Chapter 26.1 - Trap

291 28 0
                                    

28 November 2038

Avery dan yang lain bergabung, namun sepertinya Vallario dan Dante harus mundur terlebih dahulu karena ia tidak ingin mengambil risiko lebih jauh lagi. Jadi kita mendapatkan tujuh orang bantuan: Avery, Arianne, Cello, Foxx, Airi, Priss dan Freya.

Boleh kukatakan, keberadaan Sacred Circle di Shogun masih belum sepenuhnya stabil karena mereka masih melakukan gempuran di seluruh peta—meski mereka juga memiliki anggota yang cukup banyak, walau awalnya hanya terdiri dari delapan guild saja. Dan malam ini sepertinya tidak akan ada banyak bantuan jika kami bisa menyelesaikan rencana ini dengan mulus.

"Jika rencana ini berhasil, itu artinya mereka akan terus mendatangi kita." Black menyambar dengan kalimat pembuka setibanya di depanku. "Kau siap?" lanjutnya memastikan.

Aku mengangkat bahu dengan malas sambil menatap Avery di jalur rahasia yang terpisah denganku, jauh tapi masih dalam jarak pandangku walaupun sedikit rahasia kalau tidak diperhatikan dengan teliti. Satu-satunya yang membuat kami tidak dikenali mungkin hanya penutup kepala yang kusarankan beberapa waktu lalu sebelum berangkat, dan tampaknya mereka semua memakainya dengan sukarela. Ia mengundangku untuk membuat squad. Aku satu party bersama Airi, Priss, Freya dan Red, sedangkan Avery dengan kelompoknya plus White. Black kemudian masuk ke dalam squad juga, ia satu party dengan Casey untuk melakukan negosiasi tersebut.

"Aku tahu," kataku, "sebenarnya akan lebih mudah jika kita bisa memusnahkannya langsung ke akar," tambahku sedikit kecewa.

"Benar, tapi dengan memusnahkan petingginya juga akan melemahkan mereka secara internal. Mereka pastinya akan kehilangan sedikit navigasi di divisi yang kita lemahkan."

"Ya..." Aku tidak bisa menyangkal itu, namun itu tetap saja mengganjalku. "Bagaimana jika misi ini tidak berhasil?" tanyaku dengan pesimis.

"Kita tidak tahu itu." Ia menggeleng. "Yang bisa kita lakukan hanya berusaha agar berhasil." Ia tersenyum sebelum pergi meninggalkanku ke tempat perjanjian. Aku menutupi jalan rahasia kami setelah Avery di seberang sana. Airi, Priss, Freya dan Red datang dari belakang.

"Bagaimana persiapannya?" tanya Red, ia menepukku di bahu dan menoleh ke arahnya.

"Kita sudah siap," jawabku.

"Mereka datang." Suara Black terdengar di seberang lewat telepati dalam squad. Aku dan Red langsung mencari jarak pandang yang sedikit lebih bagus dari tempat persembunyian.

Saat ini, aku tidak bisa melihat siapa pun kecuali Tiberius yang datang sendirian. Perasaanku sedikit tidak enak dengan negosiasi ini.

Tak ada yang bisa kami dengar dari percakapan itu karena telepati dimatikan. Kami hanya dapat memandang dari kejauhan sambil mengira-ngira apa yang sedang dibicarakan melalui gerakan mulut mereka. Dan beberapa menit berjalan mulus. Dari awal hingga saat ini, Casey mulai mengeluarkan sebuah kantong dan menunjukkan sebagian kecil dari pecahan lengkap legacy shards. Tiberius menyilangkan tangannya dan terlihat berpikir.

Kemudian, tangannya naik satu seperti memberikan isyarat kepada seseorang. Seketika itu juga ada banyak yang muncul dari balik pintu di mana Tiberius datang. Pertama memang Violet dan Julian yang datang, namun yang keluar tidak hanya mereka berdua. Ada masing-masing pengawal yang mengikat mereka, ada cukup banyak yang keluar dari sana, terlampau banyak untuk dapat kami atasi jika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana.

"Bagaimana?" tanya Red padaku.

"Kita tidak mungkin bisa mengatasi mereka." Suara Avery dari seberang membuatku menelan ludah. "Ada lebih dari dua puluh pemain berlevel tinggi dan perlengkapan yang mereka gunakan tidak main-main," lanjutnya. Aku memutar mata. Equip masing-masing dari mereka memang terlalu mewah untuk dapat kami atasi.

Project Legacy: ReascendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang