13

4.7K 1K 28
                                    

"Jen buka pintunya, si Wonwoo lagi ke sini," kata Daniel, melirik ponselnya, "si Hanbin juga udah gue sms." lanjutnya seraya memasukkan kembali ponsel ke dalam saku celana. Jennie mengangguk, mengeluarkan kunci dari dalam saku dan mulai menyibukkan diri dengan gembok pagarnya.

Daniel melirik Sejeong yang menyeringai sambil menatap ponselnya.

"Ngapain lo senyam-senyum begitu? Sinting lo ya!" olok Daniel yang membuat Sejeong mendelik tajam.

"Sirik lo." tukas Sejeong pendek dan kembali fokus pada ponselnya.

Daniel mendengusㅡJennie lama sekali membuka pintunya. Ia akhirnya memilih melihat-lihat sekitar perumahan Jennie. Nggak ada yang spesial, rumah-rumah saling berhimpit sebagaimana semestinya dan sepi.

Ia melihat pintu rumah Hanbin yang terbuka, menampilkan sosok Kim Hanbin dalam balutan jaket bomber warna hitam, juga tas ranselnya. Persis seperti orang mau mudik.

"Ngapain lo bawa ransel? Kayak mau mudik aja." komentar Daniel dengan nada mengejek.

Hanbin melengos samar, "Isinya baju, laptop sama stick. Mayan kan kalo lo mau main PES."

"Mantap anjir. Gue aja kagak kepikiran ke sana."

"Ye otak lo mah isinya makanan sama cewek melulu."

"Setan lo."

Jennie melirik ke samping, Hanbin sudah datang dan sekarang sedang sibuk berbincang dengan Daniel.

"Bisa nggak, Jen? Lama banget buka pintunya." Akhirnya Sejeong bersuara, Jennie mengangguk.

"Bisa. Ini udah kebuka. Maaf ya lama, ini gemboknya emang udah karatan gitu."

"Eh udah? Ya udah ayo masuk. Gue sama Daniel mau main PES nih."























"Rumah lo besar tapi suram ya." komentar Daniel ketika memasuki rumah Jennie.

Jennie terkekeh, "Bukan lo doang yang bilang kayak gitu."

"Seinget gue dulu rumah lo nggak sesuram ini. Apa emang direnovasi jadinya begini?"

Jennie mengangguk, "Iya. Liat kan? Ruang makan gue aja suram. Mana catnya marun terus banyak lukisan yang digantung di sini. Gue juga takut kalo mau makan malem. Terus gue nggak ada kamar mandi dalem, jadi kamar mandinya di situ. Kalau mau ke kamar mandi di pojok sana, ya." kata Jennie sambil menunjuk pintu kamar mandi yang tertutup.

"Terus lo kalau di rumah sendirian emang nggak pernah takut?" tanya Sejeong sambil memperhatikan lukisan-lukisan yang digantung di ruang makan.

Jennie menggeleng, "Enggak. Ini kenapa gue jadi kayak juru kuncen ya?"

Daniel menganggukㅡsetuju dengan perkataan Jennie, "Emang lo juru kuncennya. Terus kalo ruang tengah di mana? Di atas deket kamar lo?"

Jennie menggeleng, "Di bawah. Deket kamar mandi ada pintu geser, kan? Itu ruang tengah. Nanti lo, Hanbin sama Wonwoo tidur di situ. Di kamar gue nggak muat."

"Kamar lo di atas?"

Jennie menggeleng, "Nggak. Kamar gue di deket ruang tengah. Kamar atas mah kamar nyokap gue, kamar tamu, kamar mandi sama tempat nyuci."

"Lo nggak ada pembantu atau supir gitu?"

"Ada sebenernya. Cuma lagi pada pulang kampung. Jadi gue sendiri deh. Udah yuk ke ruang keluarga aja. Pasti lo udah enggak sabar mau main PES kan?"

3 AM CHALLENGE / JENNIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang