Dr. Lee

34.3K 4.1K 561
                                    

Ahrin terlihat sedang mengenakan sarung tangan karet. Setelah ia selesai dengan pakaian khususnya, ia pun masuk ke ruang operasi. Disana telah terdapat rekan-rekannya. Ia pun membantu rekan-rekannya menyiapkan alat operasi.

"Rin, tadi gue liat lo di parkiran dianter sama mobil. Siapa?" Tanya Seulgi pada Ahrin.

"Oh itu, tetangga gue. Kenapa si? Aneh banget emang?"

"Hehe ya kirain gitu dianter si om"

"yeu kamvret! Pisau operasi tajem nih Gi."

"Eiya ampun, galak amat"

Beberapa perawat masuk membawa pasien yang akan di operasi kali ini. Pasien ini mengalami usus buntu.

Para petugas operasi pun mulai berkumpul, ada 4 orang petugas di dalam. 3 Perawat dan 1 orang dokter bedah.

"Ibu sudah siap bu? Oh iya, ibu punya alergi apa barang kali?" Ucap si dokter lembut sembari tersenyum. Hampir saja membuat Ahrin gagal fokus.

Ahrin mengambil suntik bius.
"Enggak dok, saya gak punya alergi." Selagi ibu itu mengobrol dengan dokter, Ahrin menyuntikkan obat bius pada pasien itu.

Beberapa saat kemudian obat bius bekerja pada pasien. Pasien itu tertidur dengan lelapnya.

"Oke semua, siap. Ahrin, pisau"

----

Saat ini Ahrin sedang berada di ruang perawat, duduk bersama Seulgi. Ia dan timnya telah menyelesaikan operasi sekitar 15 menit yang lalu. "Rin, lo gak klepek-klepek apa tadi liat Dr. Lee lagi operasi?" Tanya Seulgi tiba-tiba sambil wajahnya menerawang.

"Yah boro-boro mau klepek-klepek sih Gi, gue aja sibuk sama pasien. Lo sempet-sempetnya anjir."

"Hehe, iya untung ga gagal fokus, bisa ketinggalan kain kasa di dalem tadi" Seulgi malah cengengesan.

"Ga lucu anjir, nyawa sama badan orang itu"

Tiba-tiba pintu ruang perawat terbuka. Menampakkan sosok pria yang tampan.

"Dr. Lee? Ada apa?" Tanya Ahrin sigap berdiri yang membuat pria itu tertawa pelan.

"Santai Rin, ga ada apa-apa kok. Kamu masih jam jaga?"

"Engga kok Dok, Ahrin udah waktunya istirahat! Bentar lagi juga Ahyoung balik!" Ucap Seulgi semangat sambil ikut berdiri kemudian menyenggol Ahrin pelan. Menggodanya.

Ahrin sudah memaki Seulgi dalam hati. Ia benar-benar gugup jika dugaannya benar.

"Makan siang bareng yuk?"

Got cha!

"Eum..."

"iyaa dia mau kok, lo belom makan kan? Udah sana!" Seulgi mendorong Ahrin kearah Dr. Lee.

Mereka pun berjalan bersama keluar dari rumah sakit.

"Ke cafe depan rumah sakit aja gapapa kan? Waktu istirahat ku tinggal bentar." Ucap Dr. Lee sembari mengusap tengkuknya canggung.

"Gapapa dok, aku juga nanti harus jaga lagi mau check pasien"

"Jangan panggil gitu dong, kalo diluar panggil aja Taeyong."

"Oh hehe iya Taeyong. Gimana kalo kak Taeyong?"

"Hmm, boleh juga"

Mereka pun sampai dan masuk kedalam cafe. Dan memilih duduk di pojok dekat jendela. Seorang pelayan menghampiri mereka dan memberikan buku menu.

"Kamu mau pesen apa?"

"eumm... Vanilla Latte sama cheese cake aja deh kak"

"Cheese cake 1, vanilla latte 1, salad buah 1 sama air mineral 1" Ucap Taeyong pada pelayan.

"Baik, ditunggu sebentar ya"

"Makanannya typical dokter banget ya, sehat" Celetuk Ahrin sembari tertawa kecil.

"Hehe ga juga sih, kadang aku juga makan makanan yang penuh dosa. Aku sebenernya suka makanan manis, tapi homemade." Jelas Taeyong.

"Ooh iya iya"

"Kamu ga peka ya." Ucap Taeyong pelan.

"Tadinya engga, tapi karna kakak bilang gitu, mau dibikinin cookies kan?" Ahrin tersenyum yang membuat jantung Taeyong tak karuan.

Taeyong kemudian mengangguk.

"Silahkan ini pesanannya." Pelayan datang dan menaruh pesanan mereka di atas meja.

Mereka pun makan dalam diam.

"Enak?" Tanya Taeyong

Ahrin menatap Taeyong dan mengangguk senang.

"Peka dong " ucap Taeyong sambil mempoutkan bibirnya.

"Oh, kak Taeyong mau? Ini" Ahrin menyodorkan piring cheese cake nya.

Tetapi Taeyong hanya membuka mulutnya lebar yang membuat Ahrin tertawa kecil. Mengerti maksud Taeyong, Ahrin pun memotong cheese cake nya dengan sendok dan menyuapkannya pada Taeyong.

"Ehmm enak." Taeyong tersenyum senang seperti anak kecil. Dia tidak terlihat seperti dokter bedah melainkan bocah TK. Oh ya, walaupun Taeyong sudah menjadi dokter bedah, umurnya masih muda yaitu 25 tahun. Satu tahun lebih tua dari Ahrin.

Setelah beberapa saat mereka pun menghabiskan makanan mereka. Taeyong pun memanggil pelayan untuk membayar.

Ahrin akan mengeluarkan dompet saat Taeyong sudah lebih dulu mengeluarkan dompetnya dan membayar makanan mereka.

"Eh kak, gausah. Nanti aku ganti ya"

"Ga boleh gitu tau, itu melukai harga diri pria" Ucap Taeyong cemberut. Ahrin tertawa pelan.

"Kak jangan gitu ih, haha yaudah makasih ya traktirannya. Udah yuk balik kak" Mereka pun pergi meninggalkan cafe sambil bercanda bersama. Taeyong mengantar Ahrin sampai ke ruang perawat.

"Nanti selesai jam berapa?" Tanya Taeyong saat mereka sampai.

"Jam 8 malem kak. Kenapa?"

"Nanti aku selai jam 4 sore. Aku jemput ya?"

"Eh kak, gak usah. Aku bisa pulang naik taxi kok."

"Ga aman. Udah pokoknya nanti aku jemput ya." Ucap Taeyong sembari tersenyum dan mengacak rambut Ahrin. Kemudian berlalu pergi.

Ahrin masih memandangi punggung Taeyong yang menjauh.

'Yang diacak rambut gue kenapa yang berantakan malah hati gue ya?'

------
Mark nya ga ada tapi ada makhluk ganteng lain gaes T-T

Gue udah imagine dari dulu nih Taeyong jadi dokter. Suami-able ga tuh? Ingin menangis saja wkwk ToT

PAPA MUDA ✘ Mark Lee AU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang