Part 7

56 0 0
                                    

Ari membuka pintu kamar dan melangkankan kaki menuruni anak tangga dengan menenteng jaket hitam ditangan kirinya.

"Mau kemana kamu" Tanya papa.

"Keluar" jawab Ari dingin tanpa menoleh ke arah papanya.

"Jam berapa ini" Tanya papa dengan nada mulai tinggi.

"Sejak kapan papa peduli" Tanya Ari dengan nada tinggi dan menatap ke papanya yang telah berdiri dari sofa.

"Ari..!!! Sopan dikit sama orang tua" Bentak papa marah dengan dadanya yang naik turun karena ledakan emosi.

"Gak pernah ada yang ngajarin Ari sopan santun" jawab Ari sama marahnya dengan menahan sakit dan sesak didadanya.

Setelah mengucapkan itu Ari langsung keluar dari rumah tanpa memperdulikan teriakan papanya.

Ari mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, tak memperdulikan angin malam yang dingin yang menembus kulitnya. Ari hanya merasakan sakit dihati dan sesak didadanya yang bertahun tahun menjadi teman hidupnya. Ari hanya bisa menerimannya tanpa bisa menolaknya walaupun sebenernya Ari berusaha menolak. Tapi takdir mengatakan lain. Hidup Ari yang penuh misteri hingga teman temannya tak ada yang berani mengutiknya. Karena Ari yang dingin dan tak tersentuh. Tanpa Ari sadari 1 jm sudah Ari mengendari motornya tanpa Ari tau kemana arah tujuannya. Ari hanya kalut dalam kemarahan. Ari merasa lelah hingga akhirnya Ari menghentikan motornya di depan  warung kecil di pinggir jalan, dan Ari langsung turun dari motornya.

"Bang, rokok 1" ucap Ari pada pemilik warung itu.

Pemilik warung itu memberi Ari 1 batang rokok dan menerima uangnya Ari.

"Makasih Bang" ucap Ari kemudian brjalan menuju motornya yang diparkir dipingir jalan.

Ari duduk di atas motornya yang diparkir dengan rokok yang terselip dibibirnya. Ini lah Ari yang sebenernya rapuh tapi  tak pernah ditunjukkan hanya Ari dan alam yang menjadi saksi kerapuhannya dirinya.

*********

"Tiara masuk dulu ma" ucap Tiara sambil mencium tangan kanan mamanya.

"Belajar yang rajin dan ingat jangan bandel bandel" jawab mama mengelus puncak kepala Tiara dan menciumnya.

"Siap.. mamaku sayang" ucap Tiara tersenyum kemudian membuka pintu  mobil.

Tiara memasuki gerbang sekolah dengan ceria lupa akan kejadian kemaren yang dilakukan Ari kepada dirinya.  Tiara yang tiba di koridor utama  dengan membawa buku dan asyik memainkan Hp nya tanpa Tiara sadari ada sosok Ari yang mengikuti dari belakangnya.

Disaat Tiara mau membelokkan tubuhnya ke arah kelasnya tiba tiba ada menarik tangan dari belakang  dan membuat Tiara terkejut dan lebih terkejut lagi karena Ari yang telah menariknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disaat Tiara mau membelokkan tubuhnya ke arah kelasnya tiba tiba ada menarik tangan dari belakang  dan membuat Tiara terkejut dan lebih terkejut lagi karena Ari yang telah menariknya.

"Ari.." ucap Tiara terkejut

Ari tak menjawab justru Ari menarik Tiara dengan kasar menuju Perpustakan, membuat Tiara was was akan apa perlakuan Ari nanti terhadap dirinya. Ari menempelkan punggung Tiara dengan rak  buku  dan Tiara berusaha meronta tapi tenaga Tiara kalah dengan Ari karena kodratnya tenaga cowok lebih kuat dibanding cewek. Ari yang menatap Tiara dengan tatapan yang marah, emosi, sakit dan juga terluka, tapi Tiara tidak tahu maksud dari tatapan Ari, karena yang Tiara tahu tatapan Ari kali ini beda Tiara gak mengerti maksud dari semuanya. Tiara semakin ketakutan seluruh tubuhnya terasa dingin dan tidak berani lagi membalas tatapan Ari, ia lebih memilih menatap dada Ari.

HARUSKAH..???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang