Trap N

21.9K 1.6K 49
                                    

"Eh? Kau tahu darimana?"

Darren terdiam sejenak. "Ya... melihatmu terlalu senang, memang sepertinya kau tidak pernah pergi ketempat seperti itu." Pria itu menoleh kearah Vincena. "Aku benar, kan?"

"Iya, kau benar" Vincena mengangguk dengan wajah berbinarnya.

***

Darren mengajak Vincena ke Fantastic World.

Di sana banyak sekali wahana permainan. Dan Vincena benar-benar antusias, ingin mencoba semua wahana yang ada di sana.

Tempatnya ramai sekali dan terlihat kebanyakan orang datang bersama keluarga mereka. Mulai usia anak-anak sampai remaja tanggung.

Darren hanya menurut saja ketika Vincena mengajaknya naik kuda-kudaan, cangkir berputar, dan entah permainan bodoh apalagi yang akan dicoba Vincena.

Orang-orang merasa biasa saja ketika melihat Vincena, namun melirik aneh pada Darren. Darren tahu itu, namun dia membiarkannya.

Kemudian mereka naik roller coaster, meskipun Vincena berteriak-teriak kegirangan ketika menaikinya, begitu turun dia langsung muntah-muntah dan bahkan mengenai baju Darren.

Namun Darren tidak marah apalagi jijik, dia justru menenangkannya.

Setelah mereka membersihkan diri di kamar mandi umum, Darren mengajak Vincena duduk berteduh di bangku panjang yang disediakan di sana.

"Darren, itu ada ice cream. Aku beli dulu ya. Dari tiket masuk semuanya kau yang membayar. Sekarang giliran aku yang akan mentraktirmu" Belum sempat Darren menjawab, Vincena sudah berlari pergi mengantri dengan anak-anak lain untuk membeli ice cream.

Namun antriannya terlalu panjang, dan Vincena merasa gerah kepanasan.

"Darren...!" Vincena melambai-lambaikan tangannya kearah Darren.

Dan Darren beranjak dari tempat duduknya mendekati Vincena.

"Ada apa?"

"Kau gantian antri di sini ya. Panas sekali" Vincena langsung menyeret Darren untuk berdiri menggantikan tempatnya mengantri. "Ini uangnya" Diberikannya lembaran uang receh pada Darren. "Fighting Darren!" Ucapnya memberi semangat yang sama sekali tak berguna.

Vincena langsung berlari dan duduk berteduh di bangku yang tadi mereka duduki.

Dan lihat saja sekarang. Darren terlihat mencolok sekali berdiri mengantri bersama anak-anak yang lain.

Jika bukan karena Vincena, dia tidak akan pernah mau melakukan hal bodoh seperti ini.

Dia mengumpat pelan, ingin sekali rasanya merobek mulut anak-anak yang berisik di sekitarnya.

Setelah lama mengantri, akhirnya Darren berhasil membawa 2 cup ice cream. Rasa mint untuknya, dan rasa strawberry untuk Vincena.

"Ah..! Bagaimana kau tahu aku sangat menyukai strawberry??" Ucap Vincena takjub.

"Aku hanya menebak saja. Dan kebetulan tebakannya benar...?" Darren melirik Vincena.

Vincena mengangguk dengan senang.

***



TRAP...! ✔ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang