[57.]Ingatan

3.9K 187 1
                                    

Kiezi berjalan dengan diikuti oleh empat orang yang pastinya dikenal oleh Kiezi sendiri. Kiezi berjalan bersama dengan Zen, Jonathan, Kinan, Carlos, dan Yuina. Mereka akan pergi menuju ke tempat di mana Carlos akan dibebaskan dari kutukan yang paling menakutkan.

"Ki, kita mau ke mana? Apa tempatnya masih jauh?" Tanya Zen pelan menatap gadis yang sangat ia cintai itu.

"Sebentar lagi kita sampai, leih baik kalian diam dan pusatkan tenaga kalian nanti saat bertemu para tetua iblis," ujar Kiezi datar.

Mereka semua mengangguk dan memilih diam.

Mereka berjalan melewati beberapa pohon besar, pada dasarnya Kiezi akan membawa mereka menuju ke tempat yang kemarin saat Kiezi beretemu dengan para tetua iblis.

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh mereka sampai di sebuah gua dengan sebuah batu besar menghalangi pintu maskuk. Zen mengernyit bingung, juga yang lain sama bingungnya dengan . Zen

"Kalian mundurlah, aku akan membuka pintu masuk ino," ujar Kiei pelan.

Mereka semua menganggukkan kepala mereka.

Kiezi berjalan dan mengulurkan tangannya di atu besar yang menghalangi pintu masuk. Dia mengucapkan sebuah mantra dengan bahasa kuno yang tidak diketahui oleh siapapun.

"Kiezi sedang apa Jo?" Tanya Kinanbingung.

"Dia sedang membaca mantra untuk membuka pintu masuk ini, dalam bahasa Indonesia bahasan kuno yang digunakan Kiezi itu berarti bangkitkan kerajaan kegelapan, buka pintu masuk menuju ke gelapana—"

"Bagaimana kau bisa tahu artinya?" potong Carlos cepat.

"Aku sudah hidup lebih lama darimu Carlos, mantra kuno itu biasanya digunakan oleh para penguasa iblis tingkat bangsawan, atau bisa juga oleh para vampir. Para peri kegelapan juga pasti menggunakan mantra kuno itu juga," ujar Jonathan.

Setelah selesai membaca mantra menggunakan bahasa kuno, batu besar yang menghalangi pintu itu terbela menjadi dua dan menggeser perlahan. Keadaan gua bukan seperti gua yang biasanya. Isinya seperti sebuah ruangan tanpa ada apapun di sana.

"Ayo masuk, mereka mungkin sudah menunggu kita," ujar Kiezi.

Mereka masuk dan melihat keadaan ruangan kosong tanpa ada kehidupan sama sekali. Kezi menuju ke tengah ruangan tempat yang juga ia gunakan untuk memanggil para tetua iblis kemarin.

Tiba-tiba sebuah cahaya terang yang menyilaukan mata, mereka menutup mata mereka. Saat cahay itu sudah redup dan menghilang mereka benar-benar terkejut melihat sepuluh orang yang sangat tampan dan terlihat sedikit mengerikan.

"Kiezi Lucifer," gumam Tetua I.

"Tetua I hormatku padamu," ujar Kiezi sambil menunduk.

Semua tetua iblis melihat ke arah Carlos karena aura aneh dari tubuh laki-laki itu. Carlos mengernyit. "kau adalah orang yang dikutuk oleh bangsawan vampir itu?"

Carlos mengangguk perlahan.

"Iya, saya yang dikutuk oleh bangsawan vampir karena saya telah membunuh putrinya," ujar Carlos dengan sopan.

"Kemarilah, kami akan membantumu," ujar Tetua II.

Carlos berjalan perlahan menuju ke tengah di tempat Kiezi berada, Kiezi mengukir senyum saat melihat Carlos berjalan dengan sedikit kebingungan. 

"Kau tidak perlu takut Carlos, mereka hanya ingin membantumu, bukan membunuhmu," ujar Kiezi membuat Carlos salah tingkah. Lalu Carlos melangkah dengan cepat menuju ke tengah 

Setelah sampai di tengah tiba-tiba sebuah tabir pelindung tercipta membuat seakan-seakan Kiezi dan Carlos tidak ada di tengah. Zen dan yang lain menatap dengan pandangan bingung. 

"Tenang saja, mereka baik-baik saj, kami akan mengalirkan darah kami lewat tempat kecil ini, tempat kecil ini terubung dengan tengah ruangan ini," ujar Tetua V. 

Zen dan yang lainnya diam, mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam, dan mereka hanya bisa berharap bahwa Kiezi dan Carlos baik-baik saja. 

Semoga kau tak apa Carlos. Batin Yuina ketakutan sendiri, karena sekarang dia bisa merasakan bahwa Carlos kesakitan di dalam sana, entah apa yang dilakukan oleh Kiezi kepada Carlos. Yuina hanya bisa berdoa dan berharap bahwa kekasihnya itu selamat. 

Sedangkan keadaan di dalam adalah bahwa Kiezi menahan tubuh Carlos yang mulai menjadi monster besar. Dia mengerang kesakitan sambil meraung-raung. 

Darah yang datang mengalir di tenmpat Carlos berdiri, Kiezi menghela  nafas lalu menghembuskannya secara kasar. Lalu Kiezi mengigit bagian bawah bibirnya, dia melesat cepat ke tengah dengan darah para tetua iblis mulai terangkt ke atas seakan-akan itu adalah sebuah benda padat dia mengumpulkan semua darah itu di sebuah botol kaca kecil. Setelah semua darah terkumpul dia memasukan darah miliknya sendiri ke dalam botol kaca itu. Sesampai di depan Carlos dia langsung meminumkan darah yang ada di dalam botol kecil itu ke dalam mulut Carlos. 

Perlahan tubuh Carlos menyusut menjadi manusia lagi, tubuhnya setengah telanjang karena tadi dia hampir menjadi monster. Kiezi menyeka bibirnya lalu berjalan menuju tubuh Carlos, dia duduk bersipuh lalu meletakkan kepala Carlos di pahanya. 

Dia tersenyum kecil, dia membelai pelan kepala Carlos. Dia mengecup bagian puncak kepala Carlos lalu kembali tersenyum. Tabir hilang membuat semua yang ada di dalam terkejut setengah mati. 

"Losse, ahkirnya aku mengingat semuanya, mengingat tentangmu dan Joe," ujar Kiezi pelan. 

Jonathan tersenum kecil lalu melangkah ke tengah. "Kiezi," panggil Jonathan pelan. 

Kiezi mendongakkan kepalanya lalu tersenyum ke arah Jonathan, "Joe, Losse kembali, kembali sebelum dia membunuh semua orang."

Air mata mengalir deras di pipi Kiezi, Jonathan duduk lalu memeluk Kiezi erat sangat erat. Carlos sadar dan langsung memeluk Jonathan dan Kiezi sangat erat. 

"Joe, Losse, jangan lagi pergi dan mengikuti jalan kehidupanku yang tidak benar," ujar Kiezi sambil menangis. 

Jonathan memeluk erat Carlos, sahabat kecilnya itu. Juga dengan Kiezi. Sedangkan Zen, Kinan, dan Yuina menatap kebingungan ke arah ketiga orang yang ada di tengah. Tiba-tiba sebuah gambaran tercipta, sebuah ingatan dari tiga bocah yang memiliki banyak perbedaan. 

Zen melihat sebuah gambaran tentang Kiezi dan Carlos sedang bermain kejar-kejaran di sebuah taman yang Zen tahu adalah taman kerajaan Lucifer. Dia melihat kekasinya itu tersenyum bermain bersama Carlos. Carlos terlihat senang. Mereka terlihat sangat bahagia.

Kinan menatap ke arah gambaran yang tiba-tiba muncul juga di otaknya, gambaran tentang Jonathan, Carlos, dan Kiezi bermain air di air terjun. Kinan terkejut dan merasakan rasa aneh di dadanya. Seakan yakin bahwa yang ia lihat adalah bahwa ketiga anak kecil itu adalah sahabat kecil.

Yuina merasakan dadanya sesak, dia sekarang yakin bahwa yang dia lihat adalah bahwa ketiga orang yang berbeda dulunya adalah sahabat yang ahkirnya terpecah karena perbedaan. Karena salah satu dari mereka sering membunuh pada ahkirnya membuat Yuina sendiri yakin bahwa Kiezi, Jonathan, dan Carlos adalah sahabat.

---

VINAANANTA

AUTHOR NOTE

MULAI CHAPTER SELANJUTNYA, CHAPTER BAKAL DI PRIVATE! JADI FOLLOW DULU YA! 😊

BLOOD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang