Hi-Fi : Mengantuk

67.7K 9.7K 152
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dimas menelungkupkan wajahnya di atas meja. Entah mengapa siang itu ia sangat lelah, kepalanya juga sakit dan matanya berkunang-kunang.

"Lo sakit?" Dimas membuka mata yang tadinya terpejam dan menatap Ernest dengan matanya yang kini terlihat sayu.

"Nggak," balasnya dengan suara serak.

"Ke UKS yuk, mumpung gue lagi males masuk pelajaran Bu Retno."

Dimas mendengus, lalu kembali memejamkan mata. "Gue di sini aja lah."

"Ngeyel amat lo jadi orang, yaudah terserah."

Dimas mendesah dan berusaha untuk beristirahat, tidak memedulikan keadaan kelas yang agak ramai dan kenyataan bahwa sekitar 15 menit lagi Bu Retno akan masuk dengan cara mengajarnya yang sangat mudah untuk membuat para siswa mengantuk.

Dimas yang kini mengantuk dan mulai tertidur cepat karena rasa lelah yang menghinggapi dirinya membuat Steffi yang awalnya bermain ponsel tersenyum, cewek itu segera mengambil spidol warna hitam dari tempat pensilnya dan menghampiri Dimas.

Dengan jahil Steffi mulai menggambar kumis panjang seperti salah satu tokoh anime di pipi Dimas, lalu sebuah tompel di atas sudut bibir. Sentuhan terakhir yaitu bentuk hati di ujung mata kanan dan kiri.

Melihat hasil karyanya Steffi terkekeh, ia jadi tak sabar untuk menunggu reaksi dari Dimas akan seperti apa.

Steffi kembali ke bangkunya dan memasang wajah polos seolah tak berbuat apa-apa.

Ernest yang sudah kembali dari kantin dan membawakan sebotol air minum menaikkan sebelah alisnya ketika melihat bagaimana rupa wajah Dimas sekarang. Seingatnya tadi tidak ada coretan-coretan usil berwarna hitam di wajah Dimas yang kini pucat.

"Dim, Dimas bangun woi." Dimas membuka matanya yang memerah. "Apaan?"

"Nih minum." Dimas duduk kembali dan meminum minuman yang disodorkan Ernest. "Thanks."

"Mau gue temenin di UKS kagak? Kayaknya lo beneran sakit deh."

"Yaudah ayo."

"Tapi bentar, mending lo cuci muka dulu."

Dimas mengernyit. "Kenapa?"

"Muka lo." Ernest membuka kamera di ponselnya dan menunjukkan bagaimana wajah dimas sekarang.

Kontan cowok itu melotot dan segera menoleh ke arah Steffi yang kini tertawa senang.

"LO NGAPAIN WAJAH GUE STEFFI?!" bentaknya kesal kemudian.

***

A/n : ini short story, jadi ​jangan heran kalo tiap chapter-nya pendek-pendek.

Ok, see you:)

Hi-Fi (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang