44

293 59 50
                                    

"Kau marah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau marah?"

Suzy menggeleng. "Tidak. Aku hanya khawatir. Apa ada yang kau sembunyikan dariku?"

"Apa yang harus ku sembunyikan darimu? Bukankah kau tahu semuanya tanpa aku harus memberitahumu?"

Suzy menghela napas. Benar. Tanpa ia bertanya pun dia sudah tahu jawabannya. Tapi tetap saja, ia merasa, pria ini masih sangat misterius. Selalu ada bayangan hitam yang membayanginya. Entah apa sebenarnya yang membuat hatinya resah, tapi tiap kali menatap wajah Taehyung, Suzy ingin sekali menangis. Dia bahkan tidak tahu jenis tangisan apa yang ia ingin curahkan itu, tangis bahagiakah? Atau malah sebaliknya?

"Kau tidak percaya padaku?" Taehyung mengusap pipi Suzy, membimbing wanita itu agar berani menatap matanya. "Apa yang membuatmu tidak bisa percaya padaku?"

Suzy menarik napas lagi. "Kau mau tau kenapa aku merasa bingung akhir-akhir ini?"

"Hmm.."

"Aku.. Merasa bahwa.. Mungkin kau tidak benar-benar mencintaku. Mungkin kau tidak sungguh-sungguh dengan hubungan ini."

"Jadi kau mulai ragu padaku?"

"Bukan begitu, Tae.. Aku tidak tahu apakah kau menyadarinya atau tidak, tapi.. Kau bahkan tidak mengatakan kau mencintaiku selama ini. Aku hanya.. Bingung.. Apa yang harus ku katakan, bagaimana memulainya.. Karena aku tidak tahu harus menjelaskannya dari mana.. Hatiku.. Tidak tenang."

"Hmm.."

"Lihat. Kau tidak menjawabnya lagi, kan?"

"Kenapa kau sibuk sekali mempermasalahkan tentang itu? Apa cinta hanya terdengar sebagai sebuah ungkapan? Kenapa kau ingin sekali mendengarnya? Apa kata itu jauh lebih penting dari apa yang aku berikan padamu selama ini?"

Suzy menghela napasnya. Dia selalu kalah soal ini. "Lalu kapan kau akan menikahiku? Oppa bertanya lagi tentang ini, lagipula.. Persidangannya akan berlangsung lebih cepat. Jadi kupikir kau bisa mulai membicarakannya dengan Oppa."

"Aku akan memikirkannya."

"Lagi?"

"Selesaikan dulu semua urusannya. Baru aku akan membicarakannya. Kau tahu aku tidak mau menikah jika kau belum bercerai."

"Aku tahu. Maaf."

"Sudahlah. Jangan mengatakan apapun lagi dan diamlah. Aku sangat lelah akhir-akhir ini," Taehyung meletakkan kepalanya di ceruk leher Suzy, mencium harum wewangian segar yang menguar dari kulitnya. "Setelah semuanya selesai aku akan mengajakmu ke suatu tempat."

"Hm?"

"Tempat yang tinggi, dimana kita bisa membicarakan masa depan kita dengan leluasa."

Suzy tersipu malu. Tidak sabar menunggu hari itu. Dia mengusap rambut Taehyung yang berantakan, mencium puncak kepala pria itu dengan lembut. Berdosa memang, ia merasa tak ada bedanya dengan Jeon Jungkook, bermain dengan api. Tapi tentu saja Jungkook jauh lebih brengsek darinya. Tapi kenapa dia tiba-tiba memikirkan Jungkook?

HOLD ME TIGHT [KOOKZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang