Taeyeon selesai membayar, sepertinya dia sedikit sulit untuk mengangkat kantong belanjaannya itu.

Tiba-tiba seorang Namja datang menghampirinya
" Maaf, Sepertinya kau butuh bantuan " Ucap Namja itu

AUTHOR POV END

TAEYEON POV

" Maaf, Sepertinya kau butuh bantuan " Aku mendengar ucapan dari seseorang saat aku berusaha untuk mengangkat kantong belanjaanku yang sangat berat ini.
Aku menatap orang itu. Seorang pria dengan wajah yang tampan dan hati yang baik. Dia tersenyum lalu mengangkat kantong belanjaanku.
" Mau dibawah kemana? " Tanya Namja itu.
" Di apartemen itu " aku menunjuk ke arah apartemen, Dia menganguk. Saat ingin menyeberang jalan dia memegang tangan kananku.

Dia berhenti di loby lalu menatapku.
" Di mana apartemenmu? " Tanyanya.
" hmm.. aku bisa membawanya sendiri kok, makasih " Ucapku
" oh.. ok, Hati-hati " Dia memberikan kantong belanjaanku.
" Tapi.. boleh kita kenalan? Apartemenku berada di dekat sini juga " Ucapnya. Aku tersenyum
" Namaku Kim Taeyeon, aku pindahan dari Seoul, kau bisa memanggilku Taeyeon " Dia menganguk, Aku berani bersumpah, dia sangat tampan.
" namaku Kwon Kasper, panggil aku kasper aku juga lahir di seoul tapi aku di besarkan di Jepang, " Jelasnya Kasper.
Senyumannya seperti melemahkan diriku, Mematikan.
" Baiklah, Jika kau butuh bantuan, Kau bisa menghubungiku " Dia memberikan sebuah kertas, Yang sudah tertulis nomor teleponnya. Aku mengambil kertas itu.
" Kau yakin bisa membawa itu sendirikan? " Tanya Kasper padaku. Aku menganguk
" Aku bisa, Baiklah, Gomawo "

Aku masuk ke dalam apartemen, Jiwoong oppa masih tertidur di atas sofa, Aku segera membawa kantong belanjaannyaku ke atas meja makan.

Aku mendengar lagu yang cukup keras, Itu ponselku. Dengan cepat aku berlari ke dalam kamar, saat aku melihat layar ponselku Tiffany ternyata menelponku.

" Taeyeon ah!!!! "

" wae? Kau membuat telingaku sakit "

" Kenapa kau tidak bilang kalau kau pindah ke jepang? Aku bisa gila sendiri di sini "

" Mianhae fany ah.. appaku juga yang mengatakannya mendadak "

" Huh.. aku akan sangat merindukanmu Taengoo, apa kau tidak akan ke Seoul lagi? "

" entah, ya.. mungkin untuk saat ini dan seterusnya aku jarang kembali ke seoul "

" Hmm.. Baiklah, Aku akan mengabarimu jika aku akan berkunjung ke jepang "

" oke "

Tuut.. tuut .. tuut ..

Tiffany mematikan telepon itu, Aku menatap layar ponselku ini, aku merasa bersalah lagi.. ingatanku teringat akan sosok kwon Jiyong, Aku tidak percaya kalau dia benar-benar melupakanku. Kalau dia benar-benar melupakanku, jadi aku harus melupakan dia juga bukan?

Aku membiarkan ponselku di atas meja rias, dan kembali ke dapur. Aku menatap kakakku Jiwoong dengan lahap memakai roti kesukaanku itu.
" Yaa!!! Oppa! Itu milikku! " aku meneriakinya sambil menarik roti yang tengah dia makan itu. Dia tertawa
" Sorry, Aku sangat lapar, lagian kenapa kau hanya membeli satu? "
" Ya.. kupikir kau tidak suka roti ini " Jawabku.
" oh.. Kapan kau membeli semua ini?  "
" tadi "
" oya! Sebentar lagi appa mengajak kita makan siang di kantor appa, Sekalian Appa ingin memperkenalkan teman-teman appa " Aku menganguk.

STAY Where stories live. Discover now