Ah, aku bahkan meninggalkan sekolah dan lari kesini. Aku tak peduli jika besok aku harus mendapat hukuman karena membolos sekolah.

.

.

.

Author pov.

Sudah dua hari Jungkook menunggu Zico di rumah sakit. Ia bahkan tak pulang ke apartement. Jungkook sudah memberitau nyonya Park, jika dirinya tak bisa pulang karena menunggu temannya yang sedang sakit. Keadaan Zico masih sama seperti kemarin. Ia masih belum membuka matanya. Park Kyung dan Mino sudah pulang, karena mereka harus mengurus rumah.

Jika bertanya tentang orang tua Zico, mereka berada di luar negeri karena urusan bisnis. Zico tinggal di sebuah apartement sama seperti Jungkook, hanya saja mereka berbeda gedung apartement. Dan keluarga yang dimiliki Zico di Seoul, hanya Park Kyung dan Mino. Dua temannya itu yang selalu ada untuknya, disaat Zico susah atau senang.

“Zico-ya, cepatlah sadar. Mianhae, kalau waktu itu aku menjauhimu tanpa alasan.” Ucap Jungkook.

Ia berusaha mengajak Zico berbicara agar Zico cepat tersadar dari tidurnya.
Dan sepertinya usaha Jungkook tak sia-sia, Zico perlahan membuka matanya. Jungkook tersenyum senang melihat Zico sudah membuka kedua matanya. Zico terlihat menatap kesekelilingnya.

“Zico-ya, kau sudah sadar?”

“Eodiya?”

“Kau ada di rumah sakit, Zico-ya.”

“Jungkook-ah..”

“Apa ada yang sakit? Aku akan panggilkan dokter.”

“Aniya.” ucap Zico. Jungkook menghentikan langkahnya.

“Aku ingin meminta maaf padamu kalau aku memiliki salah yang mungkin aku tak tau dan tak menyadarinya. Mianhae, Jungkook-ah.”

Jungkook terdiam. Bahkan ketika Zico membuka matanya, ia masih memikirkan kejadian waktu itu. Jungkook benar-benar merasa bersalah pada Zico.

“Aku yang seharusnya minta maaf padamu, Zico-ya. Waktu itu aku menjauhimu tanpa mengatakan apapun. Sejujurnya aku melakukan itu agar kau tak terseret masalah keluargaku.” Ucap Jungkook dengan menundukkan kepalanya.

“Pasti karena hyung-hyungmu.”

“Mianhae, Zico-ya.” ucap Jungkook, masih menundukkan kepalanya.

“Aniya, ini bukan salahmu. Ini karena kau takut dengan hyung-hyungmu. Jika aku di posisimu, aku pasti akan melakukan hal yang sama.” Ucap Zico.

“Tapi, karena aku kau mengalami kecelakaan dan berakhir seperti ini.”

“Sudah aku bilang kalau ini bukan kesalahanmu. Aku kecelakaan karena aku menghindari mobil lain. Ini memang nasibku, jadi kau tak perlu menyalahkan dirimu sendiri, Jungkook-ah.” ucap Zico, mencoba menenangkan Jungkook.

“Aku harap, kau cepat sembut. Kau tau, koridor sekolah terasa sepi ketika kau masuk rumah sakit.”

“Memangnya kenapa dengan koridor sekolah kalau aku masuk sekolah?”

“Bukankah kau selalu membuat keributan di koridor sekolah setiap pagi?”

“Aish, kau mengungkit hal itu lagi. Sudahlah, itu masa lalu dan diriku yang dulu. Sekarang aku sudah berubah.” Ucap Zico.

“Ne, arraseo.”

Jungkook tersenyum melihat Zico sudah seperti biasa. Ya.. meski Zico baru saja membuka matanya, ia sudah terlihat seperti orang yang sudah sehat. Begitulah Zico, ia tipikal orang tak mudah di tebak. Dirinya itu sangat mengejutkan.

Last Letter From God [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin