"ketika waktu berlalu begitu cepat, rasa nyaman yang semakin membalut jiwa ini seolah menjadi hal yang biasa. Dan hal yang terburuknya aku sempat melupakan tentang perjanjian awal ku dengan Taehyung entah kenapa rasanya dada tiba-tiba sesak ketika ingat bahwa dari awal hubungan ku dengan nya adalah hubungan yang tercipta untuk di akhiri".
Bisikan bisikan aneh itu hampir setiap hari terdengar sayup di kepala Lisa.
Di sela kesibukannya Lisa masih tetap menyempatkan untuk berkunjung menemui Junkyu yang sudah mulai terlihat sehat.
"Noona, dokter bilang kemungkinan Minggu depan aku sudah boleh pulang", kata junkyu dengan semangat.
"Lalu apa rencanamu selanjutnya, apa kamu mau meneruskan sekolahmu".
"Ah... Nanti lah yang jelas aku ingin membantu mu terlebih dahulu karena aku yakin tidak sedikit uang yang sudah kamu keluarkan untuk merawatku", sela junkyu.
"Tidak, aku sekarang bekerja dengan seseorang yang bayaran nya lumayan bisa untuk biaya operasi mu, nanti sore Noona akan mencari kost yang murah untukmu, maaf aku tidak bisa membawa mu tinggal dengan ku karena orang yang memperkerjakan ku tidak suka jika ada orang lain yang tinggal di sana".
Junkyu melayangkan tangan dan membelai kepala Lisa dengan lembut.
"Kamu ingat ibu selalu melakukan ini ketika kamu mendapatkan nilai sempurna di sekolah mu, Noona aku tidak akan bertanya banyak hal atau pun meminta hal yang menyulitkan mu. Aku tau kau sudah cukup menderita selama ini. Terima kasih karena sudah memperjuangkan ku".
Lisa kemudian memeluk tubuh junkyu sambil menyeka air mata yang mulai tak bisa dia bendung lagi.
Setelah lama mengobrol dengan junkyu Lisa pun memutuskan untuk kembali ke kampus nya untuk mengerjakan tugas akhirnya.
Ketika dia berjalan ke parkiran depan rumah sakit menuju ke halte bus, sebuah motor matic dengan cepat meintasi tubuh Lisa dan membuat nya sedikit kaget.
Ketika seseorang yang mengemudi motor itu membuka helm nya ternyata dia adalah jungkook yang tidak sengaja bertemu dengan Lisa di rumah sakit itu.
"Hya... Ternyata kamu di sini. Aku sudah menunggu mu di ruang rapat senat tapi kamu malah gak datang", Tanya Jungkook.
"Bukan kah aku sudah mengirimi kamu pesan, aku akan ke sana setelah menengok junkyu", bela Lisa
"Oh iya, aku lupa membawa ponselku, ya sudah sekarang ikut saja dengan ku kita kerjain tugas nya di cafee BLACKROSE saja".
"Ah... Aku sedang tidak mood untuk jadi pusat perhatian orang yang ketika melihat kita langsung memikirkan tentang dongeng si tampan dan si buruk rupa".
"Baiklah kalau begitu kita ke kampus saja, ayook kita pergi ke sana sama sama".
Jungkook menwarkan untuk membonceng Lisa.
Dan sebelum Lisa menaiki motor Jungkook. Jungkook pun memakaikan helm putih ke kepala Lisa. Dan ketika Lisa tersenyum dada Jungkook sedikit berdebar lebih cepat.
Kemudian Lisa pun menaiki motor Jungkook dan memeluk tubuh nya lebih erat ketika sepeda motor itu mulai melaju.
Kampus
Lisa dan Jungkook kembali jadi pusat perhatian ketika mereka berjalan menuju ruang rapat senat.
Beberapa mahasiswi mulai menatap nyinyir ke arah Lisa satu satunya cewek yang bisa berjalan di samping seorang Jungkook siswa terpopuler dan most wanted di kampus.
"Bagaimana kalau kita pacaran saja", kata Jungkook dengan tiba tiba sebelum memasuki ruangan itu.
Hahahaha.... Lisa tertawa kecil melihat tingkah sahabatnya itu.
"Apakah kata kata ku terdengar lucu".
"Iya masih selucu yang kemarin".
"Padahal aku mengatakan nya sungguh sungguh kanapa kamu tidak pernah memberi ku kesempatan".
"Aku sudah punya suami bagaimana mungkin aku bisa berpacaran dengan mu".
Deggg.... Meski terdengar tak masuk akal tapi jungkook tau kalau Lisa tidak pernah berbohong.
Jungkook yang juga masih bingung dengan perasaannya hanya tersenyum berharap jika semua yang Lisa katakan tadi hanya gurauan.
Bersambung......
YOU ARE READING
So, I Married KIM TAEHYUNG 🔞🔞🔞
Fanfiction"Bagaimana jika kamu menyewa perempuan untuk menjadi seorang istri dan harus melahirkan seorang anak dari mu, tentu saja tanpa sepengetahuan publik dan harus siap bercerai setelah anakmu lahir". Setalah cukup lama berfikir ide yang Suga berikan adal...
