05. One Direction

15.4K 1.5K 43
                                    

- a r r i v e d a t b a s e c a m p-

-Ashley's point of view-

Aku mendorong sebuah kereta bayi berwarna biru dongker dengan Niall yang terus menatapku sejak tadi. Aku juga heran mengapa bisa seorang Niall Horan mengadopsi seorang anak laki-laki berusia 2 tahun yang menjadikorban orang tuanya, padahal kan Niall seorang selebritis yang sedang naik daun. Apa ia tak takut paparazzi mengetahuinya dan membuat pamornya turun? Whatevs lah. Yang penting sekarang aku bahagia sekali karena tadi. Hahaha. Dan satu lagi, tadi ia mengecup kening ku lembut sambil berkata. "Ku mohon bantu aku merawat Zedd, mommy. Jangan sampai ia tau kalau ia bukan anak kandung kita, kay?"

Haha, ia memang pandai sekali bercanda.

"We are homeyy"kata Niall sedikit berteriak ketika kami memasuki ruang keluarga, tempat ternyaman untuk berkumpul.
Seluruh pasang mata seketika beralih, menatap kami dengan sorot mencurigakan.  "Hey pasangan baru , lama sekali pulangnya, hingga melupakan bocah lucu yang menggemaskan seperti ku." Louis memulai candaannya.
Aku dan yang lain hanya tertawa geli.
"Dimana Theo?"tanyaku seraya sibuk mencari kehadiran bocah lucu tersebut.
"Tenang, dia tidur dikamar Zayn sekarang"ucap Liam santai.
"Ha? Zayn dan Perrie tidur bersama?"ucap ku kaget.
"Ashley adikku.... Kau terlalu polos, babe."ledek Harry. "Well, siapa yang kalian bawa?"
"Our son"celetuk Niall santai.
Louis yang sedang meminum sekaleng soda, otomatis langsung menyemburkannya dan membuat karpet beludru di hadapannya basah. "WHAT? Kalian baru saja pacaran sudah memiliki anak?"ya, sisi loading lama dari Louis pun keluar. Aku menatapnya tajam.
"Louis, tidaklah. Aku dan Niall telah mengadopsinya"jelas ku.
"Yeah, sekalian kami berlatih jika kami menikah nanti"Niall tersenyum menggoda ke arahku. Well, im melted.
"Dan ku mohon kalian semua jangan beritahu Zedd kalau aku dan Ashley bukan orangtua kandungnya, okay? Aku belum siap jika ia mengetahui semuanya"kata Niall diikuti anggukan dari Liam, Louis, Danielle, Ele, dan Harry.
"Namanya Zedd?keren juga"celetuk Harry. "Aku bisa menebak bahwa nama keponakan baru ku itu adalah Zedd Edward Horan"Harry menyeringai.
"Bagaimana kau bisa tahu,hazz?"
"I'm a paranormal"kata Harry memasang wajah sok misterius miliknya.




-----

Aku terbangun ketika tangan seseorang memainkan hidungku lembut. Aku membuka mata perlahan dan mendapati Zedd berada dihadapanku.
"Zedd?"
"Mommy! Jadi namaku Zedd ya, siapa nama lengkap ku Mom, aku tak bisa mengingatnya"tanya Zedd yang membuat kepalaku sedikit pusing.
"Zedd Edward Horan"aku tersenyum. "Let Me kiss you, baby"aku pun mencium pipinya.



-Zedd's point of view-

Aku baru ingat siapa namaku, Zedd Edward Horan. Dan kau tahu aku sedang apa sekarang? Aku sedang membangunkan mommy ku, Ashley. Saat Mom mencium pipiku tiba-tiba seseorang membuka pintu ruangan tempat kami berada sekarang.







Ceklek.



Sosok laki-laki tampan berambut pirang dengan anak laki-laki didekapannya berjalan masuk sambil terus tersenyum. Ia pun duduk di samping Mom.
"Daddy!" Ucap ku girang.
"Hey Zedd"dad pun mencium pipiku. Dan beralih pada Mom "hey Ashley"ia pun mencium kening Mom.
"Uncle, siapa dia, uncle?"tanya anak laki-laki yang tadi bersama Dad.
"Oh iya, Theo, kau lupa? Ini Zedd, anak uncle Niall and aunt Ash"Niall tersenyum. "And Zedd, ini Theo, sepupumu, dia anak dari uncle Greg, kakak laki-laki Dad"

Theo tersenyum antusias lalu mendekat ke arahku. "Aku Merindukanmu, Zedd"katanya langsung memelukku.
"Ya Theo, aku juga"Dad dan Mom hanya tersenyum senang melihat tingkah kami berdua.
"Ayo kita main bersama uncle daddy dan yang lainnya"Theo menarik tanganku menuruni kasur menuju lantai bawah.

"Cmon, Zedd, cepat"
"Theo, mengapa kau cepat sekali?"ucap ku ngos-ngosan.
"Hey boys"ucap seorang perempuan berambut pirang yang sedang menonton televisi sendirian di ruang tengah.
"Hi aunt"kata Theo sambil berlari ke arahnya.

The Cutest Dad // n.h [in editing process]Where stories live. Discover now