TENTANG KAMU DAN TENTANG KAMU LAGI

62 0 0
                                    


Hari-hariku tentang kamu dan tentang kamu lagi. Tentang matamu dan tentang matamu lagi. Tentang bicaramu dan tentang bicaramu lagi. Semua berputar sekitar kamu. Aku ingin saja mengalihkan pikiranku tentang lari santai di pagi hari. Atau tentang bahwa aku sedang sendiri dan sendiri lagi. Aku ingin saja membuat pikiran sibuk dengan urusan kampus lagi. Sekeras apa pun aku berusaha melarikan diriku darimu. Lagi-lagi pikiran berputar di sekitarmu lagi. Perasaanku menggebu-gebu. Hatiku selalu saja tidak tenang sampai aku melihatmu matamu. Aku selalu saja ingin mendengar suaramu. Mendambakan nasihatmu. Perasaan ini menghukumku untuk selalu memikirkan kamu.

Jalan-jalan kampus, bayangan-bayangan pohon bicara tentangmu. Ruas-ruas kelas dan langit tinggi bicara tentang kamu. Perasaan ini memang sederhana dan karena dia sederhana ingatan selalu terfokus kepadamu. Rinduku selalu saja meluap-luap. Sebab perasaan tidak melihat kepada siapa dia jatuh cinta. Dia dapat jatuh cinta pada waktu yang tidak tepat dan suasana yang kurang tepat. Perasaan tidak berpatokan seberapa tua dirimu atau seberapa muda dirimu. Perasaanku kepadamu tidak diukur oleh jarak. Hanya mampu memisah fisik. Dan jarak tidak mampu misahkan batinku dan batinmu. Seberapa kuat engkau ingin menghindari pertemuan, sebegitu kuat pula hatimu ingin saling merangkul dalam pelukan yang hangat.

Saat aku tidak lagi mampu membedung perasaan ini, aku mengutarakan kepadamu melalui tulisan-tulisan yang aku tuliskan dengan hati yang masih menggebu-gebu. Aku tenangkan pikiranku. Aku tuliskan segala sesuatu yang berhubungan dengan kamu. Barangkali tulisanku mampu mewakilkan sebahagian dari perasaan. Jika engkau suatu hari nantik membaca tulisan, maka engkau tahu apa yang aku simpan rapat-rapat darimu. Engkau mungkin membacanya sembari duduk di beranda. Perasaanku adalah laut luas untukmu. Jika engkau masih sendiri saat membaca isi hatiku ini, engkau berhak datang sebagaimana aku berhak selalu menunggumu. Jika engkau sudah bersama hati yang lain, maka engkau saja perasaan itu. 

Barangkali cinta kita memang bukan untuk memiliki. Sebab di balik kata memiliki ada luka yang enggak bakal mampu kita pikul bersama. Mungkin cinta kita adalah kata lain dari saling memberi hanya untuk sekedar memberi tahu. Setelah itu kamu menjalani hidupmu. Aku menjalani hidupku. Ada saat perasaan yang sederhana ini memang tidak bertemu pasangannya di dalam dirimu. Saat itu datang aku sudah siap dengan diriku sendiri. Saat aku menanam perasaanmu bersamamu aku juga sudah menyiapkan diriku untuk tidak memetiknya.

SURATKECILALI 27/08/2017

SOREOnde histórias criam vida. Descubra agora