I'm Sick

4.8K 430 16
                                    

.

.

Author pov.

Ting! Tong! Ting! Tong Ting! Tong!

Suara bel apartement Jungkook terus berbunyi tanpa henti. Jungkook yang masih sibuk di dapur, segera berlari menuju pintu apartementnya. Ia tau siapa yang memencet bel apartementnya tanpa henti.

Cklek!

Bugh!

Sedetik setelah membukakan pintu, sebuah pukulan mentah mendarat di pipi Jungkook. Jungkook hanya bisa menahan pukulan yang sudah biasa di terimanya setiap pagi.

"Kenapa baru membukakan pintu?" Tanya Jin dengan suara dinginnya.

"Mian, hyung. Aku tadi sibuk di dapur." Ucap Jungkook dengan menundukkan kepalanya.

"Aku tak peduli, kau sedang sibuk apa. Kenapa kau tak membalas pesanku, huh? Kau tak membacanya? Ah, atau kau memang mau membangkang, huh?!" bentak Jin.

"Aniya, hyung. Aku tak membawa ponselku, jadi aku tak tau jika Jin hyung mengirimiku pesan."

"Persetan dengan alasanmu! Kau selalu bisa memberikan alasan!" bentak Jin. Jungkook hanya menundukkan kepalanya. "Sekarang, cepat buatkan sarapan dan setelah itu bersihkan apartement!"

"Ne, hyung."

Jin berjalan keluar dari apartement Jungkook. Jungkook menghela nafas pelan. Jika ia boleh jujur, maka ia akan mengakui jika dirinya lelah dengan perlakuan Jin dan Jimin terhadapnya. Ia ingin merasakan kasih sayang dari dua hyungnya itu. Ia ingin terlihat seperti hyung dongsaeng di luar sana. Selalu menjaga satu sama lain, menyayangi satu sama lain. Bukan memperlakukan seburuk ini terhadapnya.

Tapi, apalah Jungkook. Ia tau, ia tak akan bisa merasakan kasih sayang kedua hyungnya. Jin dan Jimin sudah terlalu membencinya. Jungkook hanya bisa menerima kenyataan itu dengan lapang dada.

Jungkook segera berjalan menuju dapur untuk membuatkan sarapan untuk Jin dan Jimin. Dan setelahnya, ia akan membersihkan apartement hyungnya itu.

.

.

Jungkook pov.

Aku sibuk membersihkan apartement Jin hyung dan Jimin hyung. Dua hyungku itu sedang pergi. Ya.. setelah sarapan mereka segera pergi, entah kemana. Dan tinggalah aku yang sibuk membersihkan kamar mereka.

Tes!

Aku terkejut ketika sebuah cairan menetes di tanganku. Aku menatap tetesan cairan berwarna merah itu.

Tes!

Tes!

Aku segera menangkup hidungku ketika cairan itu semakin banyak. Aku berlari ke kemar mandi dan membasuh hidungku untuk menghilangkan cairan merah itu.

Aku menyenderkan punggungku di dinding dan mendongakkan kepalaku keatas. Tanganku terangkat memijat keningku yang tiba-tiba terasa berdenyut.

Ya Tuhan, apa yang terjadi padaku? Kenapa aku seperti ini?

Aku bingung dengan apa yang terjadi pada diriku. Aku tak akan tau jika hanya berdiam diri di apartement. Aku memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diriku.

.

.

Author pov.

Kini Jungkook berada di depan sebuah ruangan. Beberapa saat yang lalu, ia pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan dirinya. Dan dokter meminta dirinya untuk memeriksakan darahnya di laboratorium. Dan disinilah Jungkook, menunggu hasil dari pemeriksaan darahnya.

Last Letter From God [END]Where stories live. Discover now