28 - Surat

1.5K 223 61
                                    

Krystal jarang sekali masuk ke dalam restoran mahal dengan taraf setinggi langit, selain karna mahal, dia nggak rela menghabiskan uangnya hanya demi nongkrong-ngongkrong ga-je mending tau gitu dia mangkal aja di gerobak baksonya Bang Sapri yang ada di ujung komplek.

Tapi berhubung kali ini Sehun yang traktir jadi Krystal iyain aja, lagian untung juga dianya, bisa makan gratis di restoran mahal plus bisa cuci mata malam-malam lihat kebeningannya Sehun yang super duper ganteng kece badai mengalahkan Andhika Kangen Band.

Krystal menyendokan seperbagian cake chocolate dessert ke dalam mulutnya, rasanya lumayan manis persis seperti suasana malam ini, duduk berdua semeja dengan Sehun, makan malam mewah dan yah itu cukup membuatnya bahagia bukan kepayang mau melayang.

"Gimana dessertnya, enak nggak?" Sehun mendongak, bertanya kepada Krystal yang duduk di depannya.

Krystal mengangguk "Enak banget, rasanya manis, gue suka yang manis-manis."

Sehun tertawa pelan "Lo salah rasanya bukan manis."

Krystal mengernyit "Hah, terus rasanya apa?"

"Rasanya lucu."

"Lucu? Mana ada rasa lucu, Hun." Krystal menyendokan lagi kuenya ke dalam mulut masih memandang Sehun.

"Ada."

"Gimana?"

"Kayak kita, udah lama dekat tapi nggak ada status."

Krystal terbatuk, dia hampir aja mengeluarkan seluruh isi makanannya dari dalam mulut.

Sehun tertawa pelan, lalu mendorong kotak tisu kepada Krystal "Becanda aja elah, gue baru ngomong gitu doang lo udah batuk kayak orang anfal mau opname."

Krystal menarik selembar tisu lalu mengelap mulutnya "Elo sih! Jangan ngomong gituan elah."

"Oke, gue nggak ngomong lagi." Sehun berdiri dari duduknya, membuat Krystal menatapnya heran

"Eh lo mau kemana?"

"Kamar mandi, kenapa? Lo mau ikut?"

Krystal mencibir "Idih ogah, pergi aja sana."

"Yaudah." Sehun berlalu pergi menyisakan Krystal sendiri.

Krystal menatapi punggung lebar Sehun yang semakin menjauh darinya, lalu kembali sibuk dengan dessert cakenya, sesekali melihati keadaan sekitar yang tampak ramai oleh pengunjung yang datang.

Matanya mengerjap beberapa kali, saat menangkap sosok seorang pelayan yang datang kepadanya, lalu tersenyum ramah, duh jangan bilang ini pelayan mau minta bayaran makanan, oalah berabe dah, kan yang mau bayar lagi di kamar mandi.

"Permisi, apa anda yang bernama Krystal Jung?" tanya pelayan itu ramah.

Krystal mengangguk "Iya, kenapa yah?" Krystal menelan salivanya "Gini, kalau mau minta bayaran bukan ke saya, orang yang mau bayar itu lagi ke kamar man———"

"Ini untuk anda."

Krystal mengerjap beberapa kali, saat pelayan itu memberikannya sebuah boneka beruang besar berwarna pink, masih bingung, tapi Krystal memilih untuk mengambil boneka itu kemudian memangkunya "Ini untuk apa ya?" tanya Krystal

"Seseorang memberikannya kepada anda."

"Hah? Siapa?"

"Seseorang yang tidak bisa saya beri tahu identitasnya kepada anda."

"Pelit amat."

Setelahnya pelayan itu pergi begitu saja, membuat Krystal kebingungan, apa maksud dari boneka beruang ini di berikan kepadanya.

Sestal : Kakak EmeshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang