b

4.8K 395 4
                                    

2 hari lisa mengabaikan jiyong, semua pesan dan telpon dari jiyong ia abaikan. Lisa ingin membuat jiyong menyesal karena melupakannya, karena jiyong lupa untuk memberinya kabar penting. Siang itu, setelah selesai mengemasi barang barangnya dan membereskan kamarnya, lisa keluar dari kamarnya dengan 2 koper besar yang ia seret keluar dari rumahnya.

Lisa melihat sekeliling rumahnya, menghela nafasnya beberapa kali dan menutup pintu rumah itu.

"Mom, aku tinggal dulu ya, aku akan pulang se sering mungkin, mom bersenang senang dengan dad ya disana," gumamnya sebelum memasukan kopernya ke dalam taxi yang dipanggilnya

"Lisa kau sudah mau pergi?" ucap seorang wanita paruh baya yang tiba tiba masuk ke halaman rumah lisa

"Iya bibi, aku titip rumahku ya," ucap lisa

"Hati hatilah disana, sering sering lah menelpon, jangan pulang malam dan jangan telat makan," ucap wanita itu pada lisa dan memeluknya

"Iya, aku tidak akan lupa pesanmu itu bi,"

"Sampai di korea, telpon bambam, minta dia menjemputmu, oke?"

"Tentu saja bibi, aku akan memintanya menjemputku,"

"Baiklah hati hati,"

"Tentu," lisa masuk kedalam taxinya setelah berpamitan pada tetangganya itu. Wanita yang ia panggil bibi itu adalah ibu dari sahabat sekaligus tetangganya, Bambam. Kini bambam sudah di korea, dan sudah debut dengan boygroupnya. Dan lisa pun akan ke korea karena ia mendapat pekerjaan di salah satu universitas di korea. Lisa akan menjadi seorang dosen baru di korea sekaligus berencana mengambil gelar doktornya disana. Bisa dibilang lisa cukup pintar, karena ia mendapat gelar sarjana dan magisternya hanya dalam waktu 6 tahun. Dan setelah 1 tahun bekerja di sebuah sekolah menengah atas, sambil mengirim lamaran pekerjaan ke korea, akhirnya lisa mendapatkan pekerjaan yang di inginkannya, menjadi dosen di korea. Sejak masih duduk di sekolah menengah, lisa memang sudah ingin menjadi dosen, dan karena ia berkencan dengan  G Dragon, lisa menspesifikan mimpinya jadi 'menjadi dosen di korea'.

Rencana awalnya, lisa akan memberitau jiyong begitu jiyong tiba di thailand, dan akan berangkat ke korea bersama jiyong. Tapi karena jiyong tidak jadi datang dan membuatnya kesal, lisa tidak jadi memberitaunya. Hari sudah gelap saat lisa tiba di bandara internasional incheon. Awalnya lisa ingin menghubungi bambam, tapi ia takut merepotkan temannya itu. Lalu lisa ingin menghubungi jiyong tapi ia ingat kalau mereka sedang bertengkar. Jadi akhirnya lisa memutuskan untuk pergi kerumah yang pernah di tempatinya dulu bersama keluarganya dengan sebuah taxi. Dulu lisa dan keluarganya pernah tinggal di korea untuk beberapa tahun, mungkin sekitar 7 tahun, mulai dari lisa kelas 6 sekolah dasar. Tapi saat di kelas 12, ayahnya meninggal dan ibunya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman mereka.

Taxinya berhenti di depan sebuah rumah yang kini sudah ditempati orang lain, tentu saja ibunya menjual rumah itu dulu. Lisa menghela nafasnya dan meminta si supir taxi itu mengantarnya ke sebuah hotel didekat sana. Lisa bukan dari keluarga kaya raya, setelah ayahnya meninggal, ibunya bekerja di sebuah bank di Thailand dan beberapa tahun yang lalu membuka usaha restoran kecil di thailand karena ia mulai tidak sehat. Sayangnya, tahun lalu ibunya masuk rumah sakit hingga restoran itu harus dijual untuk biaya pengobatan. Jiyong mengetahui itu dan ingin sekali membantu lisa agar tidak perlu menjual restorannya. Tapi lisa bukan gadis bisa dengan mudah menerima bantuan itu, biaya pengobatan ibunya tidak sedikit, dan ia tidak ingin membebani jiyong. Lisa tetap bersikeras untuk mengurus ibunya sendirian bahkan jiyong sampai tidak dapat memkasa untuk membantu keuangannya lagi, walaupun dalam hati jiyong ingin mengatakan kalau biaya pengobatan ibunya tidak lebih mahal dari mobilnya. Tapi takdir tidak mengizinkan ibunya terus menderita, jadi Tuhan pun menjemputnya, ibunya meninggal satu tahun yang lalu, setelah lisa menjual restoran ibunya.

Setelah kepergian ibunya, lisa melanjutkan hidupnya dengan bekerja part time di kampusnya, menjadi asisten dosen, asisten praktikum, bahkan di perpustakaan kampus. Jiyong selalu mengiriminya uang tapi lisa selalu mengembalikannya dan mengatakan pada jiyong untuk tidak mengiriminya uang lagi. Akhirnya jiyong mengubah caranya membantu lisa dengan lebih sering mengiriminya hadiah hadiah seperti tas, sepatu, pakaian, dan perhiasan. Awalnya lisa masih menolak, tapi jiyong mulai marah karena lisa terus menolak hingga akhirnya lisa terpaksa menerimanya dan berjanji akan mengantinya dengan yang lebih baik.

Lisa membiarkan kedua kopernya di dekat pintu kamar hotelnya dan langsung naik keatas ranjang hotel itu. Membaringkan tubuhnya yang lelah membawa 2 koper besar itu. Lisa ingin menghubungi jiyong tapi ia masih kesal pada prianya itu. Jadi lisa melihat jadwal jiyong yang pernah jiyong kirimkan padanya dan adalah sebuah kebetulan kalau malam ini ada acara fanmeet big bang. Acaranya di mulai jam 7 malam, dan saat lisa melihat jam di tangannya, lisa langsung bersemangat, membersihkan tubuhnya dan sedikit memakai make upnya. Lisa keluar dari hotel itu sekitar jam 7 malam dan langsung naik bus menuju tempat fanmeet itu. Lisa masih ingat dengan jelas semua jalan di korea, karena beberapa kali ia datang kesana saat jiyong konser.

Setelah tiba di lokasi fanmeet, lisa menghubungi manager jiyong untuk dibiarkan masuk. Acara fanmeet itu sudah di mulai, tapi jiyong belum naik keatas panggung. Jadi lisa diam diam pergi ke ruang artist untuk mengejutkan jiyong. Tapi sayangnya, justru lisa yang terkejut melihat jiyong tengah memegang hpnya dan seorang gadis tengah memeluknya. Jiyong memang terlihat tidak menanggapi gadis itu bahkan terlihat risih, tapi lisa tetap saja kesal. Gadis mana yang tidak kesal melihat kekasihnya di peluk gadis lain?

Jadi lisa kembali ke hall tempat acara itu di langsungkan dan begitu ia bergabung dengan kerumunan fans big bang seseorang mengagetkannya

"Lisa?" sapa seorang pria dengan suara khasnya, lisa menoleh pada pria itu, pria itu memiliki wajah yang aneh menurut lisa dan cukup menyeramkan, seperti plastik jadi lisa justru menjauh dari pria itu, tapi pria itu malah mendekatinya

"Ini aku, dan ini topeng," ucap pria itu sambil menujukan hpnya yang tengah menelpon lisa. Lisa melihat layar hpnya dan menghela nafanya lega

"Kau sangat mengerikan! Sungguh," protes lisa dan pria itu tertawa

"Ini menyenangkan, tidak ada yang mengenaliku dengan ini haha," canda pria itu

"Hiii.. aku jijik melihat topengmu itu, mengerikan, sungguh, bagaimana topeng itu bisa menempel seperti itu?"

"Hm... bahannya plastik, seperti masker muka? Ya kurang lebih begitu, selain bau plastiknya, ini nyaman,"

"Menjijikan kookie," protes lisa dengan wajah jengkelnya dan pria yang ia panggil kookie hanya tertawa.

{P} It's OkayWhere stories live. Discover now