"Assalamualaikum warohmatullah"
Ia menengokan kepalanya ke kanan dan mengucapkan "Assalamualaikum warohmatullah hiwabarokatu" beriringan dengan mengengokan kepalanya kearah kiri.
Wanita yang telah melaksanakan ibadahnya kini memanjatkan doa kepada Tuhannya (Allah) doa untuk kedua orang tuanya, keluarganya, dia, dan semua saudara seimannya.
"Aamiin" ia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya. Lena yaa dia Alena Putri.
Setelah selesai berdoa, Lena langsung melipat kembali mukenah beserta sajadahnya lalu ia berjalan menuju bathup miliknya yang terletak dikamarnya. Disana sudah disediakan air hangat untuknya.
Tidak perlu berlama-lama untuk membersihkan badannya, Lena sudah keluar kamar mandi dan kini ia memakai seragam sekolahnya.
"Dek, Umi dan abi sudah menunggu adek untuk sarapan dibawah. Hari ini umi dan abi akan berangkat lebih awal katanya" bukan, itu bukan suara kakaknya, karena lena memang tidak mempunyai kaka alias dia anak satu-satunya. Bibi! Ya itu bibi setianya yang sudah bekerja dengan keluarganya sebelum ia lahir.
"Iyaa bunda, aku segera kesana" sahutku.
Kenapa bibinya memanggil lena adek sedangkan lena memanggil bibinya bunda? Ya itu semua dilakukan agar dirumah ini tidak ada derajat-derajatan. Semua yang berada didalam rumah ini adalah keluarga. Begitu kata umi dan abinya.
Lena memanggil supirnya ayah, memanggil bibinya bunda, dan memanggil kedua orang tuanya umi dan abi. Sedangkan mereka semua memanggil lena dengan sebutan adek. Lucu yaaa? Beruntungnya bibi dan supirnya keluarga itu yang diperlakukan layaknya keluarga sendiri.
"Assalamualaikum, selamat pagi mi,bi" sapa lena ketika sudah berada dilantai bawah ruang makan. Tidak lupa ia mencium pipi kanan,kiri, dan kening kedua orang tuanya
"Waalaikumsalam sayang"
"Waalaikumsalam sayang, yuk sini makan dulu"
Ucap abi dan umi.
Aku mengambil susu yang sudah disiapkan oleh bunda dimeja makan ku, lalu meminumnya. "Oiya, Kata bunda, umi dan abi hari ini berangkat lebih pagi yaaa mi,bi?" Ucapku yang kini sudah duduk didepan umi dan abi.
"Iya,sayang. Hari ini umi akan berangkat ke bandung dan ayah kamu akan berangkat ke jogja untuk mengurus perusahaan yang berada disana" jelas abi yang hanya dihadiahi anggukan kecil olehku.
"Umi dan abi gatau berapa lama disana, tapi yang jelas selama umi dan abi disana umi gamau kamu macem-macem yaaa sayang. Pokoknya kalo kemana-mana kamu harus laporan sama bunda dan kalo kamu mau pergi harus dianterin sama ayah" Jelas umi kepadaku.
"Iyaaa umi ku sayang" please itu bukan suara ku, itu suara abi ku. Loh kok abi yang jawab? Padahal aku sudah membuka mulut dan bersiap untuk menjawab loh.
"Ihh,abiii kok malah abi yang jawab sih?" Rengek ku.
"Tau abi nih iseng deh" tambah umi
"Duhh,iyaa maaf-maaf deh. Dua bidadari abi jangan ngambek yaaa" rayu abi.
"Mana bisa Lena ngambek sama abi? Iya gak mi?" Ucapku dan melempar pertanyaan ke umi.
"Iyaa sayang bener tuh" jawab umi
"Yaudah,lanjutin gih sarapannya" pinta abi
"Siappp komandan!" Ucapku dan umi berbarengan. Kamipun saling tatap menatap dan terkekeh sebentar lalu langsung melanjutkan sarapan pagi kami.
**********
"Duh, kok gaada yaa bukunya?" entah sudah berapa rak buku yang aku jelajahi? Tapi aku tidak sama sekali menemukan buku yang saat ini sedang aku cari disini. Luna, yaa itu aku.
YOU ARE READING
C I N (T) A (COMPLETE)
Teen Fiction"Kenapa sih lo gak pindah aja ke agama gue Lun?" Tanya Andreas serius. "Kalo, gue pindah agama ke agama lo, yakin lo masih mau nerima gue?" Balas Luna dengan senyum manisnya yang tidak terkesan dibuat-buat. "Maksud lo?" Andreas menaikkan alis matany...
