32

1.3K 261 92
                                    







































"Yebin-ah.. kau belum pulang?" tanya Jisoo yang baru saja keluar dari ruang guru. Padahal ia termasuk orang yang keluar paling akhir diantara semua pengajar. Tapi gadis kecil itu masih duduk dengan tenangnya di depan kelas. "Orang tuamu belum menjemput?"

Yebin menggeleng. "Orang tuaku tidak pernah datang. Paman Lee yang menjemputku setiap hari," ungkap Yebin. "Tapi aku tidak sedih, kok, Saem. Saem pulang saja duluan."

Jisoo menggeleng. Ia kemudian duduk disamping Yebin, menemaninya menunggu keluarganya menjemputnya di sekolah. Ia memang sudah mengetahui dari Jiyeon jika orang tua Yebin sedang dalam proses perceraian. Dan meski mereka tak berpisah, mereka memang jarang sekali ada di sisi Yebin.

Yebin menoleh, menatap mata Jisoo yang berbinar. Gadis itu tahu benar jika Jisoo memang orang yang baik. Ia sangat menyayangi Jisoo meski mereka belum lama bertemu. Yebin merasa tak sendirian lagi disekolah. Selama ini ia seperti anak kesepian tanpa teman di sekolahnya.

Yebin memang termasuk anak yang introvert. Meski teman-temannya kerap kali mendekatinya dan ingin berteman dengannya, Yebin seolah takut dan lebih memilih menyendiri. Dan semenjak Jisoo mengajar, hanya Jisoo lah pengajar yang bisa mendekati Yebin dengan bebasnya.

Tidak lain tidak bukan adalah karena Yebin mau menerima Jisoo dengan tangan terbuka. Yebin bilang, Jisoo mirip dengan neneknya yang baik dan penyayang.

"Saem, menunggu jemputan juga?" Tanya Yebin pada akhirnya.

"Mm.. adik laki-lakiku sedang di jalan," jawab Jisoo. "Kau lapar?"

"Ani.. aku tidak lapar. Saem, apa kau sudah menikah?"

Jisoo menggeleng. "Belum. Kenapa?"

"Aniyo.. aku kira Saem sudah menikah."

"Kau ini lucu sekali," Jisoo mengacak gemas rambut lembut Yebin dengan tangannya yang mungil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ini lucu sekali," Jisoo mengacak gemas rambut lembut Yebin dengan tangannya yang mungil.

"Saem.. apa Tukki Oppa tidak datang lagi?"

"Tukki Oppa?" Tanya Jisoo. Ia mengingat-ingat. Tukki? Kelinci? "O.. yang memberimu cokelat itu?" Tanyanya lagi. Ia mengingatnya, Yebin memberinya sekotak cokelat yang katanya diberikan Tukki kepadanya. Ia sendiri pun penasaran seperti apa sosok Tukki itu, hingga membuat Yebin begitu kegirangan saat bertemu dengannya.

"Mm.. apa dia tidak datang? Mingoppa bilang mereka akan datang lagi. Tapi kenapa tidak datang?"

Jisoo menggaruk belakang kepalanya. "Ah.. mollayo.. saem juga tidak tahu. Mungkin dia-"

"Yebin-ah!!"

Seseorang berseru dari kejauhan. Yebin menoleh, lalu tersenyum senang. Ia sontak berdiri dari tempatnya duduk manis disamping Jisoo, berjingkat kegirangan sambil berlari kecil menghampiri seorang namja yang baru saja turun dari mobilnya itu utnuk menjemputnya.

HOLD ME TIGHT [KOOKZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang