Part 16

32 0 0
                                    


Tiara memasukki kelas dengan langkah gontai, Tiara melangkah menuju bangkunya dan kemudian menaruh tas ke dalam laci mejanya. Tiara duduk di bangkunya sambil mengeluarkan novel dari tas nya. Tiara mulai membuka novel itu dengan membaca per halaman, karena kesibukkannya itu Tiara tak menyadari akan kedatangan seseorang di sampingnya. Tiara baru tersadar saat cowok itu duduk di bangku sebelahnya. Tiara terlonjak kaget.

"Ari..." ucap Tiara dengan menatap ke arah Ari.

Ari tak menjawab, Ari hanya diam dan tak peduli.

"Loe sakit ya.....?? Kenapa wajah loe pucat banget" tanya Tiara khawatir karena menyadari Ari yang tak seperti biasanya, Ari terlihat pucat dan berantakan.

Ari tak memperdulikan pertanyaan Tiara.

"Teettt....teeett...." bunyi bel masuk.

Tak lama kemudian seorang guru memasukki kelas dengan membawa setumpuk buku di tangannnya. Saat Guru menjelaskan dan kemudian menyuruh menyalin catatan dari papan tulis. Di tengah pelajaran berlangsung tiba tiba Tiara di kagetkan dengan Ari yang menggigil.

"Ari.. loe kenapa...? Tanya Tiara khawatir.

Ari tak menjawab justru Ari semakin menggigil dan bibirnya semakin putih wajahnya semakin terlihat pucat. Tiara yang tak sanggup lagi melihat Ari tak menjawabnya, Tiara memegang dahi Ari dan betapa kagetnya saat suhu badan Ari panas banget.

"Ari...loe demam" ucap Tiara khawatir.

"Bu.... Ari sakit" ucap Tiara pada guru.

Guru dan semua teman sekelasnya melihat ke arah Ari dan Tiara.

"Ya sudah, antar Ari ke UKS" ucap Bu Guru.

"Iya bu.." jawab Tiara.

***

Di dalam UKS Ari berbaring di salah satu ranjang dengan bantuan Tiara, Ari memejamkan matanya.

"Ari bangun" ucap Tiara membangunkan Ari dari tidurnya.

Ari membuka matanya dan melihat sosok Tiara di depannya.

"Ini...loe harus minum obat dulu, baru nanti loe tidur lagi" ucap Tiara sambil menyerahkan obat itu dan segelas air putih.

Ari menerimanya dan kemudian meminumnya dengan bantuan Tiara.

"Sekarang loe istirahat" ucap Tiara menatap Ari sambil tersenyum.

Ari mengangguk dan kemudian memejamkan matanya. Tak butuh waktu lama Ari sudah terlelap dari tidurnya karena pengaruh obat yang di minumnya.

Tiara menatap wajah Ari saat terlelap, Tiara menyunggingkan senyum di bibirnya.

"Ari... loe kenapa...? Kenapa loe bisa sakit seperti ini" ucap Tiara menatap Ari.

"Cepet sembuh ya..." lanjut Tiara kemudian menyelimuti Ari. Kemudian Tiara melangkahkan kakinya keluar dari UKS dan meninggalkan Ari yang tertidur pulas.

***

Ari membuka matanya dan memandang ke langit langit kamar UKS. Ari mengingat tentang apa yang telah di lakukan Tiara terhadapnya saat mengetahui dirinya sakit. Tanpa sadar Ari tersenyum sendiri, tapi senyum itu hilang ketika Ari di kagetkan dengan suara pintu UKS yang terbuka.

"Loe sudah bangun" tanya Tiara menghampiri Ari tak lupa dengan senyum dibibir manisnya.

Ari tak menjawab dan Ari hanya menganggukkan kepalanya samar.

"Gimana sudah mendingan belum" tanya Tiara.

"Lumayan"jawab Ari singkat.

Tiara tersenyum karena Ari mau menjawab pertanyaannya walaupun jawabannya tetap cuek, karena masih mending di jawab dari pada di acuhkan.

Tiara membuka kantong plastik yang di bawanya, tadi sebelum Tiara ke UKS Tiara mampir ke kantin dan membeli sebungkus makanan buat Ari. Tiara membuka bungkus makanan itu dan kemudian menyendokkan makanan itu ke depan mulut Ari, membuat Ari mengerutkan kening. Karena bingung. Ari hanya menatapnya.

"Kok malah bengong sih..? Ayo buka mulutnya" ucap Tiara.

"Gue bisa makan sendiri" ucap Ari kemudian merebut sendok itu dari tangan Tiara. Ari memakan makanan itu dengan lahap. Tiara yang melihatnya membuat hatinya bahagia dan tersenyum.

Ari yang menyadari akan tatapan Tiara itu sambil tersenyum membuat Ari salting.

"Kenapa loe... senyum senyum tak jelas" ucap Ari.

"Gak kenapa napa" jawab Tiara tersenyum.

"Aneh loe" ucap Ari sambil menaruh bungkus makanan itu ke dalam kantong plastik.

Tiara menyodorkan segelas air putih kepada Ari dan Ari menerimanya kemudian meminumnya sampai tandas.

"Loe kalau sakit lebih terlihat seperti manusiawi" ucap Tiara sambil tersenyum dengan memamerkan deretan giginya yang rapi.

"Emang loe pikir gue apa an" tanya Ari sebel.

Tiara tak langsung menjawab,  justru Tiara malah memandang Ari tepat di manik matanya. Keduanya saling pandang, jantung keduanya pun berdetak semakin cepat. Sekujur tubuh semakin membeku dan menegang.

"Loe......." Tiara tak bisa menyelesaikan ucapannya karena tiba tiba lidahnya menjadi kaku.

Ari menunggu apa yang akan dikatakan Tiara tapi Tiara tak juga melanjutkan ucapannya. Keduanya membeku. Cukup lama keduanya membeku dan saling pandang. Hingga akhirnya Tiara yang tersadar langsung salah tingkah dan mengakhiri pandangan itu.

"Sorry.."ucap Tiara.

Ari tak menjawab hanya menatap Tiara dengan sorot mata yang berbeda dari biasanya.

"Tiara..." ucap Ari memegang tangan Tiara dan membuat Tiara tertegun akan tindakan Ari tersebut. Tiara hanya menatap Ari.

Ari menatap Tiara dengan segenap hati dan jiwanya.Ari menatap Tiara tepat di manik matanya.

"Tiara....maafin gue selama ini yang selalu menyakiti hati loe, gue bener bener minta maaf" ucap Ari dengan sorot mata penuh penyesalan.

Tiara tak percaya apa yang telah di ucapkan Ari kepadanya. Tiara hanya bisa membeku.

"Tiara... maafin gue" ucap Ari kemudian memeluk Tiara, dan berhasil membuat Tiara semakin tersentak kaget, jantungnya semakin berdetak liar.

Tiara merasakan kehangatan saat dipelukan Ari. Keduanya saling berpelukan cukup lama dengan hati yang menghangat dengan perasaan yang tak bisa diungkapkan oleh kata kata. Keduanya hanya bisa menyelami hati masing masing. Ari melepaskan pelukan itu dan memandang Tiara.

"Tiara... gue minta maaf" ulang Ari dan kalo ini Tiara mengangguk dengan diiringi air mata bahagia yang tak bisa di tahannya. Ari menghapus air mata itu dengan hati hati penuh dengan perasaan.

"Gue... sudah maafin loe dari dulu" ucap Tiara di sela sela air matanya yang semakin deras membanjiri kedua pipinya.

"Makasih Tiara" ucap Ari dan kemudian membawa Tiara ke dalam pelukannya. Hati keduanya merasa lega.

Di tempat ini lah di UKS tempat yang menjadi saksi atas permintaan maaf Ari. Keduanya saling berpelukan dengan hati yang bahagia. Hari ini adalah hari yang paling terindah di untuk keduanya, Ari dan Tiara.


Haruskah..??

Maaf ya, lama banget aku baru bisa post lagi....

Maaf membuat kalian menunggu lama...

Dan maaf  kalau ceritanya semakin tidak nyambung dan banyak yang typo...

Semoga kalian bisa terhibur ...😄😄😄

Jangan lupa vote dan coment ya...😉😉😉

Makasih....

With love : Alfia😉



HARUSKAH..???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang