Chapter 16.

17.5K 944 35
                                    

Rachel Pov

Oke,,fiks... Seorang Deniz Reksano Putra Parkey berani nampar gue??

Emang ya,, laki-laki itu kadang Berjuang di awal doang, kalo udah dapet langsung di buang...

Gue sebenernya udah yakinin diri gue sendiri kalo Deniz ga bakalan pernah nyakitin diri gue maupun hati gue. Namun hasil nya berbanding kebalik.

Gue udah punya pikiran, kalo berharap ga usah tinggi-tinggi ntar malu sama kenyataan.

Gue berharap, Deniz bakal kena karma. Gue pengen dia juga ngerasain apa yang gue rasain. Gimana sakit hatinya seorang pasangan yang dijadiin pelampiasan doang dan gimana sakit hatinya di khianatin.

Disini, gue bisa nenangin diri. Yaps,, di Rooftop. Tempat dimana gue tau kalo Deniz adalah Ano kecil gue yang dulu pernah janji bakal slalu ada buat gue, bakal slalu jagain gue namun sendirinya juga ngingkarin janji itu.

Mungiin sekarang gue udah jatuh ke pesona Deniz. Siapa si yang ga jatuh cinta sama Most Wanted Boys??

Mungkin juga sekarang gue lagi ngerasain patah hati untuk yang kedua kalinya. Bayangin,, kejadian dulu di masa lalu bisa keulang lagi.

Hidup gue ga sesuai yang gue slalu bayangin, yang slalu gue khayal, dimana gue yang bisa slalu tersenyum bahagia bersama orang-orang yang gue sayang.

"Ekhem" -deheman seseorang sukses membuat gue sadar dari alam khayalan gue. Dan pas gue liat seseorang itu ternyata Deniz.

"Maap" -lirihnya.

"For?" -tanya gue pura-pura ga tau.

"Gue yang refleks nampar pipi lo" -sahutnya lagi.

Oke Ra, sekarang lo harus Bangkit!!!

"Udahlah, sekarang gue urusin hidup gue dan lo urusin hidup lo. Anggap aja, pas kita ketemu dan pernah ngebagi waktu cuman angin lewat aja. Kita sama-sama bebas ngelakuin hal apapun. Dan gue cuma mau ngingetin lo, gue pasti tau kalo lo ga bakal percaya lagi sama gue tapi please... Untuk kali ini lo percaya sama Gue kalo Sheryl cuma mau balesin dendam keluarganya. Dia psycopth Deniz. Dan lo pasti tau Psycopath itu berbahaya. Inget Den,, B-E-R-B-A-H-A-Y-A" -sahut gue.

Plak

Satu tamparan mulus tepat mendarat di pipi gue.

Untuk yang kedua kalinya, lo udah nyakitin fisik gue.

"Jangan sekali-kali lagi lo jelekin cewe gue. Gue tau lo pasti masih berharap sama gue. Tapi sayang nya gue udah gaada perasaan sedikitpun sama lo! jangan gangguin lagi hidup Sheryl maupun gue. Karna LO ITU BUKAN SIAPA-SIAPA NYA GUE!!!" -Sahutnya sembari meninggalkan gue di rooftop.

Iya, gue sadar kalau gue bukan siapa-siapa elo!

S
K
I
P

Author Pov

Sekarang adalah waktunya istirahat kedua. Rachel dan ketiga sahabatnya sudah menduduki salah satu meja kantin yang berada di pojokkan.

Mata Rachel selalu terpokus ke Deniz. Ia selalu melihat tingkah Sheryl yang kapan saja bisa menyelakai Deniz.

Saat Racel liat ketiga sahabat Deniz meninggalkan Deniz yang sedang berduaan dengan Sheryl, pirasatnya kian memburuk. Entah apa yang akan dilakukan Sheryl terhadap Deniz (?)

Saat Deniz melangkahkan kaki menuju salah satu pedagang di kantin, Sheryl berjalan mengikuti Deniz dengan membawa sebuah benda yg aw...



















































PISAU

and

"Arghhhh" -rintih Rachel saat pisau yang berada ditangan Sheryl tertancap mulus di area perutnya.

Seluruh siswa termasuk sahabat Rachel dan tentunya The Most Wanted Boys yang melihat kejadian dimana Rachel menyelamatkan seorang Nyawa Deniz Reksano Putra Parkey.

Deffan yang tak lain dan tak bukan kakak kandung nya Rachel langsung membawa Rachel ke Rumah Sakit.

Sedangkan Deniz??? Dia hanya mematung di Tempat Kejadian. Ia juga menatap Sheryl seakan tak percaya. Namun apa boleh buat? Cinta itu buta. Deniz tetap saja tak bisa menyalahkan Sheryl dan enggan membantu Rachel yang dengan nyatanya menyelamatkan nyawanya.

Di Rumah Sakit

Ketiga sahabat Rachel dan The Most Wanted Boys (kecuali Deffan) menatap ruangan putih dengan penuh tanda khawatir dan cemas.

Ceklek (anggap aja suara pintu kebuka)

"Apa kalian keluarga pasien??" -tanya seorang dokter yang baru memeriksa keadaan Rachel.

"Saya kakaknya dan mereka semua sahabatnya" -jawab Deffan yang mewakili sahabat-sahabat nya.

"Pasien sedang menjalani masa kritisnya karena kekurangan banyak darah dan sebaiknya pasien jangan di ganggu dulu" -sahut dokter itu.

"Berapa lama sahabat saya menjalani masa kritisnya dok?" -tanya Nana.

"Tergantung Pasiennya. Jika pasiennya kuat dan tanggap dalam masa kritisnya pasti dalam jangka 2-3 hari pasien akan sadar dan Melewati masa kritisnya" -jawab dokter itu yang dibalas anggukan oleh Sahabat-sahabat Rachel and The Most Wanted Boys..

"Kalo tidak ada yang mau ditanyakan lagi, saya permisi dulu" -sahut dokter itu sembari melangkahkan kakinya menjauh dari ruangan Rachel.

"Deniz benar-benar buta akan cinta" -sahut Tian.

"Maksud lo?" -tanya Fernan.

"Gue tau, kalo Rachel dan Deffan menyembunyikan sesuatu. Dan sesuatu itu tentang rencana Sheryl dan Evan. Mereka berdua saudara sepupu dan keturunan Richard. Keluarga psycopath" -jelas Tian yang membuat sahabat-sahabatnya (kecuali Rachel Dan Deffan) memebelakakan matanya.

"Lo tau dari mana?" -tanya Sanya.

"Karna, gue terlebih dahulu mencari info tentang mereka sebelum Rachel dan Deffan" -sahit Tian lagi.

"Gue ga mau tau, pokoknya Deniz harus tanggung jawab atas perlakuannya yang membahayakan nyawa adek gue!" -sahut Deffan.

"Santai Deff, kita harus buat rencana dulu" -sahut Fernan.

"Maksud lo?" -tanya Deffan.

"Jadi gini.... And blablabla" -sahut Fernan.

"Gue setuju sama rencana lo" -sahut Tian.

"Gue juga" -Sahut Nana.

"Leh ugha tuh rencana" -sahut Claudya

"Gue setuju aja" -sahut Sanya.

"Gue ikut alur lo" -sahut Deffan.

"Let's play the game,,, guys" -sahut Fernan dengan seringainya and tak lupa sahabat-sahabatnya juga yang mengeluarkan senyum psycopathnya.

Tbc

Hehe gimana nih lanjut ga?
Tambah absurd ye??

VoteMent jan lupa guys...







"Thor kapan Next??"

"Diantara besok sabtu ama minggu"

-19 Mei 2017-

FAKE [REVISI]Where stories live. Discover now