Part 14 - You're Not My Son Again?

Start from the beginning
                                    

Ken meletakkan bungkusan cemilan nya itu diatas kasur Jordan. Mereka berdua langsung melompat dari atas balkon kamar Jordan dari lantai dua itu.

Saat mereka ingin pergi, Gerald muncul tiba-tiba, "Jordan!"

"Ada apa, Gerald?"

"Daniel. Kau harus segera kerumah Quella. Ia dalam bahaya." ucap Gerald terengah-engah mencari oksigen.

"Daniel? Sialan!!" gerutu Jordan kemudian ia berlari menuju rumah Quella.

Saat Jordan dan Ken tiba dirumah Quella. Jordan langsung berlari kedalan rumah Quella yang tampak kosong itu. Kecuali hanya jendela kamar Quella yang terbuka.

"Kau masuk lah selamatkan, Quella. Aku akan mencari bantuan." ujar Ken dan berlari meninggalkan rumah Quella. Daniel masuk kedalam rumah yang begitu sepi ini. Ia mendengar ada suara isakan dari dalam kamar Quella.

"Daniel, hentikan!!" teriak Jordan saat ia melihat Daniel melukai Quella dengan kuku-kuku tajam milik nya.

Ia menatap Quella yang sudah pingsan ditangan Daniel. Daniel tertawa layaknya iblis yang menyeramkan, "Akhirnya kau datang, Jordan. Bagaimana? Hasil karyaku indah, bukan?"

Dengan emosinya Jordan langsung melempar Daniel keluar rumah dan menghajar pria itu dengan membabi buta tanpa ampun, "Kau gila!!" teriak Jordan.

"Aku memang gila, Jordan. Kau baru sadar?" Daniel melayangkan pukulan di wajah Jordan dan sempat menggoreskan kuku tajam nya di sekitaran lengan Jordan, membuat pria itu meringis kesakitan.

Flashback off.

Peter memberikan beberapa pukulan kuat diperut dan juga wajah tampan Daniel.

"Beraninya kau melukai putraku!!" geram Peter. Ia tak perlu berubah menjadi alpha, karena dengan dirinya seperti ini saja ia bisa langsung menghabiskan nyawa Daniel dalam sekejap.

"Putramu? Apa kau hanya menganggapnya sebagai putramu satu-satunya, Peter?"

Peter mendengus kesal dan kembali menghajar Daniel membuat Daniel jatuh terkujur lemas ditanah.

"Kau bukan putraku lagi, Daniel. Kau sudah berkhianat padaku."

Jordan dan Ken yang menonton pertikaian antara Daniel dan Peter itu kini bingung dengan ucapan Peter. Bukan putranya? Jordan bertanya dalam hatinya berulang kali.

'Apa maksud Daddy mengatakan itu? Apa, apa Daniel adalah putranya juga?' batin Jordan.

Ken membantu Jordan untuk berdiri, "Apa maksud ucapanmu, Dad?' tanya Jordan dengan raut bertanya-tanya.

"Bukan apa-apa, Jordan."

Peter kembali menatap tajam kepada Daniel, "Jangan pernah menyentuh putraku atau nyawamu akan kuhabisi saat itu juga!" ancam Peter dan kemudian ia berlari meninggalkan mereka semua.

Daniel juga pergi meninggalkan Jordan dan Ken yang masih banyak tanda tanya di pikiran nya.

***

Setelah kejadian tadi, Jordan menyembuhkan luka yang ada pada tubuh Quella. Bella juga membantu menyembuhkan luka yang ada diperut Quella.

"Bagaimana, Bel?" tanya Jorda. Khawatir, "Dia tidak apa-apa. Luka nya sudah aku obati dan dia sekarang lagi beristirahat." jawab Bella sembari meletakkan kotak p3k kedalam lemari kecil.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Bella penasaran. Jordan menatap Ken bingung harus menjawab apa, "Begini. Kau pasti tau siapa kami berdua, iya kan? Nah, ini bukan kesalahan kami. Ini ulah Daniel." mata Bella sontak melotot kaget.

"Daniel? Dasar pria sialan!! Terkutuk kau, jerk!!" Bella menghentakkan meja dengan nafas yang memburu, "Aku akan menghabisimu, lihat saja." gumam Bella.

Jordan dan Ken sontak bergidik ngeri membayangkan Bella yang manis, kini berubah menjadi Bella yang menyeramkan.

"Kalian tidak becus menjaga Quella. Terutama kau, Jordan. Aku sengaja tidak membunuh kalian berdua saat aku sudah mencurigai nya. Aku percaya pada kalian berdua akan menjaga Quella dari werewolf-werewolf jahat. Tapi lihat? Kalian tidak becus."

"Apa aku harus membunuh kalian juga, hm?" tambah Bella. Ken sontak mundur selangkah dan menggeleng pelan, "Kau gila? Membunuh kami berdua?"

Bella memutar bola matanya acuh, "Dasar bodoh. Mana bisa aku membunuhmu, jerk." ucap Bella pelan.

"Apa? Kau tadi bilang apa?"

Bella gelagapan, "Tidak. Bukan apa-apa." Bella berjalan kembali melihat keadaan Quella apakah sudah membaik.

"Sudahlah, Ken. Sudah bagus dia tidak membunuh kita berdua. Ayo, ada urusan yang harus kita selesaikan." Jordan pergi berlalu dan diikuti oleh Ken.

Mereka menuju sarang Peter. Ketika Jordan bertemu dengan Peter ia langsung menyodorkan beberapa pertanya pada Peter. Termasuk maksud dari ucapan Peter tentang Daniel bukan lagi putranya.

"Dia hanya berimajinasi, Jordan. Untuk apa kau membahas hal yang tidak penting seperti itu? Lebih baik kau pergi dari sini mencari buruan."

Jordan mendengus kesal, "Baiklah." kini ia hanya bisa menurut saja. Mungkin ia bisa bertanya langsung kepada Daniel apa maksud perkataan nya itu. Putra Peter? Yang benar saja.

TBC

Maaf ya part ini pendek bgt. Aku ketik sambil matanya sudah hampir 5 watt. Haha gak deng. Tapi iya aku lagi nahan ngantuk bgt ini. Ngetik jam 11.57 hampir tengah malam. Huh.

Yasudah jangan lupa vote ya guys feedback dari kalian semua sangat aku hargai :))

Note: yang berbaik hati ingin membuatkan aku cover untuk cerita ini, aku mohon bgt. Aku bingung soalnya bikin cover werewolf yang real gtu hehe 😂

My Hot Werewolf [END]Where stories live. Discover now