12

4.7K 1K 164
                                    

Mereka bertiga kembali ke rumah Jennie menggunakan mobil Pajero Sport milik Daniel. Sejeong duduk di depan sedangkan Jennie duduk di belakang sambil meremas-remas tangannya yang berkeringat.

"Emang nggak apa-apa gitu kalian nginep di rumah gue? Gue cuma takut kalian kenapa-napa.." cicit Jennie pelan.

Sejeong menoleh ke belakang, mengembangkan senyum terbaiknya.

"Nggak, Jen. Kita semua nggak akan kenapa-napa. Percaya sama gue, okay? We will be alright." kata Sejeong sambil menepuk paha Jennie pelan.

Ddrt

Getaran dari ponselnya mengalihkan atensi Jennie dari jalanan. Ia meraih ponselnya dari dalam saku.

unknown number

my poor baby jennie.|
gue ada di antara lo ber3.|
can you guess?|








Jennie menelan ludahnya dengan susah payah. Di antara mereka bertiga, katanya?

Apa mungkin... Daniel?

Sejak awal, ia memang agak curiga dengan Daniel. Sebab anak itu memang benar-benar tidak menyukai Joy. Dan bukan suatu yang mustahil kalau Daniel yang memanipulasi kematian Joy.

Atau...Sejeong?







Jujur, ia tak menaruh kecurigaan pada gadis berponi ini. Sejeong terlalu baik dan polosㅡmenurutnya dan tidak mungkin melakukan hal-hal bengis seperti itu.









Tetapi sedaritadi Sejeong tampak sibuk dengan ponselnyaㅡmengetik sms entah untuk siapa.








Apa jangan-jangan memang benar Sejeong?


















Mobil berhenti tepat di depan pagar hitam setinggi lima meter yang berdiri kokoh di depan bangunan bertingkat itu. Jennie hendak melangkah membuka pagar, tetapi Daniel menarik lengannya.

"Jangan dulu. Di dalam rumah lo itu ada orang." peringat Daniel pelan, hampir seperti bisikan.

Jennie yang meragu akhirnya diam di tempat menuruti ucapan Daniel.

"Lho, Jen? Pintunya enggak dibuka? Gimana kita mau masuk kalau pintunya nggak dibuka?" tanya Sejeong tenang dan masih dengan senyum tipis yang bertengger di bibirnya. (Dan sedikit-banyak membuat Jennie bergidik ngeri).

"Tapi di dalam rumah itu ada orang, Jeong."

"Tapi kalau kita nggak masuk rumah, si pelaku bakal curiga kalau kita udah tau, Niel."

Daniel menimbang-nimbang, "Bener juga sih. Tapi tunggu bentar, gue coba telfon Wonwoo dulu biar ke sini. Itu depan rumah lo, rumah Hanbin kan? Ntar gue suruh dia ke sini" katanya sambil meraih ponsel dari dalam saku.

Jennie meremas-remas roknya seraya menatap jendela kamarnya yang terbuka.










Tanpa sadar, seseorang di antara mereka ada yang tengah menyeringai senang.














3 AM CHALLENGE / JENNIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang