Part 7: Suspicious

15 4 0
                                    


Vote Sebelum membaca yahhh. Hargai sang penulis. Thanks
******************************

Previous~~

Sebelum Rei menjawab, Rohn berkata duluan ,"Skult melihat potensimu yang hebat dalam bertarung maupun menggunakan senjata. Barang yang kau dapat juga kebanyakan berkualitas tinggi. Lagipula, si anak malapetaka tidak boleh terus terusan berada di peringkat terbawah bukan? Atau dia akan kehilangan keganasannya. Sebenarnya Skult ingin menyarankan 'boss' untuk menaikkan pangkatmu."

Rei memucat "J-jadi..itu artinya?!"

*******************************
Start chapter~~

Rei memucat "J-jadi..itu artinya?!"

Rohn tersenyum lebar

"Ya! Itu artinya mungkin sebentar lagi kau akan menjadi squad leader!"

Rei tidak tahu entah dia harus senang atau sedih.

Kalau dia naik pangkat, seluruh 'rencananya' bisa hancur.

Rei menghembus napas frustasi.

"Beritahu aku tentang misi ini."

"Yang akan menjelaskan semuanya adalah pimpinan Skult sendiri."

Tiba-tiba Rei mengingat perkataan Rohn 3 bulan yang lalu.

Rohn menceritakan ambisinya tentang menjadi salah satu dari 5 pemimpin.

"Aku akan menjadi seorang pemimpin suatu hari nanti agar aku bisa mengetahui jati diri sang pencipta organisasi yang selalu aku kagumi," begitulah katanya.

Selama 2 setengah bulan, ia selalu bepergian entah kemana, berniat mencari artifek langka hingga ke ujung dunia.

Sampai akhirnya ia menyerah, perjalanannya tidak membuahkan hasil.

Alih-alih artifek yang didapat, ia justru babak belur karena bertemu beberapa hewan ganas sepanjang jalan.

Setelah perjalanan sia-sia tersebut, ia kembali melakukan kebiasaan lamanya ; minum bir dan begadang.

Rei mengira kali ini ia sudah benar-benar menyerah, tapi siapa sangka Rohn kembali mendapatkan semangatnya hanya dalam waktu seminggu.

"Tepatnya dimana...pertemuan itu berlangsung?", tanya Rei dengan nada menyelidik.

"Matahari ungu jatuh dari langit. Kau akan datang kan? Beritahu aku kau akan datang!"

Rohn tampak berkeringat.

Maklum, jika Rei sampai tidak datang, dia bisa dimarahi habis-habisan oleh Skult.

Rei merasa tidak enak.

Berhubung yang memintanya adalah salah satu pimpinan dan bukan 'boss' sendiri, dia bebas memilih untuk datang atau tidak.

Pangkat atau gajinya tidak akan turun jika dia tidak muncul di pertemuan besok.

"..Aku akan memikirkannya. Jika setuju aku akan langsung datang ke pertemuan tersebut, atau tidak sama sekali. Jangan berharap banyak dari pria malas sepertiku," Rei menyudahi pembicaraan dan berjalan kembali ke dalam bar.

Saat badannya melewati Rohn, ia dapat mendengar pria itu bergumam ,"Aku mengandalkanmu."

Nadanya antara kecewa dan berharap, membuat Rei sungguh merasa tidak enak.

Begitu kembali di dalam bar, pikirannya yang kacau hilang begitu saja digantikan kebingungan hebat.

Rei melebarkan matanya kaget.

The Ascension Of The Wreis (Abandoned)Where stories live. Discover now