[51.]Pernyataan

3.6K 185 3
                                    

"Lama tidak bertemu Kiezi."

Suara itu yang sangat Kiezi kenal dan ia ketahui itu siapa. Dia memang sudah tahu kalau orang itu yang melukai Kinan. Dia tahu.

"Aku tidak tahu kalau kau masih hidup Dov," ujar Kiezi dengan nada sangat dingin.

Dov adalah teman Loyard dan teman masa kecilnya. Dov adalah seorang vampir yang mempunyai jantung serigala.

"HAHAHAHAH! Memang kau kira aku sudah mati Kiezi? Ingatlah kalau aku adalah seorang vampir yang mempunyai jantung serigala," ujar Dov dengan sinisnya dan dengan keremehan.

"Aku tidak peduli jikapun kau mati," ujar Kiezi terdengar tidak peduli sama sekali.

"Kau!" Dov berniat menyerang Kiezi tapi sayang rantai Kiezi masih mengekang Dov dan itu membuat Dov berdecak.

"Kau ini sungguh-sungguh menyebalkan Kiezi, membuatku sangatlah muak. Kau tahu sendiri kalau aku dan Loyard meninggalkanmu saat itu karena kamu itu memuakkan!" Aura gelap dan wajah yang menggeram marah milik Dov serta tubuhnya yang muncul bulu-bulu serigala membuat dia menjadi sangat menakutkan.

Tapi Kiezi tidak takut dia hanya diam tanpa peduli kalau rantai miliknya mulai melonggar dan ahkirnya lepas. Dov langsung melesat cepat ke arah Kiezi dan menendang tubuh Kiezi. Tubuh Kiezi terlempar jauh dan membentur dinding istana. Istana retak dan membuat orang-orang yang ada di dalam berteriak ketakutan.

Kiezi berdecak kesal, dia harus melempar Dov keluar. Ahkirnya Kiezi memilih keluar dari bekas istananya yang runtuh karena benturan tadi.

Dov mengitkuti dan menggunakan kekuatan vampir miliknya untuk menghilang dan mencekik leher Kiezi lalu melemparnya ke pohon dan membuat banyak pohon tumbang.

Kinan yang sudah bangun langsung menangis dan memeluk Zen yang ada di dekatnya. Dia benar-benar ketakutan.

Zen hanya diam lalu tangannya terulur dan ikut memeluk erat Kinan. Dia tahu Kinan menangis karena dia ketakutan.

Kiezi yang sedang di luar langsung berdiri dan kembali mengembangkan sayapnya, dia tidak bisa menggunakan Zen untuk menjadi naga jadi dia memilih melawan Dov sendiri. Walau dia sendiri tidak yakin kalau dia bisa melawan Dov. Dia terbangun dari tidurnya dan tubuhnya masih memproses. Itu semua sudah terlihat saat melihat sayap Kiezi yang sudah menghilang begitu saja saat tubuhnya terlempar ke pohon dan berhasil membuat pohon itu tumbang.

Kiezi merobek bagian gaunnya hingga bagian pahanya. Dia akan merasa sulit jika memakai gaun panjang seperti itu.

"Cih... sayapku hilang, kalau begini aku harus menggunakan rantaiku untuk kujadikan sayap."

Semoga tenagaku cukup, batin Kiezi bingung.

Kiezi mengeluarkan rantainya tapi sayang keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya. Rantainya bahkan juga tidak bisa dikeluarkan olehnya.

Kalau begini, aku harus menggunakan kekuatan apa? Aku tidak bisa mengeluarkan sama sekali--ah... iya... itu... aku bisa!

Kiezi mengeluarkan belati perak miliknya yang ada di di kantung di bagian pahanya. Dia memang selalu menyimpan belati miliknya di sana.

Mungkin semua mengira Dov tidak akan bisa dilukai tapi nyatanya itu lain.

Kiezi melesat cepat ke arah Dov, Dov yang tak sadar akan apa yang akan dilakukan oleh Kiezi langsung terbatuk saat dia merasakan sesuatu menembus bagian dada kirinya dekat jantung serigala miliknya. "K-kau... ti-tidak mungkin... i-ini... belati perak, b-bagaimana bisa? A-aku seri-serigala..."

"Kau lupa, kau adalah vampir dari keluarga Lucifer. Dan ingat kalau keluarga Lucifer tercipta dari campuran vampir dan iblis? Kau lupakan itu Dov!" Kiezi mencabut belati itu dengan menariknya ke arah bawah hingga darah milik Dov terciprat di seluruh badannya. Dan itu sangat menjijikan.

"Aku ingin bertanya kepadamu Dov! Kenapa kau menyerang Kinan?" Tanya Kiezi dengan suara yang lembut sangat lembut. Dia membelai rambut milik Dov.

Dov terdiam penglihatannya memburam dia sudah kehabisan tenaga. Lalu Dov tersenyum dia menarik Kiezi ke pelukannya. "D-dia berbahaya... Kiezi... ja-jangan pernah be-beri dia darah vamore a-apalagi kau beri dia darah murni para vampir di ke-keluarga Lucifer... dia sangat berbahaya... Kinan... di... aku... aku berusaha melindungimu, tapi karena kau tidak pernah mengerti maksudku... kau malah membunuhku... maaf... a-aku...a--"

"Kinan? Berbahaya?" Gumam Kiezi. Lalu tubuh Dov menjadi debu lalu Kiezi mengambil sebuah botol dan langsung memasukan abu itu. Dia menyimpannya di dalam gaunnya.

Lalu dia berdiri dan langsung menatap ke arah istana yang sudah sedikit hancur. Dia berjalan lalu berdiri tepat di depan istananya. Lalu setelah itu dia menutup mata lalu aura gelap keluar dan istana kembali terbentuk.

"Zen, dia... aku sudah meminta dia untuk memberikan darahnya pada Kinan," gumam Kiezi.

---

VINAANANTA

REVISI : RABU, 11 OKTOBER 2017

BLOOD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang