Hi-Fi : Seenaknya

81.8K 11.4K 560
                                    

Dimas Kesara Prahasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimas Kesara Prahasa

***

"Lo kok seenaknya?" protes Dimas yang kini agak naik pitam melihat Steffi yang tampak biasa saj dan tidak merasa bersalah sedikitpun. Padahal seharusnya cewek itu merasa malu atau setidaknya ... meminta maaf.

"Ya terus? Salah lo sendiri kenapa bagi-bagiin password wi-fi punya lo secara gratis?"

Dimas menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya frustasi. "Lo nggak ngerasa bersalah sedikitpun?"

Steffi menggeleng. "Nggak tuh."

"Gini ya, kalo diibaratkan lo udah ngabisin setengah duit jajan gue."

"Ya terus?"

"Hah?"

"Itu kan duit jajan lo, kenapa juga gue harus peduli?"

"Lo..." Dimas mengangkat bahunya pasrah.

"Udah, balik lagi ke sana aja lagi. Dan Dimas, gue numpang internet gratis ke lo ya? Udah kan?"

"Oke." Dimas mengambil mi-fi miliknya lalu mematikan benda kecil itu.

Steffi yang menatap unduhan videonya berhenti pun membulatkan matanya kaget, karena sumber download-nya itu tidak memiliki fitur untuk pause atau menghentikan sejenak. Sehingga file itu corrupt dan tidak bisa dibuka.

"Dimas!"

"Apa?!" Semua siswa tampak mengalihkan perhatiannya ke arah mereka. Dimas dan Steffi berinteraksi saja sudah membuat mereka bingung, apalagi jika mereka saling membentak.

"Ada apaan?"

"Si Steffi melotot, matanya kayak yang mau keluar."

"Gue baru liat Dimas kayak gitu."

"LO!" Steffi menunjuk wajah Dimas dengan telunjuknya, "lo cowok nyebelin yang pernah gue temuin!"

Dimas mendengus tidak percaya. Ia tidak perduli dengan keadaan kelas yang hening karena teman-temannya sedang memperhatikan mereka.

"Emang lo nggak nyebelin?" balas Dimas.

"Nggak."

"Lo emang nggak nyebelin, tapi kalo diibaratkan lo itu parasit." Ucapan tajam itu membuat Steffi membuka mulutnya tidak percaya.

"DASAR COWOK NYEBELIN!" Dimas memegang pipinya karena ditampar oleh Steffi.

"Lo cewek yang bertindak semaunya," desis Dimas yang akhirnya berjalan ke luar kelas.

Steffi mengembuskan napas keras-keras, setelahnya memelototi semua siswa di kelas itu.

"APA LO LIAT-LIAT?!"

Hi-Fi (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang