t

2.5K 272 2
                                    

Malam itu, jiyong menjemput lisa di kediaman dami. Setelah mengobrol dan makan malam bersama dami dan kekasihnya, lisa dan jiyong pergi dari tempat itu.

"Kenapa tiba tiba ada di rumah noonaku?" tanya jiyong sambil berjalan keluar dari rumah itu dan merangkul lisa

"Hanya ingin main kesini, jangan oppa banyak yang akan melihatnya," ucap lisa dan melepaskan rangkulan jiyong

"Kenapa kau masih takut di lihat orang? Kita sudah berkencan bertahun tahun," protes jiyong dan memasukan tangannya ke dalam saku celananya.

"Belum waktunya," jawab lisa santai dan membuka pintunya, jiyong mengikutinya dibelakangnya, sambil membaca pesan dari seungri

From : Seungri

Hyung, kau dapat masalah baru, sepertinya sajjangnim mengetahui hubunganmu dengan dara noona dan lisa. Dia menyuruhmu menemuinya besok pagi dan dia mengirim dara noona ke LA, ke tempat chaerin. Dara noona akan berangkat besok pagi.

Jiyong akan membalas pesan itu ketika lisa tiba tiba berhenti melangkah

"Oppa?" ucap lisa

"Hm? Wae?" Tanya jiyong dan merangkul lisa bersamaan dengan suara pria lain yang memanggil lisa, oh sehun.

"Hai lisa, baru saja aku ingin menghubungimu," ucap sehun membuat lisa dan jiyong saling tatap, lalu tatapan jiyong beralih ke buket bunga yang dibawa sehun

"Ah ne, ada apa oppa?" tanya lisa sedikit canggung

"Ng... aku ingin mengajakmu makan malam-" ucapan sehun tepotong karena jiyong yang tiba tiba menarik lisa untuk segera masuk kedalam mobilnya

"Lisa sudah makan. Ayo pulang," ucap jiyong dengan nada kesalnya sambil menarik lisa dan tentu saja sehun yang merasa tidak diabaikan menahan lisa dan jiyong.

"Ya! Lisa tidak akan pergi denganmu! Lepaskan tanganmu darinya!" Bentak jiyong dan menarik tangan lisa dari sentuhan sehun

"Oppa, aku akan bicara sebentar dengannya, tunggu dimobil ya?" Pinta lisa sebelum semua orang yang berlalu lalang di tempat itu memperhatikan mereka

"No. Masuk." Suruh jiyong dengan nada dingin yang selalu mengintimidasi lawan bicaranya, membuat lisa tidak dapat melakukan apapun selain menurutinya, lisa tau kalau jiyong bisa mengabaikan semuanya selama lisa menurutinya, jadi lisa memilih masuk kedalam mobil jiyong dan jiyong pun berjalan ke dalam mobilnya.

Tentu saja sehun tidak tinggal diam di perlakukan seperti itu, jadi sehun menahan jiyong dengan menyentuh bahunya

"Bukankah kau terlalu kasar pada adikmu? Dia akan jadi perawan tua kalau kau terus melarangnya berkencan," ucapan sehun yang sebenarnya membuat jiyong berhenti melangkah dan melihat pria didepannya itu

"Kau kesini karena mau mengajaknya berkencan?" tanya jiyong sinis dan melihat anggukan kecil dari sehun serta bunga yang ada ditangan sehun lalu merebut bunga itu dan melemparnya ketanah lalu menginjaknya

"Lisa tidak suka buket bunga, kau baru mengenalnya 2 hari di tempat kerja dan sudah mau mengajaknya berkencan?" lanjut jiyong sambil terus menginjak bunga itu

"Aku sudah mengenalnya sejak ia sekolah, beberapa minggu sebelum acara kelulusannya," ucap sehun berusaha sabar dan tetap sopan karena ia masih mengira jiyong adalah kakak laki laki lisa, mana mungkin sehun membuat image yang buruk didepan kakak gadis yang disukainya?

"Ah sudah cukup lama ya, tapi kenapa  aku tidak mengenalmu? kau tidak mengenaliku? Aku tidak punya adik, lisa kekasihku," sehun menatap jiyong tidak percaya sementara jiyong menatapnya dengan tatapan tajamnya yang cukup menyeramkan

"Aku tidak tau alasanmu menyembunyikan adikmu dan berpura pura sebagai kekasihnya, tapi yang anda lakukan hanya  akan merugikan lisa," ucap sehun masih meyakinkan dirinya kalau lisa dan jiyong hanyalah kakak beradik.

"Tsk. Ternyata tidak semua profesor itu pintar," cibir jiyong dan kembali membuka pintu disebelah lisa dan menyuruh lisa keluar

"Keluar, beritau dia yang sebenarnya," suruh jiyong dan lisa lagi lagi menurut

"Maaf oppa, aku tidak bisa memberitaumu kalau aku berkencan dengannya, jadi aku membohongimu, dia bukan oppaku, dia kekasihku" ucap lisa, lisa tidak gugup karena membohongi sehun, tapi takut pada jiyong yang sekarang sudah sangat marah dan bisa memukul siapapun, lisa hanya berharap sehun segera pergi sebelum jiyong menyerangnya.

"Kau sudah dengar? Jangan pernah berani menyentuh kekasihku lagi," ancam jiyong dan menyuruh lisa kembali masuk, sehun masih terpaku di tempatnya, mencoba mencerna semua yang baru saja lisa ucapkan.

Beberapa hari yang lalu sehun sangat senang karena akan bertemu lagi dengan lisa, gadis yang pernah menjadi cinta pertamanya. Lalu di hari senin, ia tambah senang saat berkesempatan mengobrol dan berkenalan dengan lisa lagi. Sehun terbuai karena lisa bilang, gadis itu masih mengingatnya dan ia mengumpulkan semua keberaniannya untuk malam ini. Sehun sudah mengira kalau menyatakan perasaannya sekarang akan terasa terlalu cepat, tapi ia takut ia tidak punya kesempatan lagi seperti beberapa tahun yang lalu jadi ia memutuskan untuk melakukannya secepatnya. Tapi ternyata lisa membohonginya, dan ia kembali terlambat seperti beberapa tahun yang lalu.

"Dia tidak benar benar mengingatku," gumam sehun dan masuk kedalam mobilnya setelah beberapa menit sebelumnya mobil jiyong pergi dari tempat itu.

Sementara itu, dimobil jiyong, lisa hanya menundukan kepalanya sementara jiyong memyetir dalam diam, memacu mobilnya dengan sangat cepat seperti sedang mengejar sesuatu. Jiyong marah, lisa tau itu dan lisa pun tau akan sia sia kalau mengajak jiyong bicara sekarang.

Jiyong memarkir mobilnya dan keluar dari dalam mobilnya, lalu masuk kedalam apartementnya, lisa mengekorinya dari belakang dan begitu mereka di dalam apartement jiyong, jiyong mengabaikan lisa dan langsung masuk ke dalam kamarnya sendiri. Lisa menghela nafasnya dan menaruh barang barangnya diatas sofa dan mengambil air mineral dingin di kulkas, meminum 1 botol air itu dan membawa 1 botol lainnya kedalam kamar jiyong. Lisa melihat jiyong yang tengah berbaring diatas ranjang king sizenya dengan bantal yang menutupi wajahnya saat ia masuk kedalam kamar itu.

Lisa menaruh botol yang dibawanya tadi di meja sebelah ranjang dan naik keatas ranjang itu, duduk disebelah jiyong dan menarik narik ujung baju jiyong

"Hm..." gumam jiyong dengan nada malas

"Oppa..." panggil lisa dengan nada manjanya, tapi jiyong tetap tidak membuka bantal yang menutupi wajahnya

"oppa..." panggil lisa lagi, kali ini lisa menarik lengan jiyong untuk dijadikannya bantal lalu ikut berbaring di sebelah jiyong dan memeluk pria itu. Jiyong membiarkan lisa menaruh kepalanya di lengannya tapi tetap mengabaikan lisa.

{P} It's OkayWhere stories live. Discover now