The Disaster Happen

21.8K 876 23
                                    

2 hari yang lalu

Raffa’s POV

Kaki kananku mengetuk-ngetuk lantai dengan bosan. Walaupun baru beberapa saat aku menunggu, namun rasanya sudah seabad. Aha itu dia. Aku langsung mengambil koper ku. Akhirnya aku bisa keluar dari bandara. Aku membuka kacamata hitam ku untuk memandang sekeliling. Seperti biasa. Semua mata akan melihat ku. Aku mengirup udara sebanyaknya lalu menghembuskan nafas pelan.

“Selamat datang di Jakarta” gumamku lirih

Aku memakaikan kacamata hitam ku lagi lalu melangkah bersama koper ku. Aku berjalan tanpa memperdulikan para wanita yang memandangku kagum.  Setelah 4 tahun aku menuntut ilmu di Inggris akhirnya aku pulang untuk pertama kalinya di Indonesia. Aku langsung menaikki mobil BMW yang telah menunnggu ku. Aku memejamkan mataku karena lelah dengan hampir 20 jam perjalanan. Rasanya jetlag.

“Aku datang untuk mu”gumamku lirih sebelum semua menggelap

***

“Ma aku baru 2 hari di sini masak harus mengurus cabang di Jogja sih?”

“Rion,ini penting sayang”

“Baiklah Mama ku Sayang”

Klik

Akhirnya dengan berat hati aku menyetujui permintaan Mama untuk memantau cabang yang ada di Jogja. Padahal tujuan utama ku kemari untuk mencari dia. Yang ku dengar dari Bik Surti dia belum pulang sampai sekarang. Dimana dia sekarang ? Kemana saja dia selama 4 tahun ini. Aku bangkit dari tempat tidur. Ku buka laci ku dan menemukan foto milik Clarissa yang aku temukan dulu di kamarnya.

“Mas Bian, aku pasti bakal nemuin Clarissa. Maafkan aku dulu Mas karena menyakitinya. Aku harap masih punya kesempatan”

Aku mengusap wajah Clarissa walaupun hanya ada dalam foto.  Di foto ini terpampang 2 siluet. Mas Bian dan Clarissa. Mereka tampak bahagia dalam foto ini. Aku berjanji akan mengembalikan senyuman Clarissa seperti semula.

Aku beranjak menuju tempat tidur untuk segera tidur. Besuk pagi-pagi aku harus berangkat ke Jogja. Hah pekerjaan yang melelahkan. Walaupun begitu aku harus konsisten dengan pekerjaan ku saat ini. Memegang jabatan seorang CEO ketika fresh graduate seperti ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun aku bersyukur sejak 2 tahun yang lalu aku sudah belajar mejalankan perusahan milik Papa.  Aku memutuskan menutup mata untuk berlanjut ke alam mimpi. Semoga dalam mimpi aku bisa bertemu dengannya.

Paginya aku langsung menuju ke bandara. Seperti yang kemarin aku bilang aku mengambil penerbangan pagi.  Sekitar satu jam aku dan kedua orang kepercayaan ku-John dan Rara- sudah sampai di Jogja. Kota Jogja agak berbeda dengan Jakarta. Aku langsung keluar tanpa mengambil bagasi karena aku hanya memakai tas ransel. Toh aku hanya sehari di sini.  Aku berjalan di tengah-tengah mereka berdua. Mereka berdua adalah orang-orang yang sudah kupercaya sejak aku di Inggris.

“Ya ampun yang tengah ganteng banget sih”

“Itu malaikat dari mana sih?”

“Aaaaaa”

“Keren banget”

Begitulah kira-kira yang aku dengar dari sisi kanan dan kiri ku. Aku hanya tersenyum kecil. Aku langsung mengeratkan tas ransel ku ketika melihat mobil jemputanku. Aku langsung masuk dalam mobil. Jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Kami langsung di bawa ke hotel untuk beristirahat sebentar karena beberapa jam akan ada meeting.

“Boss, anda mau sarapan dimana?”

Aku memutar bola mata ku. “Sudah berapa kali aku bilang John, jangan panggil aku Boss!”

My Love Will Never ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang