***

Pagi ini Jiyong baru saja pulang ke seoul, dia di landa kesibukan lagi, comeback semakin dekat sibukpun menanti. Terpikirnya selalu Taeyeon, apa yang Taeyeon lakukan sekarang? Apa dia tengah bersenang-senang, apa dia tengah bersedih? Isak tangis Taeyeon seakan-akan terdengar, Jiyong segera mengambil ponselnya lalu menelpon gadis itu, tidak ada respon sama sekali.

" hey, waeyo? Kau terlihat sangat khawatir, apa ada barang berharga yang ketinggalan disana? Kalau ada aku bisa menghubungi staff disana " Ujar menejer Jung, Jiyong segera menggeleng.
" biarkan aku sendiri " Menejer jung segera pergi dari dalam ruangan pribadi Jiyong yang telah di sediakan Hyunsuk untuknya di kantor YG ini. Jiyong menghela nafasnya lalu membuang perlahan.

" maaf mengganggu, Rekaman akan segera di mulai Ji, bersiaplah " Menejer Jung kembali membuka pintu ruangan itu. Jiyongpun segera bangkit dari duduknya lalu pergi ke ruang rekaman yang berada di lantai paling atas gedung.

***

" tae, kau tidak boleh keras kepala pada ayahmu, Bukannya leeteuk juga baik Padamu? " Tanya Tiffany, Mereka berdua bertemu di sebuah Cafe yang berada agak dekat dengan apartemen Taeyeon, Tiffany punya jadwal mendadak di Jepang semalam sampai dia tidak sempat mengabari Taeyeon tentang keberangkatannya ke Jepang semalam.
" Tapi aku mencintainya tiff kau tidak mengerti dengan apa yang kurasakan, aku memang pernah mencintai leeteuk bahkan memilikinya tapi semenjak aku bertemu dengan Jiyong rasanya aku tidak bisa pergi darinya bahkan mencari penggantinya tidak bisa tiff, aku tidak mau menikah dengan pria yang tidak kucintai "
Tiffany mendengar semua penjelasan isi hati Taeyeon yang tengah retak dengan keputusan ayahnya.
" aku tau tapi mau gimana lagi tae? " Taeyeon mengendus kesal dia berpikir apa yang harus dia katakan pada Appa ajar pernikahannya dengan leeteuk di batalkan.
" Aku harus pergi dari sini, aku harus balik le Seoul tanpa Appa tau " Ujar Taeyeon. Tiffany menatap sahabatnya kaget
" kau sudah gila? Heol itu akan menjadi masalah besar dan kau taukan akibatnya jika appamu marah " Ujar Tiffany mengingatkan sahabatnya yang sudah gila ini.

Taeyeon diam keputusannya tadi sudah lewat batas, justru membuatnya akan masuk ke dalam masalah yang lebih besar.

" Aku tidak bisa tiff, bersamanya adalah salah satu kebahagiaan ku, Jiyong sudah mengajarkanku apa artinya cinta yang sebenarnya "

" Baiklah aku menyerah, aku akan membantumu untuk membujuk Appa. "

Taeyeon tersenyum penuh kemenangan lalu berterima kasih banyak pada sahabatnya

***

Jiyong berada di apartemennya yang sudah lama tidak dia tinggali, bersama kucing peliharaannya, Jiyong terus menatap ke arah luar melalui jendela yang berada di pojok apartemennya sambil membayangkan wajah kekasihnya Taeyeon. Yang sudah sangat dia rindukan ingin sekali dia memeluk tubuh mungil itu ingin sekali dia mencium bibir manis itu kembali

JIYONG POV

Aku berjalan ke kamarku, duduk perlahan di atas kasur ini menatap fotoku bersama Taeyeon yang sudah ku pajang di atas meja kerjaku.
Aku tidak menghabiskan waktuku untuk orang yang salahkan? Taeyeon tidak akan pergi lagi kan? Aku benar benar takut jika itu terjadi di luar dugaan ku. Setelah kecelakaan itu aku bisa kembali mengingat kenangan ku bersamanya dan sudah ku putuskan untuk tidak terulang kembali.

Aku mengambil ponselku lalu menelpon wanita yang terus terbayang di benakku ini, dia tidak merespons sama sekali, apa yang terjadi padanya? Perasaanku tidak enak. Aku segera mencari kontak milik kakaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STAY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang