Chapter 19.

16.6K 960 36
                                    

Author Pov

Sekarang Rachel sudah sampai di IDHS. Rachel hanya menggunakan dress berwarna hitam selutut tanpa lengan. Rambut di urai yang bawahnya dibuat agak curly. Tak lupa, Rachel juga menggunakan kaca mata hitam dan topi untuk menutup sedikit bentuk wajah nya.

Rachel langsung bersembunyi di balik panggung. Ia segera mempersiapkan suatu kejutan. Saat ia sedang mempersiakan sebuah kejutan,, ia melihat Evan sedang mengendap-ngendap menuju belakang panggung.

Menyadari akan hal itu, Rachel langsung bersembunyi di balik lemari yang isinya pakaian kostum.

Rachel melihat Evan sedang mengeluarkan pisau lipat dari sakunya. Seketika Rachel mengingat kalau sekarang Deniz dan Sheryl sedang tampil.

Saat Evan sudah keluar dari balik panggung, Rachel langsung memegang tali lampu kuat-kuat karna sedikit lagi lampu panggung akan segera jatuh. Ia langsung mengikat tali itu lagi dengan sekuat tenaga agar lampu panggung tidak jatuh Tepat di badan atau tubuh Deniz.

Saat penampilan Deniz dan Sheryl selesai, tiba-tiba munculah tayangan video dimana Sheryl dan Evan merencanakan pembunuhan kepada Deniz.

--------------------

"Apa ini sebagian dari rencana kita?" -tanya Nana.

"Gue gatau, perasaan kita ga pernah rencanain apa-apa pas pensi kecuali nyelamatin Deniz. Tapi Deniz juga ga kenapa-kenapa"  -sahut Deffan.

Tiba-tiba Sheril, Evan dan Deniz mendatangi Nana, Sanya, Claudya, Deffan, Fernan dan Tian.

"Maksud dari semua ini apa??" -tanya Deniz.

"Lo bego atau apa si?? Dengan jelas-jelas fakta udah ada di depan mata! Dan lo masih nanya apa maksudnya. Perasaan gue lo itu pinter tapi karna Sheryl lo sebego ini! BANCI!!" -sahut Deffan.

"Gue ga ngerti, sumpah!" -sahut Deniz.

"Ga usah sok POLOS-POLOS BANGSAT jadi orang!! Gue ga ngerti sama jalan pikiran lo! Lo ituh saking tergila-gilanya sama Sheryl, lo rela buang sebuah berlian demi sebuah kaca yang kapan aja bisa nyakitin lo!" sahut Deffan.

"Gue tambah ga ngerti,," -sahut Deniz lagi.

"Udah lah Den, percuma kita jelasin semuanya ke lo, tapi lo nya aja tetep ga ngerti. Apa lo ga merasa bersalah ya?? Nyawa lo udah di tolong Rachel. Bahkan lo aja Sekarang ga tau kan kalo Rachel masih kritis! Dia kritis gara-gara lo! Gara-gara nyelamatin lo dari Sheryl si cabe busuk ini!!" -sahut Sanya sembari menunjuk Sheryl.

"Lah napa lo bawa-bawa gue?" -tanya Sheryl sok polos.

"Hello Psycopath Girls, dasar ya muka 2 nya keliatan banget!!" -sahut Claudya.

"Heh lo pada ga usah mojokin cewe gue! Dan soal Rachel, Itumah Rachel nya aja yang masih berharap sama gue" -sahut Deniz.

"A*jing,,,b*bi,,, bangs*t,,  beruntung lo sekarang masih idup. Lo masih idup karna adek gue! Lo bener-bener ga tau yang namanya TERIMA KASIH. Kita nyesel karna ngelindungin lo! gue nyesel karna bolehin lo tunangan sama adek gue! Dasar BANCI" -sahut Deffan yang emosi nya udah ga kekontrol.

"Gue ga minta bantuan lo, mereka, ataupun Rachel. Ini hidup gue! Lo pada ga usah ikut campur urusan gue bisa?" -sahut Deniz.

"Njing ya lo!! Dasar manusia goblo*. Benci gue sama lo!!!" -sahut Deffan.

"Mohon perhatiannya sebentarr!!!" -sahut seorang perempuan yang memakai kacamata dan topi yang tak lain dan tak bukan adalah Rachel. Tapi tak ada yang sadar, kalau seseorang yang sedang berbicara itu adalah Rachel.

"Pasti kalian semua heran kan sama video yang gue putar. Tapi di dalam video itu ga ada satupun yang gue rekayasa. Kalian semua pasti bingung siapa Gue kan? Lo semua ga usah tau siapa gue dulu. Gue bakal ngejelasin sesuatu sama kalian semua terutama lo Deniz Reksano Putra Parkey!!" -sahut Rachel.

"Apa kabar Sheryl Stephanie Richard, apa kabar juga Evan Stephano Richard" -sahut Rachel dengan seringainya.

"Maksud semua ini apa si??" -tanya Deniz frustasi.

"Gue bakal jelasin disini, kalo Sheryl dan Evan itu saudara sepupu. Mereka terlahir dari keluarga psycopath yaitu keluarga Richard. Mereka cuma nutupin identitas mereka dengan maksud tujuan balas dendam kepada keluarga parkey. Mereka juga udah ngerencanain ngebunuh salah satu keluarga Parkey termasuk lo, Deniz!" -sahut Rachel.

"Sumpah ini ga mungkin banget!" -sahut Deniz.

"Apa bukti di depan kurang jelas?" -tanya Rachel.

"Bisa aja itu cuma rekayasa" -sahut Deniz.

"Oke gue bakal ngasih satu bukti lagi" -sahut Rachel sembari mengeluarkan handphone nya.

Hallo

Ya, hallo ada apa??

kasih hp lo ke bokap Sheryl

Oke...

Hallo (ceritanya hp nya udh di pegang bokap nya Sheryl)

Hallo apa benar ini dengan Thomas Alfreyiel Richard, atau bokap dari Sheryl Stephanie Richard?

Ya, ini saya sendiri

Bisa lo jelasin hubungan darah antara lo, Sheryl dan Evan

Itu privasi keluarga saya!

Jelasin atau pisau gue nancep di jantung lo!

Okey, Sheryl adalah anak saya dan Evan adalah keponakan saya. Kami semua keluarga Richard

Jelasin tujuan keluarga lo buat nutupin identitas mereka!

Yak, Evan nutupin identitasnya karna ia ingin merebut semua harta Anatasya company atau harta keluarga Gheybriel karna Evan mantan dari CEO Anatasya company adalah mantannya. Sedangkan Sheryl dia juga merebut semua harta keluarga Parkey. Dan juga mereka adalah utusan dari keluarga Richard untuk membunuh salah satu anggota keluarga Parkey terutama Deniz Reksano Putra Parkey.

Okey, kasihin balik handphone anak buah gue!

(Ceritanya udh di balikin)

Telphone polisi dan masukin seluruh anggota keluarga Richard ke penjara atas kasus percobaan pembunuhan! Tanpa bantahan!

~~Tut..Tut..Tut~~

"Lo siapa si? Berani-beraninya masukin keluarga gue ke penjara hah??" -tanya Sheryl.

"Lo mau tau gue siapa? Yakin?? Ga takut sama gue?" -jawab Rachel dengan seringainya.

"Iya gue tanya siapa lo! Buat apa gue takut sama curut kek lo! Lo ga bisa ngelakuin apa yang gue mau!" -sahut Sheryl.

"kok lo kayak psycopath?" -tanya Rachel.

"Emang gue psycop---" -ucap Sheryl namun terpotong karna Evan segera membekap mulut Sheryl.

Tbc

Sorry banget kalo chapter ini gaje.
Next chapter? Baper parah (maybe)

-24 Mei 2017-

FAKE [REVISI]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant