Part 7

618 101 4
                                    


Jangan sedih ya kalau part ini super minim hehehe, love you.

***

"Oppa, mian membuatmu menunggu lama." Ha Young tiba di halted an mendapati JongDae sedang duduk sambil menguap.

"Ne, andwe, aku juga baru sampai." Ucap JongDae bohong, padahal ia sudah menunggu hampir satu jam lamanya. Jong Dae berdiri dan menarik tangan Ha Young, "Ayo, kita bernostalgia!"

Kim JongDae membawa Ha Young ke Holly Café yang jaraknya tidak jauh dari halte Chungu. Café yang lambangnya berwarna ungu itu, kini tak bergitu ramai. JongDae memesan 2 gelas lemon tea dan satu buah waffle unutk dia dan Ha Young nikmati sore ni.

"Apa kau ingat saat SMP dulu kita serinng membolos ke pasar untuk makan kue beras berdua?" Tanya JongDae antusias.

"Ne, oppa." Ha Young tersenyum.

"Apa kau masih sendiri, hayounga?" Ha Young mendongkak dan menatap tepat ke dalam bola mata Jong Dae, ia tidak harus menjawab apa. Apa ia benar masih sendiri? Lalu bagaimana dengan Sehun? Ia tahu bahwa ia hanya menjadi pacar pura-pura Sehun, tapi apa maksud dari ciuman itu? Mengapa Sehun menciumnya jika ia hanya dianggap sebagai pacar pura-pura. Apa Ha Young bisa berharap lebih pada Sehun. Memikirkan hal itu membuat pipi Ha Young terasa panas.

"Karna kau diam cukup lama, aku anggap kau masih sendiri."

Dan Ha Young hanya diam tanpa menjawab apapun.

***

Saat lampu lalu lintas di persimpangan berubah dari merah menjadi hijau, apa yang pengendara lakukan? Ya, tentu saja tancap gas dan langsung melaju tanpa henti. Itulah yang kini Kim JongDae lakukan. Ia merasa Ha Young memberikan lampu hijau kepadanya.

FROM : JongDae Oppa

Apa kau sudah makan malam? Kalau belum makan, makanlah sebelum kau sakit

Ha Young tidak begitu peduli dengan pesan dari JongDae, ia hanya membalas sekadarnya.

TO: JongDae Oppa

Ne, gomawo

FROM : JongDae Oppa

Anak pintar

***

Sisa 7 hari lagi dan Sehun merasa Ha Young semakin menjauh darinya. Ditambah hari ini ia melihat Ha Young pulang bersama dengan JongDae seperti kemarin. Sakit hati? Ya, sehun merasakannya, tapi yang terasa di hati Sehun adalah penyesalan. Penyesalan tanpa ujung.

"Ada apa kali ini?" Luhan terheran-heran melihat Sehun yang sama sekali tidak bersemangat.

"Sudah dua hari dia pulang bersama mantannya dan dia semakin menjauh dariku."

"Benarkah? Apa kau sudah mengatakan yang sebenarnya padanya?"

"Belum Hyung,"-

***

Sisa enam hari lagi dan sore ini Ha Young dijemput kembali oleh JongDar. Bahkan hari ini JongDae menjemputnya langsung di gerbang sekolah dan dan bukan di halte. Jong Dae mengalungkan syal di leher Ha Young untuk membuatnya tetap hangat. Jong Dae bersikap seperti seorang gentleman, dan sehun hanya bisa melihatnya dari jendela kelas 2-5

"Kau akan melepaskannya?" Tanya Chanyeol sambil menyapu, hari ini memang jadwal Chanyeol dan sehun piket.

"Hey manuela albino bodoh, kalau kau hanya diam, Ha Young bisa kembali pada Jong Dae. Aku yakin Jong Dae adalah mantan terindah Ha Young," jelas Eunji.

Sehun tetap memperhatikan pemandang di luar jendela, melihat hingga Ha Young benar-benar menghilang dari jangkauan pandangannya, lalu ia mengeluarkan handphone dari sakunya dan mengetik sesuatu.

TO : Oh Ha Young

Mianhae, bogosipo

***

"Jadi, namja itu yang selalu kau ceritakan?" suara Luhan yang berada di belakang Ha Young membuatnya memutar badannya

"Oh, Annyeong Luhan-Ssi"

"Jadi, dia namjachingu pura-puramu?" Luhan kembali bertanya kepada Ha Young.

"Ani," Ha Young menggelengkan kepalanya. "Dia adalah sunbaenimku saat SMP" jelas Ha Young

"Oh, begitu. Jadi apa kabar dengan namja itu?"

"Saat ini entah aku atau dia yang menjauh," Ha Young mehanan ucapannya. "Mungkin aku merindukan saat-saat bersamanya, oppa."

Luhan masih belum terlalu mengerti dengan situasi yang terjadi, "Bagaimana jika kita duduk dulu di sana?" Luhan menunjuk bangku di ujung jalan.

Ha Young mengikuti langkah Luhan berjalan menuju bangku itu. Mereka duduk diam memandangi keadaan di taman itu. Tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa orang yang juga sedang duduk-duduk sambil menikmati taman ini.

"Namja itu memperlakukanku seperti kekasih pada umumnya," Ha Young membuka pembicaraan.

"apa yang salah dengan itu? Apa hal itu yang membuatmu menjadi galau seperti ini?"

"Aku tidak tahu perasaanya yang sebenarnya. Karena selama ini, kami tidak pernah dekat, oppa."

"Jadi, kau menyukai namja itu?"

Ucapan Luhan membuat Ha Young mendongkak melihat wajah Luhan dihadapanya.

"Kau belum mengetahui perasaanmu sendiri, hayounga." Ucap Luhan lembut

Ha Young terdiam dan berpikir, Oh Sehun, nama yang mengisi hari-harinya belakang ini dan orang yang tidak pernah absen membangunkannya. Orang yang selalu bilang dirinya jago masak, walau orang lain bilang Ha Young aneh sendiri kalau membuat makanan.

"Bagaimana?" Luhan memutuskan lamunan Ha Young

"Oppa, gomawo."

***


Gossip Girl [COMPLITED] | {SEHUN & HAYOUNG}Where stories live. Discover now