Luna memakai flatshoes dan mengambil slingbag kecilnya yang sudah dimuati beberapa benda kesayangannya. Ia berlari menuju lantai bawah tempat Andreas dan Mommy Farah berada.
"Sayang, temen kamu udah nunggu tuh dari tadi" ucap Mommy Farah.
"Iya mom, aku mau ke Anime Festival Indonesia di senayan yaa mom, jadi maaf kalo pulangnya agak malem" ijin Luna.
"Iyaa gapapa kok, jaga diri baik-baik yaaa. Mom juga udah minta nomor temen kamu kok, dan keliatannya dia juga bukan cowok brengsek." Bisik Mommy Farah ketika menyebutkan kata Cowok Brengsek ditelinganya.
Luna mengangguk paham dan mencium punggung tangan mommy nya serta pipi kanan dan kiri mommy nya, lalu pergi bersama Andreas menuju AFI. Yeayyy
**********
"Katanya sih ada pesta kembang api malem ini" ucap Luna memecahkan keheningan.
"Iya gue tau kok, soalnya ini kan malem terakhir festival ini" sambung Andreas.
"Ehh? Udah tau yaa? Kirain gatau heheheh"
"Btw, lo suka anime genre apa Lun?"
"Romantic,School Life, sama Gore gitu"
"Are you seriously? Gore? Uhmm, fantastic!"
"So, what's problem?"
"No promblem, but i love it too"
Luna tersenyum simpul. "Suka genre H dan E?" Tanya Luna dengan pipinya yang mulai memerah karena menanyakan hal tersebut.
"Suka. Kenapa? Wajar kan? Gue cowok" jawabnya santai.
"Anjirr, bener juga sih wajar. Bego banget sih lo Lun pake nanya hal kaya gitu segala!" Batin Luna geram dengan dirinya sendiri yang terlalu bodoh.
"Kok Lo bisa suka genre Gore? Gak takut? Biasanya cewek kan-"
"Apa lo? Maungeledek cewek?!" Tanya Luna sewot.
"Yeeee slow kali Mba" Andreas terkekeh pelan melihat tingkah gadis disebelahnya. Cantik! Mirip waifunya. Hehehhe.
"Oiya, kesana yuk!" Luna menunjukkan sebuah panggung yang sepertinya sudah ramai dengan para penonton disana.
"Teater?" Tanya Andreas memastikan.
Luna mengangguk pelan sambil tersenyum.
"Beli makanan dulu ya?"
"Siaaappp!!!"
Mereka berjalan kebeberapa kedai makanan ala jepang seperti dan membelinya. Setelah membeli beberapa makanan itu, Luna dan Andreas berjalan menuju tempat pementasan teater bernuansa jepang dan sebelumnya dibuka oleh beberapa Cosplay beberapa karakter idola.
**********
"Ayo cepetan Ndre! Udah mau mulai itu featival kembang apinya ihhhh!" Rengek Luna kepada lelaki disampingnya karena sampai sekarang masih sibuk mengantri untuk membeli beberapa CD Game keluaran terbaru.
"Iyaa iyaaa sabar bentar lagi!"
Hufffttt....
Luna menarik nafas panjang dan masih setia menunggu.
"Yuk" Andreas menggenggam tangan Luna setelah mencubit pelan pipinya dan menyentuh bibirnya yang sedikit dimajukan. "Gausah ngambek kaya anak kecil"
"A-anak kecil?!" Luna menggembungkan pipinya besar, sehingga terlihat merah seperti ingin meletus. Bukan hanya karena dibilang seperti anak kecil, melainkan karena tangannya saat ini digenggam cukup erat oleh pria disampingnya seakan-akan ia hanya miliknya dan tidak boleh pergi jauh darinya. Itulah fikiran Luna saat ini.
Andreas duduk disalah satu tempat duduk yang tersedia disana, banyak pengunjung lain yang sudah memenuhi tempat ini juga, Andreas menatap kearah Luna dengan pandangan tak berarti.
"Ngapain lo masih berdiri? Sini duduk!" Ucap Andreas yang seakan-akan sebuah perintah yang tidak bisa dibantah oleh Luna.
Luna membuang nafas kasar dan duduk disamping Andreas.
"Jangan ngambek, nanti gak kawaii lagi" ledek Andreas.
"Ihh, nyebelin!" Luna menghentakkan kakinya kebumi dan memasang wajah sebal+imutnya.
"Dari dulu" jawab Andreas enteng.
Duarrrrrrrr....
Mata mereka kini terfokus menatap atas langit yang sudah bertabur beberapa letusan kembang api atau petasan yang sangat indah dan membuat terang bulan malam ini semakin indah.
"Sugoiii!" Ucap Luna takjub.
Andreas menatap wajah wanita yang berada disampingnya dan menatapnya semakin lekat.
"Lo cantik dibawah sinar rembulan" gunamnya pelan.
"Apa lo bilag?" Tanya Luna yang tidak yakin dengan pendengarannya yang samar-samar.
"Hah? Apa?" Andreas menggeleng pelan dan tangannya mulai merangkul pundak Luna dan membuat Luna bersender di dada bidangnya.
"Anjirr jantung gue!" Batin Luna.
Jantungnya yang bekerja secara abnormal mulai memunculkan beberapa pertanyaan diotaknya.
"Kita menyebut kata Tuhan dengan lafal yang sama tapi dalam maksud dan arti yang berbeda. Walau begitu, apa ada yang bisa memisahkan cinta gue ke lo Lun?" Batin Andreas.
"Tuhan, tolong jangan bangunkan aku jika ini mimpi, dan tolong ulang kesempatan ini lagi jika ini adalah nyata. Aku dan Dia pada malam ini." Batin Luna.
**********
TBC~
Haloooo Guyyssss😉 gimana ceritanya?😅 btw maaf gak update beberapa hari karena kegiatan tour Author yang sedang berjalan😂 ini aja Author luangin waktu istirahat Author di hotel buat ngelanjut part ini :v
Kalian tau ini jam berapa? 2:28 AM. Ya, itu artinya jam 2 dini hari.
Vote+Coment nya jangan lupa guys😘
-Rara-
#SalamDariPenulisYangSukaTypo💕
KAMU SEDANG MEMBACA
C I N (T) A (COMPLETE)
Teen Fiction"Kenapa sih lo gak pindah aja ke agama gue Lun?" Tanya Andreas serius. "Kalo, gue pindah agama ke agama lo, yakin lo masih mau nerima gue?" Balas Luna dengan senyum manisnya yang tidak terkesan dibuat-buat. "Maksud lo?" Andreas menaikkan alis matany...
^Rasa Yang Mulai Tumbuh^
Mulai dari awal
