g

3K 318 0
                                    

Setelah mengantar dami sampai ke tempat pamerannya lagi, lisa kembali naik bus untuk berjalan jalan. Entah kemana bus itu akan pergi, lisa hanya asal naik bus dan turun di pemberhentian terakhir. Lisa sedikit suntuk setelah bicara tentang jiyong dan dara dengan dami. Lisa cemburu pada dara tapi ia mencoba mempercayai jiyong. Bus yang di naikinya kini berada didekat dorm Got7 dan lisa ingat janjinya untuk menemui bambam. Jadi lisa turun di halte terdekat dan berjalan ke sebuah gedung apartement yang menjadi dorm Got7.

Lisa melihat jam di tangannya 'ah masih jam 7' pikirnya dan langsung masuk kedalam gedung itu. Belum sampai didalam gedung, lisa sudah berpapasan dengan orang yang dikenalnya. Pria dengan celana olahraga, jacket berhoodie dan masker menyapanya

"Lisa?" Sapa pria itu

"Huh? Jinyoung oppa?" tanya lisa sambil mencoba melihat wajah pria itu

"Ne, aku jinyoung, kau kesini untuk menemui bambam?"

"Wah annyeong oppa... sudah lama tidak melihatmu,"

"Haha bambam ada di dorm, kami mau makan malam, tapi kehabisan garam jadi aku disuruh membeli garam, kau mau menemaniku?"

"Tentu~ tapi belikan aku es krim ya?"

"Haha baiklah... ayo,"

Lisa menemani jinyoung membeli garam di minimarket dan mendapatkan sebuah es krim dari jinyoung. Lisa memakan es krimnya sambil berjalan bersama jinyoung menuju dorm got7.

"Kau akhirnya berkencan dengan bambam?" tanya jinyoung tiba tiba membuat lisa hampir tersedak es krimnya

"Aku?"

"Hah? Siapa lagi?"

"Hahaha aku tidak berkencan dengan bambam, kami sudah berteman sejak masih sangat kecil, dia tidak terlihat seperti pria untukku karena aku sudah tau semua kebiasaan buruknya haha,"

"Haha kau pasti sangat mengenalnya, lalu apakah aku terlihat seperti seorang pria untukmu?"

"Hm... oppa? Kau mau aku menilaimu?"

"Ya, apa aku terlihat seperti seorang pria untukmu?"

"Hm... bagaimana ya bilangnya..."

"Ah pasti kau akan mengatakan hal hal jahat,"

"Hahaha anniyo oppa, tentu saja kau seorang pria untukku,"

"Sungguh??"

"Tentu saja, kau mau ku anggap sebagai seorang gadis?"

"Haha anniyo, ah kalau begitu bagaimana tipe idealmu?"

"Kenapa kau menanyakannya?"

"Ng... hanya penasaran? Aku penasaran pria seperti apa yang di sukai para wanita,"

"Huh? Bukannya kau sudah punya banyak penggemar wanita?"

"Ini berbeda, bukan suka yang itu..."

"Ah kau sedang jatuh cinta?"

"Terlihat sangat jelas ya?"

"Iya, oke kau bertanya pria seperti apa yang di sukai para wanita? Hm... tentunya pria baik, tapi tidak selalu baik, adakalanya pria itu harus sedikit menyebalkan, supaya si gadis tidak bosan. Hm... lalu apa ya?"

"Romantis?"

"aku suka di beri kejutan, tapi kalau menyatakan perasaan sambil berlutut didepan banyak dengan banyak bunga, lilin atau lampu dan banyak orang yang menonton itu memalukan,"

"lalu kejutan apa yang kau suka?"

"Hm... apa ya? Satu bucket mawar yang terbuat dari coklat? Hm... atau tiket ke lotte world, ah tiket nonton konser boyband juga suka hehe,"

"Boyband apa yang kau suka?"

"Kau mau memberiku tiket konser mereka? Hm... beri aku tiket konser got7 saja haha,"

"Haha tentu aku akan memberikannya nanti, ah kalau diberi bunga, bunga apa yang kau suka?"

"Hm... aku suka bunga, tapi dibanding bucket bunga aku lebih suka bunga dalam pot,"

"Kenapa?"

"Karena aku suka bunga,"

"Jadi? Kau tidak ingin bucket bunga karena kau suka bunga? Itu sedikit aneh"

"Haha begini oppa, kalau kau suka bunga, kenapa kau memotong bunga itu hanya untuk sebuah bucket bunga? Bukankah itu kejam? Lebih baik bunga di pot jadi kau tidak perlu memotongnya dan melukainya,"

"Wah... teorimu lumayan juga, kalau begitu orang suka hujan harusnya tidak memakai payung saat hujan,"

"Ng... sepertinya bisa begitu haha tapi kalau sakit bagaimana?"

"Cinta memang menyakitkan kan?"

"Oh iya haha kau pintar oppa, aku tidak menyangka itu,"

"Kau sebenarnya memuji atau menghinaku sih?" protes jinyoung sambil membuka pintu dorm begitu mereka sampai didepan dorm got7

"Bambam seseorang mencarimu~" seru jinyoung sambil berjalan ke dapur, lisa melangkahkan kakinya masuk ke dalam dorm dan begitu melihat bambam yang tengah menelpon di balkon lisa langsung menghampirinya

"Bam!" Seru lisa mengagetkan bambam

"Ya! Lisa!!" Teriak bambam begitu melihat lisa dan memeluknya, lisa balas memeluk bambam dan mereka melompat lompat seperti anak kecil kegirangan

"Sana pergi," ucap bambam setelah melepaskan pelukannya

"Huh? Kau mengusirku?? Sial. Aku bahkan belum makan. padahal jinyoung oppa mengajakku makan malam disini,"

"Kekasihmu mencarimu, kemana hpmu? Katanya kau tidak mengangkat telponnya,"

"Jinjja?" Lisa merogoh saku dan membuka tasnya, mencari hpnya dan tidak menemukan hpnya

"Hpku tidak ada....." ucap lisa

"Mau menelponnya pakai hpku? Tapi dia di bawah sekarang,"

"Mwo?! Ya! Kenapa tidak bilang sejak awal?? Ish... aku turun dulu, ah ini titipan ibumu," ucap lisa sambil memberikan bambam sebuah kado seukuran buku yang dibungkus kertas berwarna biru dengan pita biru senada

"Apa ini?"

"Ganja? Mana ku tau, aku tidak membukanya, apa dia marah?"

"Ish... sepertinya begitu,"

"Aku pergi dulu kalau begitu, jinyoung oppa mianhae aku harus pergi dulu sekarang, hpku tertinggal di suatu tempat dan aku harus mendapatkannya lagi, annyeong mark~ bye~" teriak lisa dan berlari keluar dari apartement itu. Pergi kembali ke bawah dan menemukan mobil jiyong terparkir tidak jauh dari sana. Lisa langsung membuka mobil itu dan masuk kedalam. Tapi di saat ia membuka pintu depan dari mobil jiyong, seorang gadis sudah duduk di sebelah jiyong. Mengambil tempatnya.

"Eh? Mian." ucap lisa dan menutup pintu itu lagi, lalu duduk di jok belakang. Lisa sangat ingin marah sekarang, tapi rasanya tidak adil kalau dia marah tanpa mendengarkan penjelasan jiyong. 'Mungkin mereka bertemu di jalan saat jiyong dalam perjalanan kesini dan jiyong menawarinya pergi bersama? Jiyong oppa memang selalu baik pada teman temannya' hanya hal baik yang selalu lisa coba untuk pikirkan setiap kali berurusan dengan jiyong.

{P} It's OkayNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ