Wastafel

6.8K 293 10
                                    

Aku kasih mantap mantap dulu buat kelean yang jomblo wkwk

SELAMAT MENIKMATI

.............................
.................
........
...
..

..
...
........
.................
............................

Tak terasa hampir sebulan aku tinggal bersama Sean. Ia begitu baik, tetapi aku tidak suka jika sifat kerasnya kembali muncul, seperti kemarin tangannya mencengkram kuat rahangku dan itu benar-benar menyakitkan, namun aku sangat suka jika tangan itu bermain dibawah sana menusukku dan.. Ah sadarlah Cattie mengapa kau bisa berpikiran seperti itu?

Lebih baik aku kembali melanjutkan masak dan mulai memasukan potongan daging yang sudah digoreng tadi kedalam nasi yang sedang kumasak lalu menambahkan sedikit soy sauce. Setelah cukup matang, lantas aku mematikan kompornya dan mulai menyendokan sedikit nasi gorengku kedalam mulut hmm.. sepertinya not bad. Segera saja aku menata nasi gorengnya ke atas piring untuk dihidangkan dan tiba-tiba diriku terkejut ketika sebuah tangan besar memelukku dari belakang.

"Sean!" Seketika aku langsung memukul tangannya dan melepas paksa pelukannya. Ia hanya memberi cengiran kuda lalu memajukan wajah kearahku dan benda kenyal itu menyentuh bibirku lagi, namun tak sampai lama ia melepasnya kembali.

"Kau buat apa?" Ia mengambil alih piring yang ada di tanganku lalu berjalan menuju meja makan.

"Nasi goreng" balasku sembari mengikutinya dari belakang kemudian duduk di sampingnya.

"Satu piring berdua, hm?" Aku hanya mengangkat bahu, tidak tau jika ia sudah bangun.

"Em, aku tidak tau jika kau sudah bangun"

Ia hanya mengangguk kemudian menyendokan nasi gorengnya kearahku. "Makanlah, kau harus makan dan aku juga lapar" lalu ia menyendokan lagi dan memasukan kedalam mulutnya. Aku tersenyum melihat ia begitu lahap, berarti nasi gorengku tidak begitu buruk.

Sampai beberapa menit aku memperhatikan dan akhirnya bagian terakhir sudah habis ia telan. "Kau lapar atau doyan?" Celetukku tak lupa menyematkan tawa kecil. Ia tak menggubris dan hanya menatapku intens, tatapanya begitu dalam, penuh arti. "Apa?" Aku bergerak gelisah tidak nyaman dengan tatapannya, apakah ada yang salah denganku? Atau dengan ucapanku?

"Kau ingin merasakan lagi yang semalam?" Seketika Aku terdiam, terlintas dipikiranku yang benar saja? Ini masih pagi. Namun aku tetap mengangguk, kenapa tidak?

"Good girl. Ikut aku!"

Tapi tubuhku masih terdiam, butuh beberapa detik baru aku beranjak mengikutinya. Ia membawaku ke kamar dan berakhir di kamar mandi, lantas aku mengernyit heran mengapa ia membawaku kesini?

"Aku akan memandikanmu, sweety"

'Memandikanku? Aneh sekali' batinku berucap namun aku tak mempedulikannya. kemudian ia mulai melepas kaosnya setelah itu berjalan ke arahku. Aku masih bergeming dan tak disangka Ia mendorong tubuhku ke arah westafel mengangkatnya lalu mendudukanku di pinggir, aku tak melawan karena ingin tau apa yang akan ia lakukan.

"Ehh.." suaraku keluar begitu saja ketika ia mulai mencium leherku, mencecapnya diikuti dengan jilatan jilatan kecil kemudian beralih menuju bibir. Aku terkejut ketika ia tiba-tiba menggigit bibir bawahku dan lebih terkejut lagi ketika tangannya mencoba untuk membuka kancing kemeja yang sedang kupakai ini. Aku tidak memakai bra dan itu akses bagus baginya, lalu ia meremas buah dadaku sedikit keras membuatku langsung berteriak. Dadaku masih sakit jika disenggol tetapi ia malah meremasnya? Sudahlah aku tidak peduli.

Adore You [Republish]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin