#08

2K 107 12
                                    


Seulna pov

Apa yang aku takutkan terjadi. Ga seharusnya aku ambil job ini. Seharusnya aku dri awal nanya dulu ke ka Jessica siapa orang yang akan bertunangan itu. Klo aku tau semuanya dri awal mungkin hal ini ga akan terulang lagi. Trauma ku juga belum sepenuhnya sembuh. Dan sekarang dia malah membuat traumaku makin jadi. Beruntung pak Sehun dan Park bersaudara datang disaat yang tepat. Kalau engga mungkin kejadian itu bakal terulang kembali.

Ya aku dulu sempet memiliki trauma jika berdekatan dengan seorang lelaki. Jika ada temenku yang tiba-tiba peluk, pegang tangan, bahkan ngelus kepalaku aja aku langsung ketakutan setengah mati. Beruntung bang Kyuhyun dan sahabat-sahabatku sedikit demi sedikit ngebantu aku menyembuhkan trauma ku.

Sekarang aku ada dimobil pak Sehun. Aku ga inget gimana caranya tiba-tiba aku dimobil pak Sehun. Pikiranku kalut. Yang aku ingat hanya dia tadi menarik tanganku dan membawaku pergi dari sana. Aku cuma bisa menangis dan memeluk kakiku sambil menatap kosong kedepan.

Aku takut bakal ketemu Jimin lagi. Aku takut Jimin bakal ngelakuin hal yang lebih dari tadi. Aku takut ya tuhan. Aku tau kejadian 3 tahun lalu dia lakukan segara gak sadar karena dia ada dibawah pengaruh alkohol. Toleransinya terhadap alkohol sangat rendah. Tapi kenapa dia berbuat kayak begitu. Kejadian waktu itu benar-benar diluar nalar aku.

Mengingat itu semua buat aku gak sanggup. Apalagi akibat yang ditimbulkan sangat membuat hidupku berantakan. Aku engga bisa berenang karena lukaku itu gak boleh kena air, gak bisa lagi manjat tebing, dan ngelakuin hal yang butuh kekuatan kaki. Beruntung aku masih bisa mengendarai motor kesayangan ku.

Dan ga sadar aku butiran bening keluar begitu aja dari mataku

Seulna pov end


" Na. Please jangan nangis Na. Kamu ada ditempat yang aman sekarang. Ga bakal ada yang gangguin kamu lagi, " bukannya berenti tangisan Seulna makin jadi. Membuat orang yang ada disebelahnya ga tega. Bagaimana tidak orang yang selama ini bikin Sehun ga bisa tidur, yang selalu muncul dipikiran Sehun sekarang lagi menangis didepannya. Akhirnya Sehun pun mencoba memeluk tubuh mungil gadis itu.

" Jangan pegang gue, " reflek Seulna mendorong badan Sehun.

" Maaf pak " seketika Seulna langsung menangis sambil menekuk lututnya.

Seulna pun menangis sejadi-jadinya. Sehun cuman bisa membelai rambut dan mengelus punggung Seulna mencoba memberi kekuatan ke gadis yang tanpa sadar dia sukai itu.


Sehun pov

Gue bakal bikin lu tersenyum lagi bagaimana pun caranya. Dan ga bakal biarin siapapun itu bikin lu nangis lagi Na. itu janji gue ke lu.

Sehun pov end


Ga lama tangisan Seulna mereda dan dia sudah tertidur. Dengan perlahan Sehun mendudukan Seulna di jok yang sampingnya. Dan memakaikan self belt ke Seulna. Dia pun memerhatikan wajah Seulna dan melihat bibir mungil itu berdarah. Dengan perlahan dia mengambil tisu basah dan mengelap darah itu.

Setelah itu pun Sehun menyelimuti tubuh Seulna dengan jaketnya yang ada dijok belakang. Sehun pun langsung melajukan mobilnya menuju tempat yang lebih sejuk.

Sehun pun membawa Seulna kerumah omanya yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat acara Jessica. Kebetulan juga dibelakang rumah omanya terdapat hamparan kebun teh, setidaknya disini ada omanya yang bisa membantu menenangkan hati Seulna.

Beberapa menit kemudian mereka sampai didepan rumah milik omanya Sehun. Sehun pun mencoba membangunkan Seulna

" Na bangun yuk. Kita udah sampe " eungh Seulna pun membuka matanya

Dosen Ganteng ~ OSHWhere stories live. Discover now