Petrichor [END]

Aneurysm

"Sometimes we need to be apart to understand just how much we truly love each other."
-The Notebook-

Anna
Brain aneurysm. Pembengkakan pembuluh darah yang seiring berjalannya waktu akan membesar dan bahkan bisa pecah. Pecahnya pembuluh darah itu bisa menimbulkan blockage pada otak sehingga bisa mengakibatkan kematian mendadak atau kelumpuhan pada tubuh manusia (stroke). Pada kasusnya Harrys, kondisi pembuluh darahnya sudah semakin rapuh sehingga dikhawatirkan akan pecah. Apalagi untuk saat ini, tekanan darah Harrys meningkat sehingga resiko pembuluh darah akan pecah semakin tinggi. 
Menerima kenyataan yang baru saja Keylila ceritakan padaku membuatku merenung. Apalagi melihat Harrys yang terbaring lemas di tempat tidur dengan alat – alat kedokteran menempel di tubuhnya, membuatku semakin tidak tega. Orang yang pernah aku cintai dengan sangat, sekarang tidak lagi berdaya apapun. Ia pernah memiliki dunia dan membuatku ikut memilikinya juga, namun sekarang dunia akan menelannya kembali ke dalamnya. Bagaimana bisa kehidupan dengan cepat berbalik seperti ini?

Selama lima tahun bersama Harrys, yang aku tahu, ia adalah orang yang sangat memperhatikan kesehatannya. Ia rutin jogging di pagi hari mengitari sekitar apartemen ataupun hotel yang ia tinggali jika berada di luar negeri. Ia juga selalu minum air putih lebih dari 2 liter sehari. Ia bahkan jarang sekali minum alkohol, paling juga wine jika ada jamuan. Di malam hari pun ia terkadang masih menyempatkan diri 30 menit untuk treadmill. Namun sejak semuanya menjadi berantakan seperti ini, Harrys berubah. Terakhir kali aku melihatnya di apartemen dulu, ia bisa menghabiskan beberapa botol alkohol dengan kadar cukup tinggi. Dan entah sejak kapan pula, aneurisma itu mulai muncul di otaknya.

Aku masih duduk di samping ranjang Harrys. Hanya menatapnya saja tanpa tahu apa yang bisa dan harus aku lakukan. Harrys bukanlah bagian dari kehidupanku lagi. Dan ia sudah memiliki seseorang yang akan mendampinginya apapun keadaannya. Aku berada di sini karena Keylila memintaku untuk menjaganya sementara dia akan mengurusi operasi yang akan dilakukan pada Harrys di Singapura jika Harrys sudah membaik. Dan yang tadi aku dengar darinya, ia meminta padaku untuk membujuk Harrys agar bersedia menjalani operasi itu. Kenapa harus aku sementara aku hanyalah bagian dari masa lalunya?

Nathan.
Aku meletakkan handphone dengan lemas. Rasanya masih tidak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar dari telepon sebelumnya. Jari – jari di tangan kananku masih menjepit sebatang rokok yang beberapa saat yang lalu baru aku sulut. Setelah sekian lama meninggalkan barang satu ini, malam ini aku memilih untuk berteman dengannya saja dan juga angin malam. Sudah hampir tiga jam aku duduk di balkon lantai dua rumah. Tempat ini dulu pernah menjadi tempat favorit ketika aku dan Anna menghabiskan waktu seminggu bersama di Bali. Di tempat ini pula, aku meminta Anna untuk menjadikanku sebagai masa depannya dan aku berjanji bahwa aku tidak akan pernah meninggalkannya apapun yang akan terjadi. Lalu, sekarang apa yang sedang aku lakukan di sini? Apa yang sedang ia lakukan di sana? Dan bagaimana dengan kita berdua nanti?
Ketika pernikahan hanya membutuhkan waktu beberapa bulan untuk dijalani, semua ini terjadi begitu saja. Saat kedua hati kami sudah bersiap untuk menyatukan diri dalam ikrar Tuhan, hatinya justru tergoyahkan lagi oleh masa lalunya yang belum benar – benar selesai. Sementara aku tidak tahu apa yang harus dilakukan dan egoku sebagai pria terlanjur terluka dengan apa yang terjadi malam ini.

Angin berhembus dan membuat asap rokokku beterbangan kemana – mana. Seperti pikiranku yang sudah kemana – mana. Aku tidak tahu lagi harus berbicara apa pada kedua orang tua Anna dan juga orang tuaku, jika pada akhirnya Anna memilih bersama Harrys lagi. Sebelumnya aku sudah pernah janji kepada mereka untuk selalu menjaga Anna dengan baik, namun jika kenyataan berbicara sebaliknya, masihkah aku akan berkata bahwa aku akan menjaganya?