Chapter 25.

16.8K 838 33
                                    

Disini author bakal bikin chapter yang bakal bikin kalian mengumpat (mungkin)

---------------------

Rachel Pov

"Kalian udah saling kenal?" -tanya Mom yang di balas anggukan gue dan Raka.

"Bagus deh, sekarang tinggal nentuin tanggal pernikahan"

TANGGAL PERNIKAHAN

"WHAT!!" -Teriak gue bersamaan dengan Raka.

"Sekarang kalian ngobrol-ngobrol di tempat lain dulu,, Mom, Dad, Papa, Mama bakal bicarain tentang pernikagan kalian" -ucap Mom yang gue balas anggukan pasrah.

Akhirnya, gue sama Raka memisahkan diri dan memilih untuk berbicara 4 mata di meja lain.

"Kenapa lo ga batalin perjodohan ini?" -tanya Raka sembari melihat gue dengan intens.

"Gue ga bisa" -jawab gue.

"Kenapa?"

"Karna gue ga mau"

"Kita ini baru kenal beberapa hari" -sahutnya.

"Mungkin lo titipan tuhan yang di kirimkan lewat takdir untuk gue" -sahut gue.

"Setiap hubungan itu harus di landasi dengan dasar cinta" -ucapnya.

"Tapi cinta datang dengan terbiasa" -elak gue.

"Gue masih debat dengan bayangan masa lalu gue, bayangan di mana gue harus kehilangan orang yang gue sayang, orang yang gue cinta. Dimana gue harus kehilangan arah. Dimana gue harus tetap tegar dan dimana gue harus menggunakan senyum palsu di balik kerapuhan yang lagi gue alamin" jelasnya panjang lebar.

"Sama,, bahkan gue niat buat genggam kaca dari pada genggam angin. Bahkan juga gue niat injak api daripada injak tanah. Dan mungkin gue niat nancepin pisau daripada nancepin lidi" -jelas gue.

"Apa lo ga ada niat buat buka lembaran baru sama gue -- mungkin?" -tanya gue.

"Gue ga yakin, gue takut kalau nanti gue ga bakal bisa bikin lo bahagia" -jawabnya.

"Urusan lo bisa bikin bahagia itu liat nanti, liat keadaan,,,, yang penting bisa ngga kita jalanin dulu? bisa ngga kita ga kecewain orangtua kita masing-masing?"

"Kalo itu bisa bikin ortu gue maupun lo bangga, gue mungkin bisa jalanin, tapi gue takut kalo nanti gue bikin lo kecewa karna gue bukan manusia sempurna. Gue cuma manusia ciptaan tuhan yang sering kali  bikin kesalahan. Gue bukan ciri laki-laki romantis kek di luar sana, tapi gue tau gimana cara gue buat bikin orang yang gue sayang merasa aman,nyaman dan tetap tersenyum karna menurut gue bahagia gue itu cukup liat orang yang kita sayang tersenyum selamanya tanpa paksaan"

"Lo mungkin bukan orang yang gue kenal sejak lama, tapi setelah gue denger penjelasan lo tadi gue merasa bakal aman, bakal nyaman, bakal tersenyum terus-menerus. Semoga kepercayaan yang gue kasih ga bakal lo kecewain"

setelah pembicaaraan 4 mata antara gue dan Raka selesai, akhirnya gue sama Raka balik lagi ke tempat Mom, Dad, Papa, Mama.

"Udah ngobrol-ngobrol nya?" -tanya Mama.

"Udah" -jawab gue dan Raka.

"Kalo gitu, Mom, Dad, Papa, Mama bakal ngasih tau kalo pernikahan kalian akan di adakan secepatnya,, mungkin 2 hari lagi" -ucap Mom.

Bahkan dalam waktu 2 hari itu, hati gue masih terisi oleh Deniz

"Kalo itu yang terbaik,, kita berdua bakal ngikut apa yang Mom, Dad, Papa, Mama mau" -kata Raka.

"Dan kamu Rachel?" -tanya Dad.

"Rachel si ngikut aja" -jawab gue.

"Jadi deal ya, pernikahan kalian akan di laksanakan 2 hari lagi dan besok kalian fitting baju" -ucap Mama yang di balas anggukan oleh gue Dan Raka.

S
K
I
P

Hari ini adalah hari di mana gue harus fitting baju bareng Raka. Gue udah ada di salah satu butik milik mama nya Raka. Raka lagi fitting tuxedonya dan gue lagi nunggu gaun yang pas buat gue.

Tuxedo Raka :

Tuxedo Raka :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gaun gue :

Gaun gue :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

S
K
I
P

Tepat hari ini gue bakal nikah. Gue juga udah ngabarin Deniz, awalnya sih Deniz ga terima tapi gimana pun juga ini keputusan yang gue buat.

Sekarang gue lagi duduk di depan meja rias gue, gue lagi di rias. Gue minta jan terlalu menor karna gue ga mau di panggil tante kelabang.

"Kamu cantik banget sayang,," -ucap Mom sambil memegang kedua bahu gue.

"Mom lebih cantik" -sahut gue.

"Sayang,, sekarang waktunya ijab kabul, ayo kamu turun" -sahut Dad saat muncul di balik pintu kamar gue.

Gue pun berjalan di tengah antara Mom dan Dad. Kemudian, gue duduk di samping Raka. Raka keliatan keren plus ganteng.

"Sudah siap?" -tanya penghulu yang gue balas dengan anggukan bersamaan dengan Raka.

"Saudara Raka Putra Bramasta, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan saudari Rachel Anatasya Putri Gheybriel binti Thomas Gheybriel dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan emas senilai 45 gram di bayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Rachel Anatasya Putri Gheybriel binti Thomas Gheybriel dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan emas senilai 45 gram di bayar tunai"

"Bagaimana para saksi? Sah?" -tanya penghulu.

"Sah" -jawab para tamu undangan serempak.

Gue pun mencium tangan Raka dan Raka mencium kening gue.

Dan mulai hari ini hari sabtu, jam 08:28, menit ke 58 detik ke 788 gue sah jadi istri Raka.

Tbc

Haihai? Gimana kaget ga? Tenang kok ini belum end masih ada beberapa kejutan...
Pasti kalian kira pernikahannya ga bakal berjalan dengan langsung ye? Wkwk.

Maaf ye chapternya pendek.

Typo? Comment aja biar di revisi.

Next? Vote dan Comment

-16 Juni 2017-

FAKE [REVISI]Where stories live. Discover now