KOTA ADALAH LUKISAN WARNA-WARNI TENTANGMU

68 1 0
                                    


Akhir-akhir ini aku selalu tertarik saja dengan kota. Lampu-lampu di seberang jalan. Kereta angin yang lewat ketika hujan. Orang-orang yang berbisik di pinggir jalan tentang begitu sepinya cinta dan betapa dalamnya rindu. Tiang-tiang listrik yang saling merindukan tiang listrik lainnya. Rumah-rumah yang tidak dihuni yang lebih mirip seperti lukisan kesepian. Langit malam yang tak lagi didatangi ribuan bintang. Udara yang semakin kotor saja. Suara-suara dari hatiku yang selalu mencari kabar tentang dirimu.

Entah kenapa setiap melihat kota yang hadir di depanku adalah lukisan warna-warni tentangmu. Kita belum pernah saling menyatakan cinta. Aku menikmatinya. Mungkin baik begini. Tanpa harus mengetahui perasaan masing-masing. Warna dari wajahmu begitu nyata dalam mataku. Setiap gerakan dari anak rambutmu yang jatuh ke pipimu, gelak tawa yang terjadi dalam hatiku. Setiap matamu berkedip, lukisan indah terpampang di depanku. Aku enggak tahu apakah perasaan mendatang halusinasi sebegitu hebatnya. Aku tidak tahu. Berikan aku jawaban kalau kamu tiba-tiba menemukan isi curhat hatiku ini. Entah pada suatu tempat di hatimu.

Mengungunjungi kota-kota. Gang-gang sempit di malam hari. Ruko-ruko tertutup di pagi hari. Aku sedang menelusuri diriku lebih dalam bersamamu. Aku seperti menggandengan tanganmu dan menceritakan bahwa lelaki tolol yang sedang cinta kepadamu. Aku pohon ek remaja yang menyodorkan dirinya kepadamu untuk dibelai dan dimanja-manjakan ketika matahari terbenam. Barangkali aku terlalu dini untuk jatuh perasaan atau karena memang perasaanku membutuhkan tempat untuk jatuh dengan baik. Dan dia memilih jatuh ke dalam pelukanmu.

Setiap aku memandangi kota, lampu warna-warni yang berkedip di malam hari. Aku terbayang kepadamu. Bayangan tentang aku yang diam-diam memperhatikanmu dari jauh muncul dengan sangat nyata. Puisi-puisi yang aku tuliskan untukmu bersuara secara pelan dan tenang kepadaku. Puisi-puisi berhamburan di wajahku. Mengejekku kenapa aku masih menyembunyikan perasaanku darimu.

Jujur aku sangat ingin menyatakan perasaanku kepadamu. Dan di sisi lain, jujur, aku juga sangat berhasrat merahasiakan perasaanku kepadamu. Entah kenapa aku begitu yakin saja. Perasaan tidak mungkin bakal berlabuh di tempat yang salah. Perasaan selalu saja mampu mencari celah untuk datang ke tempat yang tepat. Dan perasaanku datang kepadamu. Enggak jadi jaminan apakah aku bakal lagi mampu berbagi dengan perasaan ini ketika aku menyatakannya kepadamu. Bisa saja luka yang ada. Atau kenangan ini bakal berhamburan seperti angin ke luar jendela.


SURATKECILALI 27/08/2017


SOREWhere stories live. Discover now