Prolog

7.6K 287 54
                                    


"Untuk apa lagi lo datang?"

Bertemu dengan teman lama harusnya menyenangkan. Tapi tidak untuk Sasya. Kedatangan siswi baru yang sangat dikenalnya dulu membuatnya tidak nyaman dan ketakutan.

"Belum puas bikin hidup gue kacau dan menyedihkan? Apa lagi yang lo incar?"

Rasa penasaran dari awal melihat kepindahan teman lamanya ini akhirnya bisa Sasya tanyakan langsung. Namun sayangnya, tidak ada sahutan sedikitpun.

"Apa lagi yang akan lo lakukan, Gea?!" Jerit Sasya dengan suara gemetar. Bahkan suaranya lebih keras dari yang direncanakannya.

Sasya baru tahu, kondisi Gea sudah tidak sama seperti dulu. Dan itu yang membuat Sasya berani menyapa teman lamanya ini. Kalau Gea paham dengan hidupnya yang sekarang, harusnya gadis itu tidak akan berani macam-macam seperti dulu lagi.

Jadi, apa sebenarnya tujuan Gea sekarang? Hanya kebetulan saja memilih sekolah atau ada motif lain?

"Sya ..." Gea menunduk, menggigit bibir bawahnya. Tidak melanjutkan ucapannya.

"Gue nggak akan ngebiarin hal dulu terjadi lagi, Ge." Rasa sakit familiar datang mendadak di dada kiri Sasya. Dan sekarang, Sasya tahu obat dari luka tak berdarah yang tidak pernah sembuh itu. "Kalo pun harus terulang, gue pastikan lo yang akan menjadi korban."

"Iya," Sasya tersenyum miris. "Lo harus ngerasain apa yang dulu gue rasain, Gea." Sasya terus menatap Gea yang tetap diam ditempatnya.

"Lo harus dapat balasan dari apa yang pernah lo lakukan. Harus!" gumam Sasya lirih. "Lo harus tau, gimana rasanya mental lo di uji, merasakan penghianatan dan ... "

Sasya menengadahkan kepala ke atas, menahan air matanya agar tidak jatuh. Lalu menarik nafas panjang, berusaha menghilangkan sesak. "Kehilangan seseorang."

Penawar terbaik dari rasa sakit adalah ... pelakunya sendiri.

Sasya Aurelissa.

Bukan most wanted girl yang populer atau terkenal karena prestasi mau pun sensasi. Sasya hanya siswi biasa kelas Xl IPA. Gadis itu bisa dibilang punya kepribadian introvert. Tertutup, pendiam dan pemalu.

Tapi kedatangan Gea sebagai siswi baru mengharuskan Sasya keluar dari zona nyamannya. Rasa khawatir dan takut pada Gea hilang. Digantikan dengan ... Dendam. Benci dan nggak ikhlas atas apa yang terjadi di masa lalu. Dan Sasya ingin Gea merasakan apa yang dirasakannya dulu.

Tapi bagaimana kalau rencana balas dendam Sasya malah berakhir ... Boomerang?

Dendamnya pada Gea mengantarkannya pada masalah besar. Badboy ganteng penguasa sekolah sekaligus cowok yang pernah Sasya sukai diam-diam, ikut campur dan berada di pihak Gea. 

Rencana balas dendamnya gagal dan Sasya malah jatuh dipermainkan sang badboy itu.  

 ***

"Ra, please! Nggak ada kesempatan buat aku lagi? Buat kita balikan lagi?"

Ditengah lapangan, disaksikan sebagian siswa-siswi berseragam putih abu yang baru datang, cowok dengan postur tubuh nyaris sempurna, untuk kesekian kalinya mengemis cinta pada seorang gadis yang menjadi kakak kelas sekaligus mantan pacarnya.

After RDonde viven las historias. Descúbrelo ahora