Hi-Fi : Ambigu

60.5K 9K 515
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Lagi-lagi Steffi dan Dimas satu kelompok dalam kelompok biologi. Kelompok-kelompok itu terdiri dari empat orang, salah satunya Dimas, Steffi, Dona dan Ernest.

Dengan naluri mak comblangnya, Dona duduk di sebelah Ernest sehingga Steffi terpaksa duduk di sebelah Dimas. Walaupun ia terima dengan senang hati.

Dimas mendelik ketika Steffi menyelipkan anak rambutnya di telinga, cewek itu menoleh padanya dan membuka mulut hendak mengucapkan sesuatu.

"Dim, boleh pinjem penghapusnya enggak?"

Dimas mendengus. "Lo kan punya."

"Kalo gue punya ya nggak bakalan minjem sama lo."

Di sisi lain Dona dan Ernest saling senggol dalam bangku mereka, yang hampir saja menyebabkan Ernest terlempar karena Dona yang bertubuh gempal menyenggol Ernest dengan sekuat tenaga.

"Terus ini apa?" tanya Dimas sembari mengacungkan penghapus yang berada di atas buku tulis Steffi.

Steffi sendiri nyengir, ternyata akal bulusnya gagal. Niatnya ketika Dimas menyerahkan penghapusnya Steffi akan pura-pura menggenggam lama agar bisa menggenggam tangan Dimas juga.

Dasar modus.

"Hehe nggak keliatan."

Dimas memutar bola matanya malas, ia beralih memeriksa pekerjaan kelompoknya yang sudah selesai.

Steffi mengembuskan napas pelan, mencoba menenangkan dirinya yang gugup. "Dim, gue mau nanya sesuatu sama lo."

"Tanya aja."

"Kenapa tadi pagi lo senyum sama gue? Biasanya kan lo judes gitu."

"Nggak mau gue senyumin?"

"Eh? bukan gitu."

"Terus?"

"Jangan bikin gue baper lagi dong."

"Suka-suka gue lah."

"Eh? Apa?"

"Emang salah kalo gue bikin lo baper?"

Steffi mengerjapkan matanya beberapa kali dan menatap Dimas yang tersenyum miring dan sorot matanya tampak jenaka.

Sebenarnya ada apa ini? Ucapan yang dilontarkan Dimas memenuhi pikirannya sekarang. Janggal rasanya.

Ambigu.

***

Hi-Fi (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now