4

5.7K 1.1K 95
                                    

"Jen, balik bareng yuk." ajak Joy sambil menyampirkan ranselnya pada bahu.

"Gue ada urusan, Joy. Lain kali aja deh pulbar sama gue."

Joy melengos, "Ah dasar manusia sibuk. Yaudah gue ikut deh ke rumah lo. Boleh kan? Btw, video udah diedit belum?"

Ia berpikir sejenak. Tadi kan dia mau ke rumah Hanbin, tapi kalau sekarang Joy malah minta ikut ke rumahnya, masa dia nolak sih?

"Gimana? Boleh gak nih gue main ke rumah lo?" tanya Joy sambil menyisir poninya dengan jemari.

Jennie mengangguk, "Boleh deh. Sebenernya tadi gue janjian sama Hanbin, tapi gue bilang dulu ya. Terus ntar lo saranin editnya gimana ya."

"Emang lo deket sama Hanbin si anak baru itu? Kok cepet sih deketnya,"

Jennie yang sedang mengetikkan pesan pada Hanbin hanya melirik sekilas, kemudian melanjutkan mengetik.

"Temen kecil gue. Eh ntar beneran bantuin gue ngedit ya! Awas lo."

"Iya siap tuan putri."

















"Sepi bener rumah lo. Ortu lo belum balik dari Aussie?" tanya Joy sambil melihat-lihat potret keluarga Jennie di ruang keluarga.

Jennie menggeleng, "Belum. Katanya minggu depan. Gak tau deh, haha."

"Tapi lo gak takut apa?"

"Hah? Takut apa?"

"Setan atau orang gitu. Lo kan sendirian di rumah segede ini. Mana tetangga lo pasif semua, tar kalo lo minta tolong gimana?"

Jennie melotot, "Gak usah ngomong yang aneh-aneh deh Joy. Ntar malem gue masih sendirian."

Joy nyengir doang, kemudian mengikuti Jennie menuju kamarnya. Kamar Jennie didominasi oleh warna biru dengan beberapa stiker tembok gambar ombak dan orang sedang berselancar di beberapa sisi. Kasur ukuran queen size terletak di tengah-tengah ruangan.

"Lo pasti tidur gak mau diem jadi bokap-nyokap lo beliin lo kasur gede kayak gini biar lo gak gampang jatuh." komentar Joy.

Jennie melotot, "Enak aja! Gue kalem pendiem gini. Kalo tidur juga pasti cantik kayak Aurora." bantah Jennie sambil mengedip-ngedipkan matanya genit. Joy berpose pura-pura ingin muntah yang dibalas jitakan oleh Jennie.

"Mana woi ayo ngedit, gue mau liat gimana 3 am challenge lo sukses enggak."

Jennie menimbang-nimbang dalam hati. Haruskah ia memperlihatkan video tiga hari yang lalu kepada Joy?

"Ih kok malah diem! Manaaa?" Joy menggoyang-goyangkan sebelah lengan Jennie seperti anak kecil yang merajuk.

Jennie menghela napas pasrah. Gak apa-apa deh, lagian Joy ini. Sahabatnya dari orok.





#VLOG15 - 3 AM CHALLENGE

15 : 17

⏮ ▶ ⏭




Joy menonton dengan serius, Jennie yang ketar-ketir. Ia cuma takut orang itu tiba-tiba sms kalo dia bakal nyakitin Joy.




Akhirnya, Jennie memilih scroll instagram buat menenangkan pikirannya yang berkecamuk.














"Jen anjir kok serem sih? Gue jadi takut jadinya..." Joy tiba-tiba bersuara sambil menghentikan cuplikan video di menit tiga menit lima belas detik.





"Emang serem, Joy. Dan lo tau? Suaranya bener-bener mirip sama suara Hanbin si anak baru."







"Hah? Kok bisa lo menyimpulkan kalau itu Hanbin? Emang kapan lo ngobrol?"






Jennie mengangguk. "Pas tadi di kantin. Pas ada si kudanil juga. Terus pas tadi gue lagi bareng dia, orang yang nelfon itu nge-sms gue."





"Sms apa?"









"Wrong, Jennie. I ain't Kim Hanbin."








Kemudian hening. Joy merasa tiba-tiba perasaannya tidak enak dan bulu kuduknya meremang. Sialnya lagi, tiba-tiba dia kebelet pipis.






"Aduh, Jen. Gue kebelet pipis nih. Gue pipis dulu ya. Doain gue gak kenapa-napa." ujarnya sambil ngeloyor ke luar kamar.








"Lebay lo. Badan aja gede, tapi masih takut." olok Jennie.







"Gue denger ya, Jen!"






Jennie kemudian melanjutkan ritual mengedit vlognya. Mulai dari backsound sampe caption biar subscriber-nya yang dari luar negeri bisa mengerti dengan bahasanya.







Ddrt






Jennie melirik ponselnya, notifikasi pesan singkat yang baru masuk muncul di layar.




unknown number

coba deh lo cek sahabat lo.
udah lebih dari 10 menit di kamar mandi, Jen.
lo gak curiga?






















hehe

3 AM CHALLENGE / JENNIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang