Part 9 - Oke, I'll Agree

Start from the beginning
                                    

Jordan yang mendengar perbincangan mereka berdua pun hanya bisa khawatir dari balik stir mobil nya. Ken hanya bisa menaikkan bahu. Ia tau, teman nya itu tengah diunduh gelisah. Ia diberitahukan oleh Jordan perihal Peter yang ingin membunuh Quella karena gadis itu mengetahui jati diri mereka.

"Tenanglah.. Kita bisa menjaga nya. Oke?" Ken menepuk bahu kanan Jordan dengan senyum ceria Ken yang selalu bisa menenangkan siapapun.

Jordan hanya mendengus, "Entahlah, Ken. Aku harap, Dad tak akan berdiri dengan pendirian ingin membunuhnya."

"Kuharap juga seperti itu." balas Ken. Tak lama mereka tiba di rumah Bella. Jordan terkejut ternyata, rumah Bella disekitaran hutan dimana ia menemukan Quella saat itu.

"Ayolah.. Turun. Apa kalian ingin berada didalam sana terus, huh?!" teriak Bella lantang. Jordan dan Ken sempat saling memandang kemudian bersamaan mereka berdua turun menyusul kedua gadis itu yang sudah masuk terlebih dahulu.

Quella melirik-lirik pada Jordan. Pria itu bahkan senantiasa memandang Quella walau tak terbalaskan. Ia ingin terus menatap gadisnya.

"Sudahlah.. Ayo." Ken menarik tangan Jordan agar cepat-cepat masuk kedalam rumah Bella.

"Dimana Daddy mu, hm?" tanya Ken. Bella menggeleng pelan, "Entahlah. Mungkin tengah.. Berburu." Bella tersenyum manis pada Ken. Entahlah itu senyuman seperti apa menurut Ken, tapi itu cukup menyeramkan. Karena ia tau apa maksud dari ucapan Bella yang 'berburu' itu.

Ken menatap Jordan dengan bingung, pria yang ditatap malah hanya menaikkan bahu nya acuh. Ia sudah tidak perduli dengan status Bella yang seorang hunter. Ia hanya mengkhawatirkan Quella saat ini. Bagaimana jika Peter benar-benar akan membunuh gadisnya? Jordan tentu tidak akan tinggal diam jika hal itu akan terjadi. Berani saja Peter melukai Quella, maka Jordan tak segan-segan akan membunuh Peter.

"Kalian tunggu sebentar. Aku akan membuat minuman." Quella mengangguk. Kini tinggal mereka bertiga membuat Quella menjadi merinding ketakutan.

"Quella, bisakah kita berbicara sebentar?" Quella menatap Jordan dan Ken bergantian. Ken memberikan kode bahwa dia harus berbicara dengan Jordan. Entahlah, Quella lebih sedikit merasa aman jika dengan Ken. Mungkin pembawaan pria itu membuat lingkungan nya menjadi nyaman dengannya.

Jordan berjalan terlebih dulu kedepan rumah Bella dan diikuti oleh Quella yang terus saja menunduk.

'Apa lagi yang akan ia katakan?!' Batin Quella kesal.

Ketika mereka sudah didepan, Jordan memutar tubuhnya dan menatap Quella tajam. Itu cukup membuat Quella merasa gelisah saat ini.

"Ada apa?" Quella membuka suara, "Aku hanya ingin kau jangan jauh-jauh dariku, Quella. Kumohon. Aku hanya ingin melindungimu darinya."

Quella menatap sendu ujung kakinya. Entahlah ia harus percaya atau tidak dengan pria dihadapannya ini. Dulu saja, Quella begitu ingin berinteraksi dengan Jordan. Tapi kini? Setelah ia tau siapa jati diri Jordan, ia bahkan tidak berani menatap matanya yang bisa saja berubah menyeramkan seperti malam itu.

"Entahlah.."

"Kumohon.." Jordan terus saja memohon pada Quella. Ia sungguh.. Takut akan kehilangan Quella jika saja gadis ini menghindar dari nya.

Quella tampaknya melihat keseriusan dimanik mata Jordan. Ia akhirnya menjawab ya dan tentu saja Jordan sungguh bahagia. Saat ini, tidak ada lagi yang akan bisa menyakiti Quella jika gadis ini sudah memperbolehkan Jordan untuk melindunginya.

"Kalian sedang apa disini, huh?" dua makhluk ciptaan Tuhan ini langsung tersentak dengan dunia mereka masing-masing setelah mendengar suara Bella yang tengah berdiri di pintu.

"Tidak ada apa-apa, Bella. Kami hanya sedang mencari udara segar." ucap Quella bohong dengan senyum terpancar dari wajah gadis ini. Bella memicingkan matanya menatap mereka berdua bergantian. Jordan yang dipandang seperti itupun hanya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal sama sekali. Hanya saja ia awkward.

"Baiklah kalau gitu. Ayo masuk. Udara nya cukup dingin diluar." Bella mendahulukan mereka berdua. Bella mencurigai ada yang disembunyikan oleh Quella dibelakangnya. Tapi ia tidak boleh terlalu berfikiran negatif terhadap temannya itu.

***

Malam sudah berlalu. Jordan menatap arloji yang ada di tangan kiri nya sudah menunjukkan pukul 2 PM. Ia dan Ken hanya sedang berkeliling hutan melihat-lihat apakah ada buruan yang bisa dimakan.

Tak disangka, Peter berdiri jauh didepannya dengan mata merah menyala.

"Arghh!!" Jordan mengerang sakit ketika Peter berlari cepat dan menggoreskan kuku tajam nya itu di wajah sang putra.

"Kau sudah keterlaluan, Jordan! Sejak kapan kau tidak mendengarkanku, huh?!! Sudah aku katakan. Kau harus membunuhnya sebelum semua nya terlambat!!"

Ken tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan seorang alpha. Ia bisa mati seketika jika bertindak gegabah.

Jordan mengusap darah yang mengalir dipipi nya sembari menatap Peter tak kalah tajam, "Aku tidak akan membunuhnya, Peter! Aku bisa jamin padamu, dia tidak akan membuka mulut pada siapapun!" jawab Jordan sembari mencoba berdiri.

"Kau bodoh, Jordan! Kau sudah masuk terlalu dalam dengannya!! Kenapa kau mengulang mencintai manusia yang sama, huh?!!!!"

Jordan mengedipkan matanya berkali-kali mendengar ucapan Peter. Mencoba menyaring makna yang tersirat dari ucapan nya itu.

'Manusia yang sama?' Batin Jordan bingung.

TBC

jangan lupa tinggalkan Vote dan komentar kalian semua yaa para readers😍😘

My Hot Werewolf [END]Where stories live. Discover now