11 - Nebeng again

1.3K 213 37
                                    

"Kaka beliin Amon susu dong," Mutiara datang menghampiri Krystal yang tengah duduk nyantai sambil ketawa-ketiwi gegara nonton Cak lontong debat sama Bedu.

Krystal nggak menggubris, dia tetep asik sendiri sama acara tv nya.

"Ital!"

Boro-boro nyaut Krystal Tetep wasek nonton, durhaka emang.

"Astagfiruallah, ini anak. KRYSTAL!"

Krystal mendelik, dia baru sadar kalau dari tadi Mamanya sudah ada di sampingnya "Hah?"

"Hah huh hah huh, apa?! Dari tadi mama panggilin nggak denger, budeg ya kamu?"

"Nggak denger Ma, maap,"

"Maaf nya nggak di terima."

"Yaelah Mama, gitu doang ngambek."

"Mama bakal maafin kalau Kamu beliin Amon susu dulu."

"Hah Susu? Elah ma, Amon udah gede ngapain juga minum susu, kayak anak kecil aja"

"Amon mau minum susu kotak yang kecil ituloh, sekalian dia juga mau bawa besok ke sekolah,"

Krystal mendesah malas "Besok ajalah Ma, lagian ini kan udah malam. Kaki Ital juga sakit nih, gara-gara komdis sialan itu"

"Mama maunya sekarang!"

"Yah Mama nggak asik ih,"

"Cepetan, ini duitnya. Yang rasa strawberry yah"

"Yakali rasa strawberry kek cewek aja"

"Lah Amon yang mau" Tiara berucap.

"Terus Ital perginya pake apa? Mobil Ital aja di bawa papa tadi,"

Iya, tadi Bara, papanya Krystal pulang ke rumah terus pergi lagi, tapi bedanya dia pakai mobil Krystal gara-gara mobilnya lagi masuk ke bengkel.

"Ya Cari akal toh, gimana kek. Apa kek."

Krystal mendengus "Ma Ital, cewek lho"

"Lah terus?"

"Masa mama suruh anak cewek keluar malam, nggak baik tau Ma"

"Alasan aja kamu. Heh! Mama suruh kamu beliin susu, bukan keluar malam buat hal-hal yang lain. Cepetan sana pergi keburu supermarket nya tutup nanti."

Krystal berdesis panjang, mirip banget kek ular.

"Cepetan!"

"Iya iya, ih" Krystal berdiri dari duduknya dengan setengah-setengah hati, dia berjalan dengan hentakan menuju lantai dua, untuk mengambil hoodie nya, kemudian turun kembali untuk selanjutnya keluar dari rumah dengan suasana hati terpaksa.

Krystal membanting pintu pagarnya kuat, Sabodo ah. Mau pintu pagarnya rusak juga parsetan. Dongkol dianya.

Krystal cilingak-cilinguk memperhatikan area jalan kompleknya. Kosong man. Kagak ada kendaraan yang lewat. Yaiyalah ini udah jam setengah sepuluh. Orang-orang pada udah istirahat semua, cuman Mama nya doang yang otaknya agak geser, nyuruh anak cewek keluar malam hanya untuk beli susu kotak.

Krystal memasang tudung hoodie nya ke atas kepala, dia berjalan pelan di sepanjang trotoar komplek. Susahnya nggak ada kendaraan nih gini, musti pake cara manual alias jalan kaki. Padahal ya kalau mau di bilang jarak rumah Krystal dan supermarket itu cukup jauh. Banget malah. Hanya modal tekad doang, jalan sendirian malam-malam kek gini. Moga kagak di begal.

"Neng," sebuah motor berhenti tepat di samping Krystal, membuat cewek bersurai panjang itu mendelik ke asal suara.

"Neng Ital kan?"

Sestal : Kakak EmeshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang