Part 15

54 1 0
                                    


Tiara membuka matanya dengan mengerjapkan beberapa kali untuk menghilangkan pandangannya yang kabur. Tiara bangun dari berbaringnya sambil memegangi kepalanya yang masih sakit walau gk sesakit waktu pertama ke UKS.

"Jam berapa ini" ucap Tiara melihat jam tangannya.

"Udah jam 3 sore" ucap Tiara membelalakkan matanya.

"Kenapa Dania gak bangunin gue sih, jam pulang sekolah kan udah dari tadi jam 2" gerutu Tiara.

Pintu ruang UKS terbuka dan Ari muncul dari balik pintu itu, Tiara mendongakkan wajahnya dan sontak tertegun karena melihat Ari yang membuka pintu dan berjalan menghampirinya.

"Loe udah bangun" tanya Ari.

"Ada apa loe kesini" bukannya menjawab justru Tiara malah balik bertanya pada Ari.

"Mau nganterin loe pulang" jawab Ari tersenyum.

DEG...!!!

Tiara tak menyangka apa yang diucapkan Ari tadi. Ari mau mengantarnya pulang. Tiara membeku di tempatnya dengan detak jantung yang semakin berdetak cepat seperti mau copot dari rongganya.

"Kenapa bengong" Tanya Ari yang menyadari ke bengongannya Tiara.

Tiara salting dan tersenyum kikuk pada Ari.

"Beneran loe mau nganterin gue pulang,,,?????" Tanya Tiara untuk meyakinkan lagi.

Ari menganggukkan kepala dan menatap Tiara.

Ari dan Tiara meninggalkan ruang UKS dan melangkahkan kaki menuju parkiran.

"Apa kepala loe masih sakit" tanya Ari sebelum naik motornya.

"Udah mendingan kok" jawab Tiara tanpa berani menatap Ari, karena Tiara takut Ari akan menyadari kegugupannya.

"Ya udah ayo naik, maaf gue nganternya pakek motor jadi nanti kalau kepala loe tiba tiba sakit banget ngomong sama gue biar nanti gue berhenti" ucap Ari sambil menatap Tiara dan kemudian naik motornya dan membantu Tiara duduk di atas motornya.

Motor Ari melaju dengan kecepatan sedang. Sejujurnya saat ini hati Ari menghangat karena bisa bersama Tiara orang yang telah membuat hatinya mengenal yang namanya cinta. Ari gak bisa memungkiri bahwa dirinya membutuhkan Tiara selalu ada di sampingnya. Tapi Ari gak tahu gimana caranya supaya Tiara selalu bisa ada di sampingnya bersamanya.

Tiara yang duduk di boncengan motor Ari membuat jantung Tiara berdetak liar dan Tiara berharap semoga Ari tak mendengarnya. Sejujurnya seperti inilah membuat Tiara merasa nyaman saat bersama Ari, Tiara berharap semoga semuanya ini akan terus begini, terus bersama Ari.

"Ari..semoga loe bisa seperti ini terus sama gue, semoga loe tak permainkan gue lagi dan semoga loe bisa menjadi cowok yang memegang erat tangan gue disaat gue suka maupun duka"ucap Tiara dalam hati.

"Rumah loe dimana..???"tanya Ari.

"Eemmz.... oow.. itu pertigaan depan belok kiri" jawab Tiara gugup.

"Oooww....." jawab Ari sambil melirik Tiara dari kaca spion dan membuat Tiara salting.

Motor Ari berhenti di depan rumah mewah, rumah Tiara.

Tiara langsung turun dari motor Ari dengan bantuan Ari.

"Makasih ya.... udah mau nganterin gue pulang" ucap Tiara tersenyum kikuk pada Ari.

"Sama sama" jawab Ari tersenyum menatap Tiara dan berhasil membuat kedua pipi Tiara merona.

"Mampir dulu" ucap Tiara.

HARUSKAH..???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang