Part 10 - The Bastard Guy

7.6K 417 0
                                    

Jordan mengusap darah yang mengalir dipipi nya sembari menatap Peter tak kalah tajam, "Aku tidak akan membunuhnya, Peter! Aku bisa jamin padamu, dia tidak akan membuka mulut pada siapapun!" jawab Jordan sembari mencoba berdiri.

"Kau bodoh, Jordan! Kau sudah masuk terlalu dalam dengannya!! Kenapa kau mengulang mencintai manusia yang sama, huh?!!!!"

Jordan mengedipkan matanya berkali-kali mendengar ucapan Peter. Mencoba menyaring makna yang tersirat dari ucapan nya itu.

'Manusia yang sama?' Batin Jordan bingung.

•••

Jordan duduk tak jauh dari rumah Quella. Memastikan agar wanita itu baik-baik saja dan tidak ada satupun werewolf yang berani mendekati rumah Quella. Ini sudah menjadi kebiasaan bagi Jordan setiap malamnya. Ia tak bisa tidur jika belum memastikan Quella sudah tertidur lelap dikamarnya.

Setelah pertemuannya dengan Peter beberapa hari yang lalu, ia semakin yakin kalau Quella adalah Keyla dimasa sekarang. Betapa bahagia nya dia menemukan fakta itu walau belum ia pastikan sendiri. Tapi bagaimana caranya memastikan? Apa ia harus bertanya langsung kepada Quella? Tentu itu mustahil.

Melihat keterjutan Quella saat mengetahui jati dirinya saja ia sudah paham betul kalau Quella bukanlah Keyla. Entahlah, ia masih bimbang sebelum sesuatu hal membuktikan bahwa Quella adalah reikarnasi Keyla.

"Hey dude! Kau sedang apa disini? Masih menjaga Quella?" tanya Ken. Ia tak sengaja bertemu dengan Jordan saat ia tengah melewati jalan rumah Quella.

"Iya, sepertinya ini sudah menjadi kebiasaanku yang aku sukai." ucapnya. Ken begitu salut pada temannya ini. Begitu ia melindungi gadis yang ia cintai dengan sedemikian rupa caranya walau nyawa nya yang akan menjadi taruhannya.

"Dimana Gerald?" Jordan sadar, kalau Ken hanya sendiri disini. Biasanya Gerald lebih sering menghabiskan waktu bersama Ken dibanding dirinya yang hanya terus menerus disini memperhatikan Quella dari jauh.

Ken menaikkan bahu nya acuh, "Entahlah. Kami tadi berpisah di hutan." jawab Ken. Ken ikut duduk disamping Jordan dengan santai sembari menatap beberapa butir bintang di angkasa.

"Hutan? Apa dia berburu?" tanya Jordan heran, "Mungkin saja. Aku tidak tau jelas."

"Bagaimana hubunganmu dengan Quella?"

"Entahlah. Sejauh ini hanya ini saja yang aku dan Quella jalani. Aku menjaganya, dan Quella ya.. Hanya menganggapku biasa saja. Tak jarang dia masih merasa takut jika didekatku."

Ken terkekeh pelan. Jordan menatap Ken dengan tatapan apa ada yang lucu, huh?

Kini wajah Ken serius. Ia menatap teman nya ini dengan begitu serius membuat Jordan semakin bingung, "Apa kau tau? Aku sempat menangkap pembicaraan Daniel dan kelompoknya untuk menyakiti Quella."

"Apa?! Kau tidak sedang bercanda, bukan?!" Ken menggeleng tegas dan kini ia menegapkan tubuhnya, "Aku dan Gerald kemarin tengah ada di hutan. Ya.. Kau tau kami biasa berburu. Terus aku sempat mendengar suara Rayn dari kejauhan. Dan saat aku mengikuti suara itu, aku melihat mereka semua sedang berbicara antara kau dan Quella." Jordan mengeratkan genggaman nya. Ia tau jelas apa maksud dari keinginan Daniel melukai Quella. Quella adalah kelemahan nya, dan Daniel tau itu.

"Sialan!!" geram Jordan. Ia berubah menjadi sang beta dan berlari ke rumah Daniel untuk segera menghajar pria sialan itu dengan tangan nya sendiri.

***

Matahari pagi masuk dari sela-sela tirai kamarnya. Tidak begitu cerah karena awan gelap menutupi sang fajar.

Ujung bibir Quella tertarik keatas. Melambangkan senyum paginya saat ia mengingat beberapa hari belakangan ini, Jordan selalu memperhatikan dirinya setiap malam. Memastikan agar ia tertidur nyenyak dengan mimpi indahnya.

My Hot Werewolf [END]Where stories live. Discover now