10

4.9K 1.1K 130
                                    

"Ayo, Jen. Udah sepi. Lo mau di sini terus apa?" ajak Sejeong sambil menarik-narik tangan Jennie.

Gadis berambut cokelat itu menggeleng, "Duluan aja. Gue masih mau ngobrol sama Joy."

Sejeong menatap Jennie khawatir, sedangkan Daniel berusaha menahan tawanya agar tidak pecah.

"Pfftㅡya kali Jen lo ngomong sama Joy. Yang ada lo ngomong sama batu nisan."

Sejeong menyikut rusuk Daniel, membuat laki-laki itu mengaduh kesakitan.

"Gak sopan lo. Kenapa sih lo kayak se-nggak suka gitu sama Joy? Salah dia sama lo apa coba?"

Daniel mengangkat bahunya acuh, "Ya mungkin karena dia a literal bitch jadi gue nggak suka aja sama dia." kata Daniel dengan entengnya.

Jennie beringsut bangkit kemudian menarik kerah baju Daniel dan meninju pipinya hingga ia terhuyung ke belakang.

"Anjing lo. Gue pikir lo temen gue. Ternyata bukan. Pergi sana lo, gak usah hubungin gue lagi. Sana cepet pergi!!!" bentak Jennie sambil mendorong Daniel dengan keras. Sejeong meringis kemudian cepat-cepat menengahi mereka berdua.

"Udah, Jen, udah! Gue sama Daniel pulang dulu. Kalau ada apa-apa telepon gue aja Jen. Okay? Ayo, Niel." kata Sejeong sambil membantu Daniel untuk bangkit.

Jennie tidak menggubris, ia hanya memalingkan wajahㅡmenatap pepohonan di depan sana. Seorang pemuda berbaju serba hitam duduk di bawah pohon dengan payung warna hitam.

Jennie menelan ludahnya. Ia mengalihkan pandangan, menatap punggung Sejeong dan Daniel yang terlihat semakin kecil.

"JEONG! NIEL! TUNGGUIN GUE!!" teriak Jennie sambil menyusul langkah kaki Sejeong dan Daniel.















dddrt

unknown number

oh sweetheart,
you don't have to be afraid
of me.






"Lho? Katanya masih mau di sana?" tanya Sejeong heran. Pasalnya, tadi Jennie benar-benar bersikeras untuk tetap di pusara Joy.

Jennie menggeleng. "Nggak. Tadi gue liat laki-laki pake baju serba item duduk di bawah pohon. Dia pake payung item. Nggak ngerti dia siapa."

Sejeong menatap horor, "Yaudah cepet masuk ke dalem mobil. Kita ke rumah gue aja, biar lo ceritain semuanya."

"Di mana Daniel?" tanya Jennie heran karena tidak menemukan batang hidung Daniel.

"Duluan katanya. Ke rumah gue aja, yuk. Ayo cepet masuk, Jen." kata Sejeong sambil menyalakan mesin mobil.

Jennie masuk ke dalam mobil, seraya menatap ke arah belakang. Laki-laki itu berdiri tepat di belakang mobil Sejeong.

"JEONG BURUAN!! ADA SESEORANG DI BELAKANG MOBIL INI!!" kata Jennie panik. Sejeong ikutan panik, kemudian menginjak pedal gas dengan kencang.









"I let you go. But later, you can't escape from me, Jennie."





































































aku ngetiknya takut sendiri

3 AM CHALLENGE / JENNIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang