13. Temptation

10.7K 1.1K 18
                                    

-Ashley's point of view-

Aku melihatnya. Perempuan itu mencium Niall. Dan lebihnya lagi Niall tak menolaknya dan memilih untuk diam. Hatiku seperti teriris sekarang.  Sepertinya aku pernah melihat wanita itu, tapi entahlah aku lupa. Yang jelas sekarang aku benci, aku kecewa dengan Niall. Sebut aku berlebihan karena ini, tapi bagaimana perasaanmu ketika 'calon suami'mu dicium wanita lain di hadapanmu sendiri?

Aku merasa malas melihat dan pulang dengan Niall sekarang. Dan aku pun memutuskan untuk menelpon Harry.

"Hi Ashley, ada apa?"

"Kau dimana hazz?"
"Aku sedang di Rose Street"

"kebetulan sekali, bisakah kau mampir ke sekolah Zedd. kutunggu kau di gerbang.  bye"

Walaupun aku tak mendengar konfirmasi dari Harry, aku yakin ia pasti akan menjemputku dan Zedd. Ha.

"Mommy, kenapa kita tak menghampiri daddy?"tanya Zedd.

"Kita pulang dengan uncle hazz,Zedd"

"Mengapa tidak dengan daddy? bukankah tadi kalian berangkat bersama?"tanya Zedd polos.

Karna aku kecewa dengan daddy mu Zedd.

"Tak apa, hanya saja uncle hazz ingin membelikanmu ice cream " kataku bohong. 

"Ice cream? aaah aku mau ice cream!"

Aku dan Zedd pun sudah berada di gerbang sekolah. Dan benar kan dugaanku, mobil sport hitam milik Harry melaju pelan kearah kami. Aku yang sedari tadi menggendong Zedd langsung masuk ke mobil sebelum Niall melihat kami.

"Sebenarnya ada apa sih?bukankah kau tadi bersama Niall?"tanya Harry yang masih belum menjalankan mobilnya.

"Sudah jalan saja sebelum Niall melihat mobil mu hazz"kataku. Harry mendengus dan mulai menjalankan mobilnya perlahan meninggalkan sekolah Zedd. "Niall selingkuh"kataku datar dan langsung membuat kedua mata harry membulat.

Untung saja aku sudah memberikan gadget Harry pada Zedd, jadi Zedd tidak akan peduli dengan orang yang ada disekitarnya jika sudah bermain game.

"Tak mungkin, Niall bukan tipe orang seperti itu"kata Harry tak percaya.

"Tapi aku melihatnya dengan mataku sendiri, wanita berambut coklat datang padanya, memeluknya lalu mencium pipinya"aku mencoba menahan tangis ku.

"Kau bukan Ashley yang cengeng, berhentilah menangis. mungkin saja itu fans yang terlalu fanatik dengan Niall"Harry mencoba menghiburku.

Benar, aku bukan Ashley yang cengeng.

"Bukan, sepertinya aku pernah melihat wanita itu, rambut coklatnya,hidungnya, begitu familiar"

Harry terlihat sedikit berpikir. "Apa badanya langsing dan matanya hijau?"

"Dia langsing, tapi soal mata aku tak begitu jelas melihatnya"kataku. "Aku sempat mendengar Niall menyebut namanya... Namanya kalau tak salah adalah Alexa"kataku.

Harry menginjak rem secara mendadak. "Alexa?"tanyanya.

Aku mengangguk. "Kau kenal dia hazz?"

Harry kembali menjalankan mobilnya. "Aku takut kau akan lebih kecewa jika aku memberitahukan nya padamu"

"Beritahu aku siapa dia, aku tak apa"aku berusaha meyakinkan Harry.

"Dia... mantan kekasih Niall"

Mantan kekasih Niall?

Mendengar itu aku merasa seperti dihujani ratusan pisau. Detak jantungku lebih cepat dari biasanya. Mataku sepertinya tak sanggup lagi membendung air mata.

"Maafkan aku Ashley " Harry memberikan kotak tissu padaku.

"Aku tak apa Hazz"kataku sambil tersenyum.  senyum yang dipaksakan.




-Author's point of view-

Di parkiran sekolah, Niall masih menunggu Ashley yang menjemput Zedd, sudah lebih dari sepuluh menit mereka juga tak kunjung datang. Ketika laki-laki berambut pirang itu akan berjalan menuju kelas anak laki-lakinya.  Ia kembali melihat sosok wanita yang tadi mencium pipinya, namun kali ini wanita itu menggenggam tangan gadis kecil yang fangirl dihadapannya saat ia dan Ashley mendaftarkan Zedd di sekolahnya.

"Kau belum pulang,Niall?"tanya Alexa sambil memasang senyumnya.

"Belum, calon istriku belum kembali"kata Niall datar.

"Uncle Ni, tadi aunt Ashley sudah menjemput Zedd, tadi Bianca melihat aunt Ash dan zedd naik ke mobil warna hitam"kata gadis yang sudah tak asing bagi Niall Horan, Bianca Hemmings.

Mobil hitam?


Niall sudah menyimpulkan bahwa Ashley bersama Harry sekarang, karena diantara anggota One Direction, hanya mobil Harry yang berwarna hitam.

"iyakah?baiklah terimakasih Bianca " kata Niall sambil tersenyum.

Niall pun mengambil iphone disakunya dan menghubungi calon istrinya itu.  tapi hasilnya nihil, telponnya di reject oleh Ashley.

"Shizz, ada apa dengan gadis itu"gumam Niall.

"Niall? Boleh aku bertemu dengan One Direction?Aku rindu sekali dengan mereka"kata Alexa.

"Mereka sedang tak ada di basecamp sore ini"

"Bagaimana kalau nanti malam? kumohon boleh ya? aku rindu dengan mereka"Alexa memelas.

Niall yang merasa kasihan pun akhirnya mengiyakan permintaan Alexa.

Apa salahnya jika Alexa bertemu dengan One Direction?

Tentu itu salah. Ia ingin bertemu dengan One Direction.

Berarti ia juga ingin menemui Niall, menjalankan sebuah misi pembalasan dendam.



----
HEYHAAAA! sesuai yang tertulis di chap Sebelumnya kalau 15+ votes aku bakal lanjuttt. akakakakak:3

ohiyaa Ashleynya itu Georgie Henley yaa, kalo Alexanya itu bayangin aja Emma Watson, tapi terserah kalian aja dehh:3 wkwk #plak

gimana chapter ini?gaje gitu ya? u.u

comment donggg!:3

need 25+ votes for next chapter.

makasih buat yang udah ngasih feedback di chapter ini dan  sebelumnyaa....

I lop yuu..

-Billa adeknya Zayn Malik yang tanggal 5 mei nanti mau ujian-

The Cutest Dad // n.h [in editing process]Kde žijí příběhy. Začni objevovat