Mark Sakit (2)

30.3K 3.6K 243
                                    

Ahrin terbangun dari tidurnya dan melihat ke jam LED di meja belajar Mark yang menunjukkan jam 7 malam. Ahrin melihat Mark yang sudah berubah posisi memunggungi Ahrin. Ahrin pun duduk dan melongok pada Mark yang masih tertidur pulas, Ahrin memegang pipi Mark.

'Keringetan tapi panasnya gak turun?' batin Ahrin bingung. Biasanya keringat menandakan penyakit dalam tubuh berangsur keluar. Tapi, panas Mark sama sekali belum turun.

Ahrin pun beranjak dari kasur, mengambil mangkok dan gelas kotor yang masih berada di meja kamar Mark kemudian menyalakan seluruh Lampu sebelum ke dapur untuk mencuci piring. Ahrin kemudian mulai memasak sup ayam untuk makan malam.

Sekitar 20 menit kemudian, Ahrin pun menyelesaikan sup nya. Ia kemudian pergi ke apartment nya untuk mandi dan mengganti baju.

Ia mengecek ponselnya, banyak missed call dari Taeyong. Ahrin menepuk dahinya pelan, ia lupa Taeyong mengajaknya bertemu tadi. Ia pun segera mengklik nomor Taeyong. Tak berapa lama ada jawaban dari sebrang sana.

"Halo kak?"

"Rin, kamu kemana aja? Kok tadi ga kerja? Kata Seulgi sodara kamu sakit ya?"

"Eung, iya kak ada sodara aku yang sakit. Maaf ya lupa ngabarin."

"Iya gapapa, kamu skrang dmna?"

"Di apartment kak. Kenapa?"

"Aku kesana ya?"

"Mau ngapain?"

"Mau ketemu kamu aja sih."

"Ga bisa kak, aku harus balik jagain sodara aku"

"Oh gitu, yaudah ntar aja kalo kamu udah masuk kerja."

"Iya kak, aku pergi dulu ya"

"Iya. Good night"

"Good night too"

Click

Ahrin menghela nafasnya pelan. Lagi-lagi ia berbohong pada Taeyong. Ia merasa tak enak.

Ahrin pun kembali ke apartment Mark. Sebelum ke kamar Mark, Ahrin terlebih dulu menyiapkan makanan, dan minuman untuk Mark.

Saat masuk ke kamar Mark, Ahrin menaruh mangkok dan gelas di meja kemudian duduk disamping Mark. Ahrin menatap Mark yang tertidur, sesekali Mark mengernyitkan dahinya tanda ia tak nyaman dalam tidurnya. Ahrin mengelus kepala Mark lembut, tanpa sadar Ahrin tersenyum.

Ahrin menepuk pipi Mark pelan.
"Mark, Mark, bangun dulu, makan"

Mark hanya menggeliat pelan sebagai respons. Ahrin memegang bahu Mark dan mengguncangnya pelan.

Akhirnya Mark membuka matanya pelan.

"Ayo makan dulu."

"Harus banget kak?"

"Iya, biar cepet sembuh"

Mark mencoba untuk duduk, Ahrin pun membantunya duduk dan bersandar di headboard.

Saat Ahrin sedang menyuapi Mark, ada suara ponsel terdengar, sepertinya milik Mark karena ponsel Ahrin dalam mode getar.

"Kak, tolong dong HP gue di tas."

"Iya."

Ahrin menaruh mangkoknya di meja dan berjalan ke meja belajar Mark, kemudian mengambil handphone Mark yang menyala.

"Jeno" kata Ahrin saat melihat ID pemanggil.

"Angkat aja kak."

Ahrin terlihat menggeser layar ponsel Mark kemudian menempelkannya ke telinga. Ahrin kembali duduk di samping Mark.

PAPA MUDA ✘ Mark Lee AU ✅Where stories live. Discover now