Chingu.

4.4K 429 28
                                    

.

.

.

Jungkook pov.

Aku duduk di kursi yang ada di atap. Ya.. aku masih berada di atap. Aku masih terdiam di kursi. Pikiranku masih melayang memikirkan ketika aku terhuyung kedepan dan hampir saja menemui ajalku. Tapi, aku masih selamat.

Kalian bertanya siapa yang menyelamatkanku? Dia masih ada disini. Berdiri di depanku dengan wajah kesalnya. Aku tak tau apa yang harus aku lakukan ketika melihat sosok yang tak kusangka akan menyelamatkanku.

"Gomawo, Zico-ya." ucapku kemudian.

"Ya! Neo micheoseo?! Apa kau ingin mengakhiri hidupmu, huh?!" ucap Zico dengan nada kesalnya. Entahlah, ia kesal karena apa. Aku bingung dengan sikap Zico yang entah kenapa hari ini berubah drastis.

"Aniya, aku tak bermaksud begitu."

"Tak bermaksud?! Jelas sekali kau berjalan di tepi atap dan kau hendak menjatuhkan dirimu! Kau bilang tak bermaksud, huh?! Aish, neo jinjja!" ucap Zico dengan nada kesal yang amat kentara. Aku menatap Zico yang mengusak kasar wajahnya, frustasi.

"Neo wae geurae?" tanyaku. Aku benar-benar penasaran dengan perubahan sikap Zico. Zico menatapku, masih dengan wajah kesalnya.

"Kenapa apanya? Aku yang seharusnya bertanya seperti itu padamu."

"Aniya. Neo wae geurae? Kenapa sikapmu bisa berubah seperti ini? Biasanya kau akan menjahiliku setiap hari."

"Kecuali hari ini." ralat Zico.

"Ne, bisa dibilang begitu. Waeyo?" tanyaku. Zico menghela nafasnya pelan.

"Mianhae." Aku sedikit tersentak dengan perkataan Zico.

Kenapa dia meminta maaf padaku?

"Mianhae, atas sikapku selama ini padamu. Aku benar-benar minta maaf. Mungkin aku sudah terlalu kelewatan selama ini. Aku ingin memperbaiki sikapku padamu, Jungkook-ah. Biarkan aku menjadi temanmu." Ucap Zico dengan nada tulusnya.

Aku bisa melihat jika perkataan Zico benar-benar tulus. Ia benar-benar menyesal atas semua perilakunya terhadapku. Tapi, kenapa tiba-tiba sekali? Ah.. bukankah setiap orang bisa berubah setiap saat. Begitu juga dengan Zico. Ia pasti sudah berubah saat ini.

"Geurae. Aku memaafkan semua keusilanmu padaku dan kau bisa menjadi temanku." Ucapku dengan tersenyum.

"Jinjjayo?" tanya Zico dengan wajah memastikan. Aku mengangguk. "Gomawoyo, Jungkook-ah."

Aku benar-benar senang melihat Zico berubah. Ya.. semoga perubahan ini tidak pura-pura.

"Ya! Tapi jangan pernah melakukan hal yang aneh-aneh seperti tadi. Arraseo?" ucap Zico dengan wajah kesalnya.

Oke, sepertinya Zico kembali ke permasalah tadi. Baiklah, aku akan setia mendengarkan semua nasihatmu, Zico-ya. Aku sesekali tertawa melihat Zico yang cerewet dan selalu mengomel. Dan hal itu membuat Zico semakin menjadi kesal. Oh ayolah, Zico benar-benar lucu ketika kesal seperti ini.

.

.

.

Author pov.

Jungkook berjalan di koridor sekolah. Sekolah sudah usai beberapa saat yang lalu. Jungkook memutuskan untuk pulang terakhir. Sebenarnya, ia tak memiliki kesibukan lain. Jungkook hanya ingin pulang terakhir ketika sekolah sudah sepi.

Last Letter From God [END]Where stories live. Discover now