Secret Destination?

21.9K 874 2
                                    

Aku memandang lekat hamparan bunga yang ada di taman belakang rumah ku ini. Aku duduk di sebuah gazebo yang memang di sediakan untuk bersantai di halaman belakang rumah ku ini bersandingan dengan sebuah kolam renang berukuran large. Hatiku damai ketika melihat pemandangan di hadapan ku ini walaupun aku tahu ini hanya sementara. Sudah sekitar seminggu ini aku uring-uringan sejak perjodohan itu. Hatiku seakan berteriak dan menangis menolak semua ini namun apa daya aku memang harus melakukan ini. Demi Bian. Ya demi Bian

“Hai.” suara berat yang familiar itu membuyarkan semua lamunanku

Aku masih bergeming memandang pemandangan di depanku sambil memainkan kaki ku. Seakan pemandangan ini bisa mengalihkan dunia ku. Aku sedang menyiapkan mental untuk menghadapi semua ini. aku tahu itu Kak Dennis. dia duduk di samping ku.

“Kamu bisa batalin semua ini Sasa.” ucap kak Dennis lagi

Aku menengok lalu tersenyum menatap matanya yang selama ini selalu membuat ku merasa aman. “Aku gak papa kok Kak. Ini semua udah keputusan aku.”

“Lagian dia juga baik kok Kak, yah walaupun agak nyebelin.” aku tertawa hambar mengingat itu semua

“Kakak harap kamu bahagia dengan semua ini.”

Aku tersenyum kaku “Aku bahagia kok, selama masih ada Kakak.” jawabku dramatis

Kak Dennis lalu mengacak rambut ku“Kamu itu ya, pinter banget gombalnya.”

“Tumben kakak kesini. Mau ngapain?” tanya ku mengalihkan pembicaraan

Kak Dennis tersenyum. “Mommy sama Daddy mau ngajakin kita liburan.”

Aku memandang nya bingung. Liburan ? bukannya Mommy dan Daddy sibuk ya

“Bukannya mereka sibuk Kak?” tanya ku memastikan

“Nggak kok. Mommy bilang kita mau liburan sama keluarga Om Richard dan Tante Marta.” Katanya pelan

Keluarga Om Richard dan Tante Marta? Pasti anaknya bakal ikut juga. Hah. Aku yakin Mommy dan Daddy sudah merencanakan rencana perjodohan terselubung ini. Aku sekarang tahu jawaban kenapa aku dulu di kirim ke Indonesia.  Mereka sengaja mengirimku ke Indonesia untuk lebih dekat dengan Raffa lalu merencakan semua ini. Aku rasa memang hidupku sudah di atur sedemikian rupa dan sekarang tinggal aku yang menjalani ini semua.

Aku mengangguk kaku mengiyakan. Aku sudah lelah hidup untuk memikirkan rencana yang aku buat untuk hidupku kalau ternyata hidup ku ini sudah di atur jauh-jauh bahkan sebelum aku lahir.

“Jangan sedih begitu, jelek lho”

Dia hanya terkekeh melihat ku mendelik mendengar celotehnya.

“Senyum dong, liburan ini kan buat kamu Sasa”

Aku memamerkan deretan gigi-gigi ku berusaha tersenyum”Gitu dong.” Katanya lagi

“Ya udah yuk masuk. Udah sore” aku melangkah mengikuti Kak Dennis untuk masuk rumah. Aku melihat Mommy dan Daddy duduk di ruang keluarga lalu menyuruh ku untuk bergabung. Aku mengiyakan lalu melangkah duduk di sebelah Mommy.

Aku bersandar di bahu Mommy lalu dengan lembut beliau mengelus rambut ku “Kamu sudah tahu kan kita mau liburan?”

“Sama  Om Richard dan Tante Marta?”

“Iya sayang, kamu gak keberatan kan kalau kita juga ngajak Orion”

Aku mengangguk mengiyakan permintaan Mommy. Sudah sejak kejadian makan malam itu aku belum bertemu lagi dengannya. Bahkan ketika dia menggoda ku lewat sms aku masih saja bergeming menanggapi hal itu. Aku tahu sebenarnya aku tidak bisa menyalahkan atas semua yang terjadi di hidupku. Dia juga tidak bersalah karena perjodohan ini karena ketika perjanjian itu di buat dia bahkan belum lahir sama seperti seperti ku. namun tetap dia sangat menyebalkan karena sifat playboy-nya itu.

My Love Will Never ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang