5. Bolos Sekolah

1.7K 192 30
                                    

Silahkan VOTE dulu sebelum baca!

🍂🍂🍂

Brakkk

Pintu kelas yang setengah terbuka ditendang kasar sampai terdengar gebrakan keras. Membuat beberapa orang yang ada di dalamnya terpekik kaget dan refleks menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke sumber suara.

Berbagai kata umpatan tertelan kembali saat tahu siapa pelakunya. Cowok dengan seragam sekolah yang tidak dikancingkan menghampiri cewek bertubuh gemuk dan berteriak murka padanya.

"SIAPA YANG NYURUH LO NYENTUH SASYA?!"

Inggita dan beberapa temannya yang tadinya tertawa melihat hasil jepretan di kantin, sekarang terdiam gemetar karena ketakutan.

"Sekali lagi gue tanya ..." Desis Razka. Cowok itu terdiam sesaat, menelan saliva nya yang otomatis membuat jakut nya bergerak. Menahan kepalan tangannya agar tidak melayang dan berakhir melukai wajah orang yang sekarang ditatap tajam olehnya. Razka cukup sadar dia laki-laki, tidak mungkin melampiaskan kemarahannya dengan pukulan atau kekerasan fisik lainnya pada perempuan.

Tapi saat tatapan tajamnya tidak sengaja melihat salah satu layar ponsel di atas meja yang masih menyala, Razka kembali berteriak murka.

"SIAPA YANG NYURUH LO NYENTUH SASYA?!"

Tidak mendapat jawaban dan malah isakan tangis yang terdengar membuat Razka semakin berang. Cowok itu meraih ponsel yang masih menampilkan foto Sasya yang terlihat menyedihkan, kemudian melemparnya pada kaca jendela.

Prang

Bunyi dramatis dari pecahan kaca yang retak lalu jatuh itu membuat orang-orang yang melihatnya kembali terpekik kaget. Dan sukses mengundang lebih banyak orang lagi yang menonton pertunjukan mencekam ini.

"Jawab gue, sialan!" Desis Razka sambil menendang kaki meja.

Cewek bertubuh gemuk bernama Inggita itu semakin menunduk ketakutan. Wajahnya yang beberapa menit lalu di poles make up kini terlihat berantakan. Didatangi dan dibentak cowok yang digilai hampir seluruh siswi di sekolahnya juga di depan orang-orang yang berseragam sama dengannya, cukup membuatnya sadar. Selama sekolah di SMA ini, hari inilah yang paling menakutkan sekaligus memalukan.

Beberapa jam yang lalu dia membuat seseorang menangis, dan sekarang dialah yang dibuat menangis. Karmanya dibales tunai sebelum 24 jam.

Inggita pikir ini akan seseru layaknya sinetron. Selain mengasingkan Sasya dengan cara dijauhi, cewek itu pikir bisa sekalian mem-bully. Bisa dijadikan kesempatan dan ajang balas dendam atas perlakuan Sasya pada teman barunya.

"Gue nyuruh jauhi, bukan nge-bully!"

Suara keras Razka kembali terdengar. Kali ini bukan hanya untuk cewek dihadapannya, tapi untuk semua orang yang menonton dan mendengarnya.

"Razka ..." Gea yang sejak tadi duduk dan terdiam di bangkunya, sekarang berdiri di samping Razka sambil memegang lembut tangan cowok yang sedang marah itu.

Razka menoleh ke arah Gea yang tersenyum lalu menggigit bibirnya, salah tingkah. Meskipun tidak suka Gea menyentuhnya, Razka tidak menepisnya. Razka hanya memberi tatapan tidak suka atas perlakuan Gea. Membuat Gea sendiri yang menjauhkan jemarinya dari tangan Razka.

Bahkan setelahnya, Razka mengabaikannya. Tidak lagi terlihat seperti si cowok perhatian yang membela Gea saat di depan Sasya.

"Sekali lagi gue lihat ada yang berani nyentuh Sasya, gue pastiin orang itu yang jadi target bully selanjutnya."

After RWhere stories live. Discover now